Apa jadinya bila seorang selebriti yang sekuler bicara tentang Islam? Itulah yang dilakukan oleh penyanyi asal Indonesia yang kini go international, Anggun Cipta Sasmi . Ia kembali membuat ulah dengan pernyataan yang menyudutkan Islam. Anggun, begitu ia akrab disapa, memandang bahwa yang tertindas tidak hanya Rohingya yang mayoritas Islam tetapi juga kaum Yazidi di Iran yang disunat paksa oleh Daesh.
“Kaum minoritas yang tertindas tidak hanya kaum Rohingnya tetapi juga kaum Yazidi di Iran yang dijadikan budak dan disunat paksa oleh Daesch, atau putri-putri dari sekolah katolik di Nigeria yang diculik oleh pasukan Boko Haram diperkosa dan dipaksa untuk memeluk Islam,” kata warga negara Perancis itu melalui akun jejaring sosialnya, Senin (21/11/2016)
Istilah Daesch atau “Daesh” muncul pertama kali dari hacker Anonymous dalam sebuah kicuan di Twitter yang mereka publikasikan saat mengumumkan perang terhadap ISIS. “Daesh” adalah nama lain untuk ISIS, namun ISIS sendiri sangat tidak suka dengan sebutan itu. Anggun tidak paham bahwa ISIS dan Boko Haram bukanlah Islam.
Anggun, seperti yang sudah-sudah, juga menyinggung soal kaum lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT) agar tidak dikecam dan meminta para penggemarnya tidak pilih-pilih milih kemanusiaan.
“Dan para LGBT yang dikecam dunia. Yang tertindas di dunia bukan cuma para muslim tetapi juga pemeluk agama lain dan orang-orang yang mungkin tidak kalian anggap. Apakah mereka harus dilupakan? Apakah kemanusiaan harus pilih-pilih? Sekali lagi kemanusiaan yang saya bela tidak melihat tendensi seksual, ras ataupun agama tertentu. Saya mencekam (mengecam. Red) semua bentuk diskriminasi,” ujar Anggun.
Atas komentar itu, para pengikutnya (followers) tidak sedikit yang menunjukkan kekecewaannya terhadap Anggun yang tidak objektif.
“Saya itu suka karya karya mbak Anggun, tapi sayang ketika umat muslim berduka ketika saudaranya di Rohingnya mengalami kesulitan dia malah kasih pernyataan seperti ini, alangkah bijak kl dia cukup bilang “Saya turut prihatin tuk kejadian di Rohingnya, dan berharap tidak akan pernah terjadi lagi kerusuhan berbau SARA,”..simple toh mbak?”kata Jimmy Budiman.
“Menyudutkan muslim. Kayanya nggak terima banget ya sesama muslim bersatu melawan orang yang salah. Yang mecah belah tuh kan bukan muslim. Kami muslim nggak diem aja ketika kitab suci kami dihina. Semua agamapun pasti bertindak seperti itu! Tolong janganlah menyudutkan Muslim. Bahasamu sangat tidak bijak @anggun_cipta, ” kata Afiya bin Abu Bakar.
“Kalau anda cinta kemanusiaan dan perdamaian, coba konser di barat dengan tema kemanusiaan dan perdamaian, agar negara barat tidak mengobok-obok kedamaian negara lain. Dan tidak menciptakan isu-isu islam dan meninggikan agama yang Anda peluk,” kata Fuad Hasyim.