Suatu kali di Jerman pernah dilakukan penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan saat heboh bahwa Islam dianggap kejam. Sebab, orang Islam kerap menyembelih sapi, menyembelih semua binatang yang mau dimakan. Ini dianggap membuat hewan tersebut menderita.
Secara definitif Al Qur’an maupun hadits memerintahkan kita untuk menyembelih. Lalu dia membuat sebuah penelitian tentang tingkat penderitaan. Dia sebagai ilmuwan membuat perbedaan-perbedaan antara sapi yang ditembak kepalanya, sapi yang disetrum dan sapi yang disembelih. Jadi berbagai cara yang selama ini dipakai oleh orang Eropa untuk membunuh sapi sebelum dia makan itu diteliti disambungkan dengan komputer dan alat-alat yang mereka ciptakan.
Ternyata yang paling pendek penderitaannya adalah yang disembelih dan kesannya tidak merasakan sesuatu yang sakit. Ada semacam pertanyaan; ini ekspresi kebahagiaan atau penderitaan? Kalau yang lainnya (selain dengan sembelih) semua menderita dan itu muncul dalam grafik bagaimana kekejamannya, menggeliatnya dan sebagainya.
Lalu dilakukan penelitian lagi. Memotong pembuluh darah tanpa mematahkan tulang leher hewan yang disembelih, membuat asupan darah ke otak menjadi terputus, sementara otak tersebut masih dalam keadaan hidup. Saraf yang terletak di leher bagian belakang terhubung dengan seluruh organ tubuh dan sistem saraf masih memberi sinyal ke jantung, organ-organ dalam, otot dan semua sel dalam tubuh hewan untuk mentransfer darah ke otak. Nah, inilah yang membuat sel-sel, organ dalam, dan semua otot-otot di semua bagian tubuh hewan tersebut membuat gerakan kejang-kejang.
Organ-organ tersebut mentransfer darah ke jantung yang bakal mentransfer mengirimkan darah tersebut ke otak. Dikarenakan pembuluh darah ke otak terputus di leher, darah tersebut pun keluar dari tubuh hewan dan tak sampai ke otak. Seperti itulah yang dilakukan oleh organ-organ tubuh dalam memberikan sinyal dan mengirimkan darah serta darah tersebut akhirnya keluar dari dalam tubuh melalui pembuluh darah yang sudah terpotong di leher. Organ-organ tubuh melakukan hal tersebut sampai semua bagian tubuh tak kotor lagi dari darah. Bersih.
Sejak saat itu semakin banyak ilmuwan makin memercayai metode menyembelih ketimbang dengan cara lain. Meski terhalang oleh kerasnya kapital.
Wallahua’lam.
[Paramuda/ BersamaDakwah]