Beranda Keluarga Keutamaan Hidup Berkeluarga Dibanding Membujang

Keutamaan Hidup Berkeluarga Dibanding Membujang

1
Ijab Kabul (edmontonweddingplace)

Jika ada yang bertanya, apakah ada hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang menyebutkan keutamaan bagi orang yang memiliki keluarga?

Maka kita jawab, dalam masalah ini ada beberapa hadits dan yang paling shahih adalah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Kitab Shahih-nya.

Hadits-hadits tersebut adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari buku Eksiklopedi Anak karya Abu Abdullah Ahmad bin Ahmad Al-Isawi:

1. Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar Al-Mujasyi’i Radhiyallahu Anhu bahwasanya pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah berkhutbah, beliau bersabda,

أَلَا إِنَّ رَبِّي أَمَرَنِي أَنْ أُعَلِّمَكُمْ مَا جَهِلْتُمْ مِمَّا عَلَّمَنِي

Ketahuilah bahwasanya Tuhanku telah memerintahkanku untuk mengajarkan kepada kalian apa yang tidak kalian ketahui dari apa saja yang telah Dia ajarkan kepadaku.”

Dalam hadits ini disebutkan,

وَأَهْلُ الْجَنَّةِ ثَلَاثَةٌ: ذُوْ سُلْطَانٍ مُقْسِطٌ مُتَصَدِّقٌ مُوَفَّقٌ، وَرَجُلٌ رَحِيْمٌ رَقِيْقُ الْقَلْبِ لِكُلِّ ذِيْ قُرْبَى وَمُسْلِمٍ، وَعَفِيْفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُوْ عِيَالٍ

Penduduk surga itu ada tiga:

(1) Seorang penguasa yang berlaku adil, gemar bersedekah dan diberi hidayah.

(2) Seorang laki-laki penyayang, hatinya lembut terhadap semua kerabat dan terhadap seorang muslim.

(3) Seorang yang memiliki keluarga, sanggup menahan diri dari perkara yang haram dan tidak meminta-minta.

2. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

عُرِضَ عَلَيَّ أَوَّلُ ثَلَاثَةٍ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَأَوَّلُ ثَلَاثَةٍ يَدْخُلُونَ النَّارَ فَأَمَّا أَوَّلُ ثَلَاثَةٍ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ: فَالشَّهِيدُ، وَعَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَحْسَنَ عِبَادَةَ رَبِّهِ وَنَصَحَ لِسَيِّدِهِ، وَعَفِيْفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُوْ عِيَالٍ

“Telah diperlihatkan kepadaku tiga orang yang lebih dahulu masuk surga dan tiga orang yang lebih dahulu masuk neraka. Adapun tiga orang yang lebih dahulu masuk ke dalam surga adalah:

(1) Seorang yang mati syahid.

(2) Seorang hamba sahaya yang bagus ibadahnya kepada Tuhannya dan suka menasehati majikannya.

(3) Seorang yang memiliki keluarga, sanggup menahan diri dari perkara yang haram dan tidak meminta-minta.

Ahmad dengan redaksi ini, Aht-Thayalisi, Ibnu Abi Syaibah, Al-Hakim dan yang lain dari jalur Yahya bin Abi Katsir dari Amir Al-Uqaili dari ayahnya dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.

3. Diriwayatkan dari Imran bin Hushain Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ الْفَقِيْرَ الْمُتَعَفِّفَ أَبَا الْعِيَالِ

Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba-Nya yang beriman, miskin, tidak meminta-minta, dan ia adalah ayah dari satu keluarga.

Ibnu Majah, Ath-Thabrani, Al-Baihaqi dan lain-lain dari jalur Musa bin Ubaidah dari Al-Qasim bin Mihran dari Imran bin Hushain Radhiyallahu Anhu.

Perawi yang bernama Musa adalah dhaif dan Al-Qasim adalah perawi majhul (tidak diketahui identitasnya), juga periwayatannya dari Imran tidak terbukti, karena itu mayoritas ulama mendhaifkan hadits ini.

Meski hadits terakhir lemah, namun dapat kita ambil hikmah, bahwa seorang mukmin yang berkeluarga lebih utama dibanding membujang, kecuali ada hal-hal yang membuatnya tidak bisa berkeluarga karena kesibukan dalam menuntut ilmu agama.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

BARU 1 KOMENTAR

Komentar ditutup.