Kita telah berada di pertengahan Sya’ban. Artinya, Ramadhan tinggal hitungan hari. Salah satu persiapan menyabut Ramadhan adalah dengan membersihkan hati. Karenanya, Khutbah Jumat edisi 14 Februari 2025 yang bertepatan dengan 15 Sya’ban 1446 ini kita jadikan Khutbah Jumat Menyambut Bulan Ramadhan dengan Bersih Hati.
Daftar Isi
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Shalat Jum’at hafidhakumullah,
Hari ini kita berada di tanggal 15 Sya’ban 1446 hijriah. Hari ini merupakan Nisfu Sya’ban dan tadi malam adalah malam Nisfu Sya’ban. Selain menunjukkan bahwa Ramadhan sudah dekat, antara malam Nisfu Sya’ban dan bulan Ramadhan juga memiliki hubungan erat.
Kita semua pasti mengerti bahwa Ramadhan sudah dekat. Insya Allah tinggal 14 hari lagi jika nanti 1 Ramadhan 1446 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Dan semoga awal Ramadhan serta Idul Fitri tahun ini serentak karena antara keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan kalender Pemerintah tanggalnya sama. Namun, kepastiannya kita tunggu keputusan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agara Republik Indonesia.
Nisfu Sya’ban dan Persiapan Ramadhan
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Lalu apa korelasi antara Nisfu Sya’ban dengan bulan Ramadhan? Jika kita cermati hadits shahih tentang fadhilah malam Nisfu Sya’ban, kita akan menemukan hubungannya dengan persiapan menyambut bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam nishfu Sya’ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali musyrikin atau musyaahin. (HR. Ibnu Majah; shahih)
Musyrikin adalah orang-orang yang menyekutukan Allah. Baik mereka yang menyembah selain Allah, mereka yang menganggap Allah memiliki anak, maupun mereka yang berdoa kepada selain Allah.
Sedangkan musyaahin, pendapat para ulama terbagi menjadi tiga:
- Ahli bid’ah
- Orang yang memusuhi umat Islam
- Orang yang bertengkar dan bertikai dengan muslim meskipun ia sendiri adalah muslim.
Imam Ahmad dan Al Auza’i termasuk ulama yang berpendapat bahwa musyaahin adalah ahli bid’ah. Al Mubarakfury termasuk ulama yang berpendapat bahwa musyaahin adalah orang yang memusuhi umat Islam baik ia muslim maupun non muslim. Sedangkan Ath Thiby termasuk ulama yang berpendapat bahwa musyaahin adalah orang muslim yang bertengkar dengan saudaranya sesama muslim.
Maka, pada malam Nisfu Sya’ban, kita harus menjadi seorang mukmin yang selamat dari kesyirikan serta menjadi seorang muslim yang mengedepankan persaudaraan dan persatuan tanpa bertikai dan bermusuhan dengan sesama muslim. Dua hal ini termasuk masalah ruhiyah yang juga menjadi persiapan ruhiyah dalam menyambut bulan Ramadhan.
Persiapan Ruhiyah Menyambut Ramadhan
Jamaah Shalat Jum’at hafidhakumullah,
Salah satu persiapan menyambut bulan Ramadhan, bahkan termasuk persiapan utama, adalah persiapan ruhiyah. Yakni mempersiapkan hati kita agar ikhlas, bahagia, dan bersih dari penyakit-penyakit hati.
Para ulama mengajarkan kepada kita untuk mengkondisikan hati menyambut bulan Ramadhan sejak bulan Rajab dengan rasa bahagia. Karenanya kita berdoa:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan. (HR. Baihaqi dan Thabrani)
Bahagia menyambut Ramadhan dengan segala ibadah dan keutamaannya merupakan tanda bersihnya hati. Keikhlasan yang mensyaratkan bersih dari segala kesyirikan juga merupakan tanda bahwa kita memiliki qalbun salim yang merupakan kunci keselamatan dunia akhirat sebagaimana firman-Nya:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
(Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak. Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS. Asy-Syu’ara: 88-89)
Membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dari penyakit-penyakit seperti takabbur dan ujub juga merupakan persiapan ruhiyah. Demikian pula mengedepankan ukhuwah, tidak mendengki, tidak memusuhi saudara seaqidah juga merupakan persiapan ruhiyah yang mendatangkan keberuntungan.
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا . وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwanya. Dan sungguh merugi orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syams: 9-10)
Kekuatan Iman
Jama’ah shalat Jumat a’azzakumullah,
Dua hal yang menjadi persiapan ruhiyah ini juga merupakan dua kekuatan utama umat Islam. Hasan Al-Banna menyebutkan tiga kekuatan umat Islam adalah kekuatan aqidah, kekuatan persatuan, baru kekuatan militer dan persenjataan.
Dengan aqidah yang lurus (salimul aqidah) atau iman yang kokoh, para sahabat Nabi mendapatkan kekuatan tekad dan kekuatan mentalitas yang luar biasa. Tidak takut kepada musuh. Hanya takut kepada Allah. Berani berjuang dan siap berkorban.
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (QS. Ali Imran: 173)
وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
Ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Benarlah Allah dan Rasul-Nya. Hal itu justru makin menambah keimanan dan keislaman mereka. (QS. Al-Ahzab: 22)
Kekuatan Persatuan
Jama’ah shalat Jumathafodhakumullah,
Setelah quwwatul aqidah (kekuatan aqidah) adalah quwwatul wihdah (kekuatan persatuan). Umat Islam kuat dan mendapatkan kemenangan karena mereka memiliki keimanan dan persatuan. Saat bersatu, mereka menjadi kuat dan Allah pun mencintai mereka.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kukuh. (QS. Ash-Shaf: 4)
Kekuatan persatuan ini telah terbukti sejak masa Rasulullah dan para sahabat. Sebaliknya, kekalahan umat Islam juga ketika umat Islam meninggalkan persatuan, terpecah belah.
Pada tahun 1258 masehi, Hulagu Khan cucu Jengis Khan menyerbu Baghdad dan membantai umat Islam di sana. Satu riwayat mengatakan korbannya 200.000 jiwa, riwayat lain menyebut korbannya 400.000 jiwa. Hulaghu juga membumihanguskan masjid, istana, bangunan-bangunan bersejarah, dan perpustakaan.
Hulaghu membangun tenda sebagai markasnya di luar kota lalu mengirim kabar ingin bertemu ulama terbesar di Baghdad. Tidak ada ulama yang berani menemui Hulaghu karena ia terkenal dengan kebengisannya. Lalu datanglah Kadihan, guru madrasah yang masih sangat muda dan belum berjenggot. Ia membawa serta unta, kambing, dan ayam jantan.
“Selama ini apakah mereka hanya menemukan orang sepertimu untuk menghadapku?” tanya Hulaghu setelah memperhatikan Kadihan dari ujung kaki hingga ujung kepala.
“Jika engkau ingin bertemu dengan yang lebih besar dariku, di luar ada unta. Jika ingin menemui yang berjenggot, di luar ada kambing. Dan jika ingin bertemu dengan yang suaranya lantang, di luar ayam jantan,” jawab Kadihan dengan tenang. “Engkau bisa menemui mereka kapan pun engkau mau.”
Hulaghu mengerti bahwa pemuda di depannya bukan orang biasa. Lantas ia bertanya, “Apa sebab yang mendatangkanku kemari?”
“Amal-amal kami. Saat kami lupa kepada Allah. Tidak bersyukur atas nikmat-Nya. Berfoya-foya. Saling bermusuhan. Allah mendatangkanmu untuk mencabut nikmat-Nya dari kami.”
“Lalu apa yang bisa mengusirku dari sini?”
“Saat kami sadar kembali lalu bersyukur dan bersatu, engkau tidak akan bertahan menghadapi kami.”
Maka, marilah kita menyambut bulan Ramadhan dengan membersihkan hati kita. Membersihkan dari syirik dan membersihkannya dari segala penyakit hati termasuk permusuhan dengan sesama umat Islam. Kita kuatkan aqidah kita, kita kuatkan ukhuwah kita.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ . أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Pada khutbah yang kedua ini, marilah kita berdoa semoga Allah mengistiqamahkan kita. Semoga Allah memudahkan kita bersiap menyambut Ramadhan dengan persiapan ruhiyah. Antara lain dengan menjauhi segala bentuk kesyirikan serta menjaga ukhuwah dan tali persaudaraan. Sehingga kita bisa optimal menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan, hingga mendapatkan ridha dan rahmat-Nya, serta Allah memasukkan kita bersama seluruh keluarga kita ke surga-Nya.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
< Khutbah Lainnya | Download versi PDF > |
Khutbah Jumat 2025 | Telegram BersamaDakwah |