Beranda Suplemen Khutbah Jumat Khutbah Jumat Ramadhan: Tujuan Utama Puasa

Khutbah Jumat Ramadhan: Tujuan Utama Puasa

0
Khutbah Jumat Ramadhan

Kini kita berada di Jumat kedua bulan Ramadhan 1445 hijriah. Bulan mulia yang di dalamnya kita wajib berpuasa dan seluruh amal ibadah Allah lipatgandakan pahalanya. Karenanya, khutbah Jumat Ramadhan ini mengambil tema Tujuan Utama Puasa.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Hari ini kita berada pada Jum’at kedua bulan Ramadhan 1445 hijriah. Bulan yang penuh keutamaan dan keistimewaan. Maka, mari kita perbanyak syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memanjangkan usia kita. Menjaga kita dalam keimanan. Menyehatkan fisik kita. Sehingga, kita bisa berpuasa memenuhi perintah-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183)

Ayat ini tidak hanya menjelaskan kewajiban puasa Ramadhan, tetapi juga menjelaskan tujuan utama puasa yakni membentuk taqwa.

Amirul Mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu tentang apa itu taqwa. Qari’ bersuara emas yang memiliki pemahaman mendalam tentang Al-Qur’an itu balik bertanya kepada Umar.

“Wahai Amirul Mukminin, pernahkah engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri?”
“Tentu saja pernah,” jawab Umar Al Faruq.
“Apa yang engkau lakukan saat itu?”
“Tentu saja aku akan berjalan hati-hati.”
“Itulah hakikat taqwa.”

Hati-Hati dalam Makanan

Jamaah Jum’at a’azzakumullah,
Taqwa itu hati-hati dan puasa melatihnya. Bukankah saat puasa, kita menahan diri tidak makan dan tidak minum hingga tiba waktu berbuka? Kita tidak makan meskipun merasa lapar, kita tidak minum meskipun merasa haus. Jangankah yang haram, makanan halal saja kita tinggalkan hingga jelas bagi kita tiba waktu berbuka.

Inilah kehati-hatian yang dilatih saat puasa dan mestinya menjadi karakter kita kapan saja. Kita berhati-hati agar jangan sampai makanan haram masuk ke dalam tubuh kita. Sebab daging yang terbentuk dari makanan haram, neraka lebih berhak atasnya. Makanan haram juga membuat doa terhalang dan tertolak.

Sebaliknya, makanan halal akan menjadi bekal dan penyemangat dalam beramal shalih. Sebagaimana firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thoyyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mukminun: 51)

Bahkan, dalam rangka kehati-hatian, bukan hanya kita meninggalkan yang haram tetapi juga berupaya meninggalkan yang syubhat. Sebagaimana perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam Hadits Arbain Nawawi ke-11:

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ

Tinggalkan apa yang meragukanmu dan kerjakan apa yang tidak meragukanmu. (HR. Tirmidzi dan An-Nasai)

Hati-Hati dengan Lisan

Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Saat puasa, kita juga berhati-hati bukan hanya menjauhi hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi juga menghindari hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa. Agar puasa kita tidak sia-sia sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ

Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

Maka, ketika berpuasa, kita berupaya meninggalkan berkata keji, mengumpat, marah, dan berkata palsu.

الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat … (Muttafaq ’alaih)

Apa yang sudah puasa latih selama Ramadhan ini, semestinya juga menjadi karakter kita. Bahwa kita berhati-hati dengan lisan. Jangan sampai berbohong, suka menyakiti, ghibah, dan sejenisnya.

Hati-Hati dengan Emosi

Selama berpuasa Ramadhan, kita berlatih untuk berhati-hati dengan emosi. Kita lebih sabar, tidak mudah marah. Bahkan ketika ada orang yang memprovokasi pun, kita berupaya tetap sabar. Sebagaimana lanjutan hadits di atas:

وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ

Dan jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)

Ketika kita bisa menjadi pribadi yang sabar, mampu berhati-hati dalam emosi, Allah menjanjikan pahala tanpa batas.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)

Allah juga menjanjikan cinta dan kebersamaan-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran: 146)

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)

Hati-Hati dengan Seluruh Perbuatan

Selama berpuasa Ramadhan, kita berlatih untuk berhati-hati menjauhi segala yang bisa mengurangi pahala puasa. Termasuk kebohongan dan penipuan dalam segala bentuknya.

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya). (HR. Bukhari)

Semestinya, ini menjadi karakter kita. Maka, puasa membentuk pribadi kita menjadi orang yang berhati-hati agar jangan sampai perbuatan-perbuatan kita merugikan dan menzalimi orang lain. Baik yang skalanya sempit seperti menyakiti tetangga atau yang skalanya luas merugikan banyak orang seperti korupsi uang negara.

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Semoga Allah menerima puasa kita dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang bertaqwa. Yang dengan taqwa itu, Allah meridhai kita, mencurahkan rahmat-Nya kepada kita, dan memasukkan kita ke dalam surga.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

 < Khutbah LainnyaDownload versi PDF >
Khutbah Jumat 2024Telegram BersamaDakwah