Lanjutan dari Kisah Terbunuhnya Husain di Karbala
Ketika Husain melihat bahwa orang-orang Kufah menarik diri dari apa yang mereka serukan kepadanya, yakni untuk menolong dan membelanya dalam dakwahnya, ia menawarkan tiga opsi kepada para pengepungnya itu.
Pertama, membiarkannya kembali ke Madinah. Kedua, bergabung dengan salah satu ekspedisi jihad. Ketiga, pergi menemui Yazid bin Muawiyah di negeri Syam.
Akan tetapi, orang-orang itu menolak semua permintaan Husain dan tetap bersikeras untuk menangkapnya.
Lalu mereka memeranginya dan Husain pun memerangi mereka, hingga akhirnya mereka membunuhnya beserta sejumlah ahlul bait yang ikut bersamanya.
Setelah Husain dibunuh, sang pembunuh memotong kepalanya. Ketika kepala Husain yang diberkahi itu sampai ke tangan si penjahat bernama Ubaidillah bin Ziyad, ia memukulnya dan memasukkan sebuah tongkat yang ada di tangannya ke mulut Husain, seraya berkata,
“Dia pernah memiliki mulut yang bagus.”
Sungguh, itulah pemandangan yang sangat menyayat hati sanubari kaum muslimin.
Saat itu Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu duduk di sana, dan ia pun menangis sejadi-jadinya. Ubaidillah berkata kepadanya,
“Ada apa denganmu?”
Anas lantas berdiri. Pada saat itu ia adalah seorang lelaki yang telah sangat tua. Anas berkata,
“Demi Allah, aku akan memaki-maki dirimu. Angkatlah tongkatmu itu. Sungguh aku telah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mencium tempat yang mana tongkatmu itu berada.” (HR. Ath-Thabrani).
Orang-orang yang ada ketika itu juga berkata, “Angkatlah tongkatmu itu, sungguh aku pernah melihat mulut Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di atas mulutnya.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, ketika kepala Husain bin Ali Radhiyallahu Anhu dibawa kepada Ubaidillah bin Ziyad, ia meletakkannya di baskom dan kemudian menusuknya seraya mengatakan sesuatu tentang ketampanannya.
Anas pun lantas berkata,
“Sungguh ia adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan ia dianugerahi dengan ketampanan.”
Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam Radhiyallahu Anhu, ia berkata,
“Saat itu aku berada bersama Ubaidillah bin Zyaid, lalu dibawakan kepadanya kepala Husain. Ubaidillah lalu menusuknya di antara kedua bibirnya.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Kisah Terbunuhnya Husain di Karbala (Bagian 3)