Setiap orang pasti memiliki kebutuhan dan ingin kebutuhannya tercukupi. Setiap orang juga pasti menginginkan rezeki yang mengalir tiada henti.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan salah satu kiat. Kiat itu langsung dari Allah Subahanahu wa Ta’ala melalui hadits qudsi.
Shalat dhuha dan tercukupinya rezeki
Hadits qudsi ini menunjukkan salah satu keutamaan shalat dhuha dalam kaitannya dengan tercukupinya kebutuhan dan rezeki. Bahwa siapa yang mengerjakan shalat dhuha empat rakaat, insya Allah kebutuhannya sepanjang hari akan tercukupi.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
Para ulama menjelaskan bahwa empat rakaat yang dimaksud dalam hadits qudsi ini adalah shalat dhuha. Dan Rasulullah ketika mengerjakan shalat dhuha, beliau memang biasa mengerjakannya empat rakaat dan maksimal delapan rakaat.
Sebagaimana dalam riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى الضُّحَى أَرْبَعًا وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan beliau menambahnya hingga yang dikehendaki Allah. (HR. Muslim)
Sedangkan dalam riwayat Ummu Hani’ beliau mengerjakan shalat dhuha delapan rakaat ketika masa fathul makkah.
إِنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – دَخَلَ بَيْتَهَا يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ فَاغْتَسَلَ وَصَلَّى ثَمَانِىَ رَكَعَاتٍ
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke rumahnya (Ummu Hani’) pada hari Fathu Makkah kemudian beliau mandi kemudian shalat delapan rakaat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan Ath Thayyibi
Menjelaskan hadits qudsi jaminan kecukupan dengan shalat empat rakaat tersebut, Imam Ath Thayyibi mengatakan: dicukupi kesibukan dan kebutuhanmu serta Allah menghindarkan segala hal yang tidak engkau sukai setelah engkau melakukan shalat ini hingga akhir siang.
Siapakah yang kita harapkan jaminannya kecuali Allah. Dan siapakah yang kita nantikan pertolongannya kacuali Allah. Sungguh Dia-lah yang Maha Kuasa lagi Maha Pemberi rezeki. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]