Beranda Dasar Islam Hadits Makna Tanda Kiamat “Budak Wanita Melahirkan Tuannya”

Makna Tanda Kiamat “Budak Wanita Melahirkan Tuannya”

20
ilustrasi (imgarcade.com)

Salah satu tanda kiamat pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sampaikan kepada Malaikat Jibril yang datang dalam wujud laki-laki tampan.

أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا

“Jika budak wanita telah melahirkan tuannya” (HR. Muslim)

Demikian sabda Rasulullah menjawab pertanyaan apa tanda-tanda kiamat. Ada tanda lain yang Rasulullah sabdakan setelah kalimat ini, selengkapnya bisa merujuk ke Hadits Arbain ke-2. Di sini, kita fokus pada kalimat ini. Apa makna “budak wanita melahirkan tuannya”?

Makna Pertama Budak Wanita Melahirkan Tuannya

Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud budak wanita melahirkan tuannya adalah jika seorang laki-laki memiliki budak wanita, lalu berhubungan dengannya dan budak itu melahirkan anak. Anak tersebut kemudian berstatus sebagai tuannya. Pendapat Imam Nawawi ini mewakili pendapat mayoritas ulama.

Makna Kedua

Makna kedua, orang kaya menjual budak yang telah melahirkan anak darinya. Selang bertahun-tahun setelahnya, sang anak yang telah tumbuh dewasa membeli budak tersebut. Hingga jadilah wanita yang sebenarnya adalah ibunya itu menjadi budaknya.

Makna Ketiga

Makna ketiga, sebagian ulama menjelaskan bahwa “budak wanita melahirkan tuannya” adalah kalimat kiasan. Maknanya, ketika orang-orang sudah tak lagi berbakti kepada ibunya. Tidak menghormati ibunya. Tidak memuliakan ibunya.

Yang terjadi justru sebaliknya, anak menyuruh-nyuruh ibunya. Anak memperlakukan ibunya seperti pembantu, seperti budak. Diperintah dan disuruh-suruh. Diperintah melakukan pekerjaan domestik kerumahtanggaan, disuruh mengerjakan pekerjaan dapur dan sumur; disuruh mencuci, menyetrika, membersihkan rumah, memasak, dan sejumlah aktifitas yang tak pantas diberikan kepada sang ibu.

Syaikh Musthafa Dieb Al Bugha dan Syaikh Muhyidin Mistu dalam Al Wafi menjelaskan makna ini, “Banyak anak yang durhaka pada orangtuanya, mereka memperlakukan orangtuanya seperti perlakuan tuan terhadap budaknya.”

Makna pertama dan kedua, dulu pernah terjadi meskipun intensitasnya tidak bisa kita pastikan apakah hanya beberapa kasus atau sering terjadi.

Namun makna ketiga ini, sungguh saat ini telah terjadi dalam intensitas besar. Tidak sedikit terjadi anak memperlakukan ibu seperti pembantu. Sebagiannya mungkin terjadi di masyarakat kita. Sebagiannya muncul ke permukaan melalui berita, sebagiannya lagi tidak diberitakan media tetapi dijumpai di masyarakat dan menjadi perbincangan. Sebagian lagi, mungkin ada ibu-ibu yang hanya meneteskan air mata menahan derita saat dirinya diperlakukan seperti pembantu oleh anaknya sendiri.

Padahal sejatinya, ibu adalah orang yang paling berhak atas anak-anaknya. Bukan hanya berhak dimuliakan, dihormati dan ditaati, bahkan kebaikannya tak bisa ditebus meski seluruh dunia dipersembahkan anak kepadanya. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]

20 KOMENTAR

  1. bagaimana kalau ibunya sendiri yang mau mengerjakan pekerjaan rumah tangga,disediakan asisten rumah tangga tapi malah bertengkar berebut pekerjaan

  2. Setuju dengan makna ketiga…saat ini banyak anak memperlakukan ibunya seolah olah sebagai pembantu dan tanpa merasa risih sedikitpun, tdk lagi memulyakan ibunya…karna istri-istri pada sibuk dgn duniawi dan seorang suami/putra kadang kalah dgn istrinya…wallahua’lam…

  3. Sekedar menyampaikan pendapat pribadi. Salah satu opsi penafsiran tentang budak wanita melahirkan tuannya. Melihat fenomena sekarang ini, dalam pendapat saya melahirkan saya maknai dalam arti lebih luas kepada mengasuh, mendidik, merawat, dan membentuk jiwa, kepribadian dan karakter seseorang. Dimana sekarang baik suami ataupun istri sama sama sibuk dengan urusan dunia dan pekerjaan. Akhirnya anak diasuh oleh baby sitter #budakwanita atau pembantu. Interaksi anak lebih banyak dengan pembantu daripada orang tuanya. Ini pendapat saya yang jauh dari kesempurnaan. Waallahu alam.

    • Klo kta ustad sy.. seorang ibu melahirkan anak dan anak tab tmbuh dwsa dan punya anak. Nah anak inilah (cucu) diasuh sang nenek krn sang ibu dan ayahnya sibuk kerja. Nenek diksih uang bulanan mski bkn gaji tp scr tdak lgsng sdh mmprlakukan org tua spt budak.

  4. Komentar: “bagaimana klo budak itu adalah bangsa Israel yg pernah diperbudak bangsa mesir, tuan yg bagaimana yg terlahir Dan bagaimana bentuk perbudakannya”

  5. Sy sgt setuju yg ke tiga.hanya saja,apa yg hrs dilakukan bila melihat tetangga,bahkan dr famili sendiri yg memperlakukan seorang ibu sebagai pesuruh/pembantu.

  6. Komentar:
    saya juga cenderung ke pendapat yg ketiga.
    fenomena saat ini dilingkungan saya seperti itu.
    anak memperbudak orangtua.

  7. Maaf, kalau org tuanya/mertua nya yg mau mengurus nya gimana? Apakah dosa nya tetap di dapatkan oleh sii ayah anak tersebut?
    Mohon penjelasannya.
    Trimakasih

  8. Gini aja deh mhn maaf sblmnya,,, saya adalah salah satu mantan pemeluk agama islam..saat ini saya berstatus atheis, alasan saya keluar dr agama islam adalah karena banyak ayat2 alquran yg tidak konsisten antara ayat A dan ayat B , kemudian saya banyak juga baca dr ayat2 tsb kental sekali ini adalah sepertinya diciptakan oleh seorang laki2, atau paling tidak ada campur tangan manusia nya jadi tidak 100% murni dr Tuhan…kenapa demikian? karena banyak tulisan2 yg menuangkan pemuas birahi khususnya utk laki2 seperti bidadari surgalah, penis akan keras selalu disurgalah, kuat melayani bidadari yg jumlahnya sangat banyaklah dll, ini berkaitan juga dgn soal budak diatas…saya tadi bilang, salah satu ( dr sekian banyak alasan saya ) keluar dr agama islam adalah ada banyak ayat di alquran yg bertentangan antara ayat A dan B…kita ambil contoh soal budaklah, di Alquran Nabi muhamad dikisahkan ingin menyetubuhi budak wanita kemudian secara tiba2 turun ayat Alquran yg menghalalkan budak disetubuhi , betul kan? Nah skrg ada ayat lain lg yg bicara ” Salah satu tanda hari kiamat sudah dekat adalah budak2 wanita melahirkan anak tuannya ” ini bagimana maksudnya ? ayat A bilang halal , kalau halal apapun yg akan terjadi nantinya mau lahir anaknya siapa siapa pun harusnya tidak akan jadi masalah bukan? kemudian di ayat B bilang itu adalah tanda dr kiamat? saya heran … ini jelas ada ketidak benaran, kemungkin nya saya rasa ini sudah tertimpa campur tangan manusia didalamnya

    • think free?. di surat apa ayat berapa dalam al qur an dikisahkan nabi muhammad ingin menyetubuhi budak wanita????. dijawab ya, jangan sampai ada fitnah

  9. Melahirkan Tuan nya itu adalah melahirkan anak dr majikan nya , itu yg lbh masuk akal…

  10. Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’un.

    Bagaimanapun aturannya, sekarang Ini sudah pada zaman akhir. Maka marilah untuk mempersiapkan diri dengan banyak mencari bekal untuk menghadapNya

  11. Think Free..
    Kembalilah keagama islam, cari guru yang benar, segeralah bertaubat, alloh maha menerima taubat. Kembalilah..

  12. Aku lebih setuju dgn point ke tiga, maksud budak wanita melahirkan tuanya, anäk kandung bisa laki-laki atau perempuan, ketika sdh menikah dan memiliki anak, kemudian membebankan kepada kedua org tuanya utk mengaduhnya, walopun memberikan sejumlah uang, hal tersebut dewasa ini sudah banyak terjadì, makanya org tua seakan menjadi pembantu/budak bagi anaknya sendiri, itu menurut pemahamanku yg mungkin masih jauh dari kebenaran, namun faktanya sekarang bisa anda lihat di masyarakat dimana kita tinggal bùkan banyak tp ada di mana-mana

  13. Saya condong pd pendapat/kiasan ke-3.ketika anak anaknya yg sudah nerumah tangga punya karier masing² dan sibuk dengan urusannya lalu punya anak, mereka akan menitipkan anak² merawat pada ibunya (orangtuanya/embahnya),meskipun kadang si embah/eyang nya ini seneng dan kadang malah yg berinisiatif.tapi itulah menjadi tanda² k8amat

Komentar ditutup.