Ramadhan disebut juga sebagai syahrul Qur’an (bulan Al Qur’an). Sebab nuzulul Qur’an terjadi di bulan Ramadhan, Rasulullah murajaah bersama Jibril di bulan Ramadhan, dan umat Islam lebih banyak membaca Al Qur’an di bulan Ramadhan.
Banyak umat Islam mencanangkan khatam tilawah lebih banyak di bulan Ramadhan. Ada yang dua kali khatam, bahkan mungkin ada yang ingin khatam setiap pekan.
Para ulama membuat syiar “famii bi syauqin” dalam rangka mengkhatamkan Al Qur’an setiap pekan. Arti kalimat tersebut adalah “lisanku selalu rindu Al Qur’an”
Bagaimana prakteknya? Ahmad Sahal Hasan menerangkan bahwa metode “famii bi syauqin” menunjukkan awal surat yang dibaca setiap harinya sesuai huruf-huruf dalam syiar “famii bi syauqin” tersebut.
- Hari pertama dimulai dari ف yaitu membaca surat al Fatihah sampai dengan surat an Nisa’.
- Hari kedua dimulai dari م yaitu membaca surat al Maidah sampai dengan surat at Taubah.
- Hari ketiga dimulai dari ي yaitu membaca surat Yunus sampai dengan surat an Nahl.
- Hari keempat dimulai dari ب yaitu surat Bani Israil (surat al Isra’) sampai dengan surat al Furqan.
- Hari kelima dimulai dari ش yaitu membaca surat asy Syu’ara sampai dengan surat Yasin.
- Hari keenam dimulai dari و yaitu membaca surat ash Shaffat sampai dengan surat al Hujurat.
- Hari ketujuh dimulai dari ق yaitu membaca surat Qaf sampai dengan surat an Nas.
“Alangkah indahnya jika khatam terjadi sesaat jelang berbuka puasa. Di mana saat diterimanya doa bergabung: saat khatmul quran dengan ifthar. Jangan lupa doakan saya,” pungkas Ahmad Sahal Hasan. [Ibnu K/Bersamadakwah]