Para sahabat sangat rindu dan butuh akan nasihat Nabi Muhammad SAW. Contohnya adalah sebagaimana yang dikisahkan oleh Usamah bin Zaid.
Dia berkata, “Rasulullah SAW mengutus kami dalam sebuah pasukan perang untuk menyerang orang-orang kafir Huraqah, bagian dari suku Juhainah. Kami menyerang mereka pada waktu pagi, dan kami mengalahkan mereka. Aku dan seorang shahabat Anshar mengejar seorang anggota Bani Huraqah yang melarikan diri. Ketika kami mengepungnya, tiba-tiba ia mengucapkan ‘La Ilaha Illallah’ (Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah). Sahabat Anshar itu pun menahan dirinya. Adapun aku menusuk orang tersebut dengan tombakku sampai aku menewaskannya.”
Usamah bin Zaid m melanjutkan ceritanya, “Ketika kami tiba di Madinah, berita tersebut sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Maka beliau bertanya kepadaku, ‘Wahai Usamah, apakah Engkau tetap membunuhnya setelah ia mengucapkan ‘La Ilaha Illallah’?’
Aku (Usamah) menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengucapkannya sekadar untuk melindungi dirinya.”
Namun beliau tetap bertanya, “Apakah Engkau tetap mcmbunuhnya setelah ia mengucapkan ‘La Ilaha Illallah’?’
Saya ( Usamah) berkata, “Beliau SAW masih terus mengulang-ulang pertanyaan itu, sehingga aku berangan-angan, andai saja aku belum masuk Islam sebelum hari itu.
Dalam riwayat Muslim, Rasulullah SAW. bertanya kepada Usamah bin Zaid, “Apakah ia sudah mengucapkan ‘La Ilaha Illallah’, namun engkau tetap saja membunuhnya?”
Maka Usamah bin Zaid menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengucapkannya karena takut kepada senjata kami.”
Namun Rasulullah SAW bersabda, “Kenapa Engkau tidak membelah dadanya, sehingga engkau mengetahui apakah hatinya mengucapkan ‘La ilaha illallah’ karena ikhlas ataukah karena alasan lainnya?”
Usamah berkata, “Beliau terus-menerus mengulang pertanyaan itu kepadaku, sehingga, aku berharap andai saja aku baru masuk Islam pada hari itu.” Dikarenakan Islam akan menghapus dosa yang telah lalu.
Wallahua’lam. [@paramuda/BersamaDakwah]