Dr. Abdul Hamid Al Qudhah menguraikan hasil riset ilmiah tentang mikroba dalam buku Al Mikrubat wa Karamatusy Syuhada yang telah diterjemahkan dengan judul Jasad Syuhada Tak Membusuk.
Dimulai dari definisi dan penjelasan mikroba, keajaiban-keajaiban mikroba yang berhasil ditemukan melalui serangkaian riset hingga sarang-sarangnya. Banyak gambar ditampilkan untuk melengkapi dan mendukung data-data dalam buku itu.
Selanjutnya, ia mulai menjelaskan mengapa jasad Nabi dan syuhada tidak membusuk.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya menjelaskan bahwa jasad para Nabi tidak akan dimakan (binatang) tanah. Beliau bersabda:
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَام وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ أَيْ يَقُولُونَ قَدْ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمْ السَّلَام
“Sesungguhnya yang paling utama di antara hari kalian adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan dan dimatikan. Pada hari ini pula terjadi peniupan sangkakala dan kematian massal. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari ini karena shalawat kalian itu akan diperlihatkan kepadaku.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami akan diperlihatkan kepadamu sedang jasadmu telah lapuk (remuk)” Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan (binatang) tanah memakan jasad para Nabi ‘alaihimus salam” (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah)
Sedangkan mengenai para syuhada, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al Baqarah: 154)
Ayat ini banyak dimaknai bahwa jasad syuhada tidak dimakan mikroba sebagaimana jasad para Nabi. Terlebih ketika banyak ditemukan fakta bahwa jasad syuhada masih utuh. Misalnya jasad syuhada uhud dan mujahidin Palestina yang ditampilkan dalam buku tersebut.
Lalu mengapa mikroba tidak merusak jasad para Nabi dan syuhada? Sebab Allah-lah yang memerintahkan mikroba berbuat demikian. Allah yang menciptakan mikroba, membuat sunnatullah bahwa tugas mikroba menguraikan makhluk hidup yang telah mati, maka Dia pula yang bisa mengubah sunnatullah itu pada sesuatu yang dikehendakiNya. “Jadi, mikroba adalah makhluk yang sangat patuh kepada Penciptanya,” simpul Dr. Abdul Hamid Al Qudhah.
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]
Mashaa Alloh
Subhanallah, Allahu Akbar…!!!
Assalamualaikum…
Sebenarnya tulisan antum/antunna ini sangat mengecewakan sy, krn saya berharap ada penjelasan yg ilmiah dari artikel ini, dengan melihat gambar ilustrasi mikroba di atas saya berfikir ini adalah kajian ilmiah, tp ternyata tidak, bukan karena saya menyangkal firman dan hadits nabi, hanya saja antum/antunna secara tidak langsung “menipu” saya untuk bisa meluangkan waktu membaca artikel yang saya anggap artikel ilmiah…
Assalam tuan,
sebenarnya ini juga adalah artikel ilmiah dari sudut ilmu agama, saya pasti tuan berkehendakkan artikel ini bacaannya dalam sudut sains bukan? jika begitu, anggap sahaja ini rezeki yang ALLAH tetapkan untuk tuan membaca dan menilai sepertimana saya.. hehe 😉
Subhanallah, ini merupakan kebesaran dari Allah SWT.
Kecewa juga
Judulnya aja yg seru
Sy jg berharap ada penjelasan ilmiah dari yang disampekan, tidak bagus membiarkan orang dalam tanda Tanya.. semoga bs ditambhkan penjelasan ilmiahnya…
Kirain akan ada penjelasan ilmiah tentang hal ini. Salut dengan pemilihan judulnya, menggoda sekali.
Subhanallah
Assalamualaikum…
Sebenarnya tulisan antum/antunna ini sangat mengecewakan sy, krn saya berharap ada penjelasan yg ilmiah dari artikel ini, dengan melihat gambar ilustrasi mikroba di atas saya berfikir ini adalah kajian ilmiah, tp ternyata tidak, bukan karena saya menyangkal firman dan hadits nabi, hanya saja antum/antunna secara tidak langsung “menipu” saya untuk bisa meluangkan waktu membaca artikel yang saya anggap artikel ilmiah…
cobalah terima dengan iman jgn dengan ilmiahnya saja
Hanya org yg Sombong yg hanya bisa menyalahkan hasil karya org lain tp coba koreksi apa yg sdh kita perbuat…??Mawan@ cSgt Benar…oba sdra2 dasari sgla sesuatu dgn Iman.. jgn pemikiran mutlak Ilmiah aja yg sok2an..tp tdk berbuat apa2..
Terimakasih artikelnya, bagus kreatif. Semoga tulisan ini bernilai dakwah yang diberkahi.
kalau jasadnya gak terurai dan tidak membusuk berarti bisa difoto donk wajah nabi kita yang sebenarnya
Terima kasih atas tulisannya. Memberi kita banyak bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas makhluk-Nya. Tapi akan lebih baik jika ada penjelasan ttg BAGAIMANA mikroba tersebut tidak membusukksn jasad nabi & syuhada. Klo soal MENGAPA Insya Allah pembacat tulisan ini sudah mengimani kuasa Allah atas makhkuk-Nya.
Klo ada yg mengkritik mohon jangan menghakimi bahwa orang tersebut tidak beriman. Tidak ada yang salah dari orang ingin mengetahui dari sisi ilmiah fenomena kebesaran Allah, yang justru bisa menambah iman kita ketika mengetahui proses tersebut. Bukankah Allah menyuruh kita untuk mempelajari sedalam2nya tanda2 kekuasaan-Nya?
bukti kebesaran Alloh akan mempertebal iman kita subhanalloh, syngnya tdk ada penjelasan yg rinci proses penguraian dr binatang2 mikroba
Aslm.ww,sebagai seorang yg beriman kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW bila kita melihat kejadian diluar qodar(khasiat ttg benda yg telah Allah SWT ciptakan) yg biasa manusia temukan dan di teliti berdasarkan Kajian Ilmiyah,kita harus mencontoh apa yg telah Rosulullah SAW contohkan kepada kita yaitu dg mengucapkan “MasyaAllah ini semua adalah bukti Kekuasaan Allah SWT,Rabbana maa kholaqta hadza batiila faqinaa adzabbannar”
Bukan ber arti tidak boleh di teliti,tapi ilmu dan akal nanusia itu terbatas sedangkan Mujijat Allah SWT hanya Allah lah yg Maha Mengetahuinya,dan Allah Maha Kuasa menciptakan segala sesuatu.
Jadi tidak perlu saling menyalahkan,karena kita manusia semuanya lemah dan memiliki keterbatasan ilmu,bagi yg merasa bisa menerangkan dg tidak keluar dari batas keimanan kita silahkan bantu menerangkan kepda kami semoga menjadi amal sholih.wassalam
Ilmu manusia baru sampai pada penjelasan kualitatif, belum sampai pada penjelasan kuatitatif
Manusia masa depan mungkin bisa menjelaskan secara ilmiah seperti yg diharapkan para ilmuwan 100%.
Komentar ditutup.