Beranda Dasar Islam Aqidah Mengintip Bentuk Fisik Jin

Mengintip Bentuk Fisik Jin

Jin lebih dulu diciptakan oleh Allah daripada penciptaan manusia. Jin juga disuruh beribadah kepada Allah seperti manusia meski pada akhirnya ada yang beriman dan ada yang kafir.

Jin memiliki bentuk fisik sebagaimana, seperti di beberapa dalil.

Jin memiliki jantung, memiliki mata, memiliki telinga juga memiliki suara. Dalilnya dari Alquran surat Al-A’raf ayat 179.

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Di surat tersebut Allah SWT menyebutkan isi neraka itu jin dan manusia. Kemudian Allah mensifati jin dan manusia itu memiliki hati, memiliki mata, memiliki telinga. Hati mereka tidak dipakai untuk merenung, mata tidak dipakai untuk melihat, dan telinga tidak dipakai untuk mendengar ayat-ayat Allah.

Dari situ jin disifati seperti manusia yang memiliki rupa, wajah. Meski bentuknya berbeda dari manusia. Selain itu disampaikan oleh Nabi SAW, jin memiliki tanduk. Hadits Rasulullah SAW dalam riwayat Ibnu Umar:

“Janganlah kalian melaksanakan sholat ketika matahari terbit atau ketika matahari tenggelam. Karena pada saat itu munculnya dua tanduk setan.”

Penggambaran memiliki tanduk memang betul-betul ada. Ada beberapa orang yang menggambar mirip jin dengan dua tanduk dan gigi dibuat runcing. Masalah gigi memang tidak diterangkan oleh Allah SWT di Al-A’raf.

Di riwayat lain disebutkan bahwa “Jika matahari terbit tinggalkanlah sholat sampai terangnya matahari. Jika matahari mulai tenggelam tinggalkanlah soal sampai betul-betul tenggelam. Janganlah kalian sengaja soal ketika matahari terbit dan matahari tenggelam. Karena pada waktu itu munculnya dua tanduk setan.”

Maka ketika kita sholat syuruq tidak diperbolehkan tepat ketika pas muncul matahari.  Ulama menyampaikan sholat syuruq itu ditunggu 10 menitan karena kita tidak boleh sholat pas ketika matahari terbit.

Bukankah ada hadits yang berbunyi, “Barangsiapa sholat syuruq secara sempurna lalu dia duduk berzikir sampai matahari terbit kemudian dia bangkit sholat dua rakaat, dia mendapatkan pahala sebagaimana orang mendapatkan umrah.”?

Betul sekali. Namun teknis pelaksanaannya bukan tepat ketika matahari terbit. Karena hadits riwayat Tirmidzi itu disambungkan dengan hadits riwayat Ibnu Umar.

Kenapa Rasulullah menyebutkan larangan? Karena alasan dua tanduk tadi. Yang kemudian kita pahami bentuk fisik jin yang memiliki dua tanduk. Wallahua’lam. [@paramuda/BersamaDakwah]