Lanjutan dari Mereka Inilah Teladan yang Baik Dalam Berdakwah
Allah Ta’ala menyuruh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk mendakwahi keluarga terdekatnya sebelum berdakwah kepada kaumnya. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْأَقْرَبِيْنَ – وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ – فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُوْنَ – وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ – الَّذِي يَرَاكَ حِيْنَ تَقُوْمُ – وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِيْنَ – إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.
Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha penyayang, Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk salat), dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Asy-Syu’ara`: 214-220).
4. Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu.
Demi tegaknya dakwah Islam, Abu Bakar tidak larut dalam duka sepeninggal Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Di tengah-tengah perkabungan nasional itu dia memasang panji-panji, melepas bala tentara, dan mengirimkan para dai ke pelbagai pelosok negeri.
5. Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu.
Sesaat setelah tertikam dan darah masih terus mengucur beliau tidak meninggalkan dakwah. Dengan kondisi yang terus melemah dan sangat kritis, beliau memanggil seorang pemuda yang sarungnya menyentuh tanah.
Ia berkata, “Panggilkan pemuda itu.”
Setelah pemuda itu berada di hadapannya beliau berkata kepadanya,
“Angkat sedikit sarungmu, karena itu lebih menjaga kesuciannya dan lebih mendekatkanmu kepada Allah.” (HR. Al-Bukhari)
Siapa saja yang membaca biografi para ulama salafus shalih, pasti mendapati bahwa mereka semua sangat fokus terhadap dakwah, sabar dan ulet, seakan dakwah adalah jalan hidup dan mereka meluangkan waktu berdakwah di jalan Allah.
Sejatinya, masih banyak nama-nama dai yang ikhlas dalam berdakwah. Namun, karena keterbatasan pula yang membatasi kita untuk menyebutkannya.
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang berdakwah di jalan Allah dan menyeru manusia kepada jalan-Nya dengan cara yang baik. Amiin.
Sebagian tulisan ini dikutip dari Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]