Salah satu problem utama suami istri sehingga keluarganya tidak harmonis adalah masalah komunikasi. Istri tidak lagi menggunakan bahasa cinta kepada suaminya, yang terjadi justru bahasa-bahasa kaku dan jauh dari istilah “romantis”.
Karenanya, Konsultan dan Trainer di Jogja Family Center (JFC) Ida Nur Laila, perlu memberikan nasehat kepada para istri agar memperhatikan bahasa cinta dengan suaminya. Berikut ini tulisan singkat yang menginspirasi banyak wanita, ia tuliskan melalui akun Facebook pribadinya:
Bagaimana Bahasa Cintamu?
“Nanti mampir apa enggak, say?”
“Mampir sini dong, aku buatin teh…”
Seorang istri panas dingin, membaca chat seorang perempuan di HP suaminya.
Dadanya berdebar, darahnya naik ke kepala. Apalagi ada emotikon lope-lope plus kiriman foto dengan senyum manis yang mengundang.
Kira-kira meledaklah perang dunia ke-4.
Lalu ketika dia perlihatkan chatt percakapannya dengan suami, haduh. Isinya adalah kalimat ketus dan luapan emosi.
Enggak ada nyamannya sama sekali. Emoticonnya negatif. Janganlah berharap foto senyuman manis….
****
Duhai wanita, engkau marah saat orang lain mengirimi kata-kata mesra, namun engkau sendiri tak pernah menuliskannya untuk suamimu.
Kakau di chat melaui gadget saja, berasa tidak enak rasa bahasa, apalah lagi saat bersanding.
***
Buat semua saja, yuuk cek cara komunikasi kita pada pasangan:
Apakah bahasa cinta?
Rayulah suamimu sendiri.
Hujani dengan kata mesra. Jangan sampai orang lain yang melakukannya.