Beranda Suplemen Renungan Password Akhirat

Password Akhirat

1
ilustrasi (gtechdesigns.com)

Dulu, saya membuat banyak blog dengan akun email dan password berbeda-beda. Ada blog tentang telepon seluler, ada blog tentang bisnis online, dan lain-lain. Karena bermain SEO, sejumlah blog hanya saya bangun di awal, ditulisi sekali-kali, dan setelah itu dibiarkan sekian lama agar ‘tumbuh’ sendiri dari mesin pencari.

Suatu hari ketika ingin update di salah satu blog, saya tidak berhasil log in. “The email and password you entered don’t match,” demikian peringatan di halaman akun.

Bukan sekali itu saja saya kehilangan password. Begitu banyaknya password yang berbeda dan sulit diingat akhirnya membuat saya terpaksa kehilangan akses ke beberapa blog yang sudah saya ‘tanam’ beberapa bulan.

***

Ketika kita mau masuk ke alam barzakh, diperlukan sebuah password agar kita selamat di sana dan terhindar dari siksa. Password itu juga menjadi penanda, bahwa kita akan dimasukkan Allah Subhanahu wa Ta’ala ke dalam surgaNya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘la ilaaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud; shahih)

Inilah password-nya. Password yang harus diucapkan dan diyakini saat akhir hayat. Laa ilaaha illallah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah.

Password ini mudah diingat, ringan diucapkan. Namun ketika sakaratul maut datang, ia tidak seperti yang dibayangkan. Banyaknya password-password lain yang biasa kita ucapkan sepanjang hidup kita, banyaknya password-password lain yang biasa kita kerjakan selama usia kita bisa menghalangi dan membuat sulit kita mengucapkan laa ilaaha illallah.

Inilah yang menjelaskan mengapa ada orang-orang yang ketika sakaratul maut, ia sudah dituntun untuk mengucapkan laa ilaaha illallah, ia tidak mau mengucapkannya. Bahkan ia mengucapkan kata-kata lainnya.

Ada orang yang sakit keras, oleh saudaranya dituntun untuk mengucapkan laa ilaaha illallah, ia mengabaikannya. Ia hanya mengaduh dan memaki nasib. Bahkan mencela takdir Allah sebelum menghembuskan nafas yang terkahir. Na’udzubillah.

Mereka yang matinya mendadak lebih sulit lagi untuk bisa mengucapkan laa ilaaha illallah. Banyak berita yang mengabarkan ada orang meninggal saat mesum di hotel. Ada orang yang tewas setelah menenggak miras. Ada orang tewas saat ketahuan mencuri dan ditembak polisi. Mereka tertutupi oleh perbuatan buruk dari mengucap password: laa ilaaha illallah.

Semoga kita semua dianugerahi Allah husnul khatimah dan dimudahkan mengucapkan password penentu kehidupan abadi kelak; laa ilaaha illallah. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]

BARU 1 KOMENTAR

Komentar ditutup.