Beranda Kisah-Sejarah Kisah Sahabat Pelantikan Utsman Sebagai Khalifah dan Baiat Umat Islam

Pelantikan Utsman Sebagai Khalifah dan Baiat Umat Islam

0
Masjid Nabawi (madina2013)

Isyarat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang kekhalifahan Utsman dan berbagai sikap yang jelas dari para shahabat pada masa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam serta dua khalifah setelah beliau, membuat Utsman menempati kedudukan tertinggi sebagai pemimpin umat Islam setelah Umar Radhiyallahu Anhu meninggal dunia.

Ketika Umar dalam kondisi sakit akibat mengalami penusukan, orang-orang meminta agar mengangkat seseorang sebagai penggantinya. Maka Umar berkata,

“Saya tidak menemukan orang yang paling berhak atas urusan ini daripada mereka yang ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam wafat beliau ridha kepada mereka. Siapa pun yang dipilih di antara mereka, maka dia yang menjadi khalifah setelahku.”

Maka Umar menyebut nama Ali, Utsman, Thalhah, Zubair, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash.

Dengan kejeniusannya, Umar mengisyaratkan pada dua orang yang dianggapnya memiliki kedudukan yang lebih di mata orang-orang.

Umar berkata, “Saya kira tidak ada seorang pun bisa menyamai Utsman dan Ali. Keduanya menulis wahyu pada masa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.”

Umar berpesan pada mereka berenam,

“Jika saya meninggal dunia, bermusyawarahlah selama tiga hari. Hendaknya tidak datang hari keempat (dari kematianku) kecuali kalian telah menetapkan seorang pemimpin (khalifah).”

Keenam sahahat yang mulia itu pun berkumpul di kamar Ummul Mukminin Aisyah. Sebelumnya Thalhah bin Ubaidillah tidak hadir, beberapa saat kemudian baru dia hadir di tempat itu.

Abdurrahman bin Auf memberi isyarat agar tiga orang dari mereka memberikan hak kekhalifahan pada tiga orang yang lain. Abdurrahman berkata, “Jadikanlah urusan ini pada tiga orang dari kalian.”

Maka Zubair memberikan haknya pada Ali, Thalhah memberikan haknya pada Utsman, dan Sa’ad memberikan haknya pada Abdurrahman bin Auf.

Abdurrahman bin Auf berkata,

“Siapa di antara kalian berdua yang melepaskan diri dari urusan ini, maka kami akan menyerahkan urusan ini padanya, Allah dan Islam akan menjadi saksi atasnya. Hendaklah yang paling baik di antara mereka melihat pada dirinya.”

Dua shabat yang tersisa, yaitu Utsman dan Ali, hanya diam.

Abdurrahman pun melanjutkan, “Apakah kalian menyerahkan urusan ini padaku? Demi Allah saya tidak akan lalai dari yang terbaik dari kalian!” Keduanya pun mengiyakan.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Bersambung ke Pelantikan Utsman Sebagai Khalifah dan Baiat Umat Islam (Bagian 2)