Beranda Kisah-Sejarah Kisah Nyata Pembajakan Pesawat Membuka Jalan Kesembuhan Untuknya (Bagian 2)

Pembajakan Pesawat Membuka Jalan Kesembuhan Untuknya (Bagian 2)

0
Bandar udara (biblog)

Lanjutan dari Pembajakan Pesawat Membuka Jalan Kesembuhan Untuknya

Aku dibawa dalam tandu ke ruang dokter dalam keadaan parah. Pada waktu itu, aku ditemani anakku. Dia membawa koper dan tas-tas yang di antaranya berisi surat-surat hasil diagnosa dan penemuan para dokter yang mengobatiku di Inggris.

Surat-surat tersebut dikeluarkan oleh anakku dari dalam tas dan menunjukkannya kepada para dokter bandara.

Setelah kira-kira satu jam sejak berdialog dengan para dokter itu, mereka berkata kepada penerjemah dan penerjemah tersebut mengatakan kepada anakku,

“Para dokter menyarankan agar ayah Anda dibawa ke dokter Fulan di rumah sakit. Dia mempunyai keahlian dan spesialisasi tentang penyakit yang diderita ayah Anda.”

Itu semua disampaikan oleh anakku kepadaku, maka aku katakan,

“Itu baik, insya Allah. Berusahalah, anakku untuk mendapatkan surat-surat untuk tinggal di sini.”

Dua hari kemudian, kami diizinkan untuk tinggal di Jerman dan kami pun pergi ke rumah sakit yang dimaksud. Di sana kami mencari dokter tersebut dan menyampaikan hasil-hasil diagnosis.

Dokter tersebut lalu berbicara melalui juru bahasa bahwa dia akan melakukan diagnosa khusus terhadapku,

“Harap Anda tinggal dan menunggu di sini,” ujarnya.

Kami pun tinggal di rumah sakit itu beberapa hari dan selanjutnya dia melakukan diagnosa terhadap penyakitku, dan penerjemah mengatakan kepada kami, bahwa aku harus menjalani operasi.

Aku setuju dan operasi pun berjalan dengan mulus dan berhasil, dan kanker yang ada dalam usus kecil bisa dihilangkannya sama sekali.

Setelah 20 hari sejak operasi tersebut, aku pun sehat kembali dan tentu segala puji bagi Allah. Segala yang aku rasakan selama ini hilang semuanya. Kemudian, aku pulang ke negeriku dengan selamat dan sehat, dan bagi Allah-lah segala karunia dan keutamaan.

Sungguh, Mahabenar Allah Yang Mahaagung ketika berfirman,

“Barangkali kamu tidsak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa`: 19)

Selain itu, firman-Nya pula, “Dan, Allah tahu, sedang kamu tidaklah tahu.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Itulah kekuasaan Allah Ta’ala. Pembajakan pesawat tentu tidak diinginkan oleh orang Kuwait tersebut. Namun, di balik itu ternyata ada rahasia yang tidak pernah dia ketahui sebelumnya.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]