Beranda Kisah-Sejarah Kisah Sahabat Penaklukan Thabaristan, Negeri Kapak Persia (Bagian 2)

Penaklukan Thabaristan, Negeri Kapak Persia (Bagian 2)

0
Pegunungan (hdw)

Lanjutan dari Penaklukan Thabaristan, Negeri Kapak Persia

Setelah itu, pasukan kaum muslimin terus berjalan menuju daerah Gorgan (Iran). Penduduk daerah ini telah membuat perjanjian damai dengan kaum muslimin dan bersedia membayar jizyah (upeti) sebanyak dua ratus ribu dirham.

Tak lama kemudian, pasukan kaum muslimin mendatangi kota Thamis yang berada di bawah kekuasaan Thabaristan.

Thamis ini adalah sebuah kota yang berada di pesisir pantai dan merupakan batas terakhir dari wilayah Thabaristan.

Pada saat itu, terjadilah perang yang sangat sengit antara pasukan kaum muslimin dengan penduduk Thamis, sehingga memaksa kaum muslimin untuk melaksanakan shalat khauf.

Lazim diketahui bahwa shalat khauf hanya dilakukan pada saat perang berkecamuk dengan hebat. Saat itu komandan pasukan, Sa’id bertanya kepada Hudzaifah bin Al-Yaman tentang tata cara shalat khauf.

Sa’id berkata kepada Hudzaifah,

“Bagaimanakah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melaksanakan shalat ini?”

Hudzaifah pun memberitahukan tata cara shalatnya. Maka Sa’id pun melaksanakan shalat khauf sementara pertempuran tetap berkecamuk

Setelah melewati pertempuran yang sangat dahsyat, tanda-tanda kemenangan pun mulai terlihat.

Kaum muslimin terus bergerak maju dan memaksa penduduk Thamis untuk mundur ke benteng mereka, sehingga kaum muslimin mengepung mereka dengan ketat.

Setelah itu, Allah Ta’ala memberi kemenangan kepada kaum muslimin, sehingga mereka berhasil menerobos benteng musuh dan menaklukkannya dengan mudah.

Mereka juga berhasil membunuh orang-orang kafir pembangkang yang di berada dalam benteng tersebut.

Sungguh, itu adalah sebuah kemenangan yang besar.

Setelah berhasil mewujudkan berbagai kemenangan dan penaklukan oleh Islam di wilayah Thabaristan ini, pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Sa’id bin Al-‘Ash pun kembali ke kota Kufah.

Menurut keterangan dari sebagian besar riwayat yang ada, disebutkan bahwa Hasan dan Husain ikut serta dalam banyak misi penaklukan pada masa Utsman bin Affan.

Mereka berdua juga memiliki kontribusi yang nyata dalam berbagai pertempuran yang terjadi antara kaum muslimin dengan musuh mereka.

Bukanlah sesuatu yang aneh jika Ali bin Abi Thalib dan anak-anaknya mengerahkan segala kemampuan dan kekuatan mereka demi menyebarkan Islam dan menegakkan kalimat Allah di muka bumi.

Sungguh, itulah kepahlawanan dan didikan untuk memberikan pengorbanan. Itulah kecintaan terhadap mati syahid yang merupakan tanda pertama dari tanda-tanda kepemimpinan seseorang.

Ditulis kembali dari kitab Uzhama’ min Ahlil Bait karya Sayyid Hasan Al-Husaini.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]