Wanda Hara viral setelah ketahuan hadir di acara Ustadz Hanan Attaki dengan mengenakan cadar bersama jamaah perempuan. Fashion stylist itu pun kemudian meminta maaf melalui video.
Menanggapi video tersebut, Ustadz Hanan Attaki mengatakan telah memaafkan Wanda Hara. Ia juga mendoakan Wanda Hara mendapatkan hidayah dan menjadi lebih baik.
“Semoga ini jadi jalan buat Wanda untuk terus belajar memperbaiki diri dan menempuh jalan kepada Allah,” tulis Hanan Attaki melalui akun Instagram @hanan_attaki, Senin (24/7/2023).
Hanan Attaki menambahkan, tidak ada manusia yang sempurna. Juga tidak ada manusia yang luput dari khilaf.
“Yang terpenting terus belajar. Yuk kita saling mendukung dalam hijrah dan islah,” pungkasnya sembari mengunggah video permintaan maaf Wanda Hara.
“Saya Wanda Hara dari hati yang paling dalam, mohon maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan ini dalam kajian yang diselenggarakan oleh Ustadz Hanan Attaki kemarin. Atas kejadian yang telah terjadi karena perbuatan saya yang menyinggung banyak pihak. Saya menyadari ini adalah kesalahan saya,” kata Wanda dalam video permintaan maafnya.
Wanda mengaku sudah berkomunikasi dan meminta maaf kepada Ustadz Hanan Attaki dan panitia acara yakni Ayah Amanah. Ia juga minta maaf kepada seluruh pihak yang terbawa dalam kasus tersebut.
Banyak netizen yang juga mendoakan Wanda Hara mendapatkan hidayah.
“Semoga rasa sesal yang beliau rasakan menjadi jalan dipermudahnya menjemput hidayah, jangan lelah untuk terus memperbaiki diri,” kata akun @yulindra0 mengomentari unggahan Ustadz Hanan Attaki.
“Setelah kejadian ini semoga masnya gak kapok dan lebih rajin lagi ikut kajian-kajian, dan smoga hidayah itu Allah hadirkan,” tambah @sellyhyung di unggahan yang sama.
Hikmah Kasus Wanda Hara
Salah satu hikmah viralnya kasus ini, menjadi pengingat bagi kita soal adab memakai pakaian dan pergaulan. Sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
Lebih spesifik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian perempuan dan perempuan yang mengenakan pakaian laki-laki.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لُبْسَةَ الْمَرْأَةِ، وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لُبْسَةَ الرَّجُلِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian perempuan dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki. (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ahmad)
Selain itu, Islam juga mengajarkan untuk tidak ikhtilath atau campur baur laki-laki dan perempuan. Apalagi menyengaja masuk ke lingkungan perempuan untuk ikhtilath padahal sudah ada tempat tersendiri untuk laki-laki. [NF/BDN]