Kisah nyata ini terjadi di sebuah desa pada kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Ustadz Rofiul Fata menceritakannya saat ceramah tarawih tentang sabar.
Suatu hari, penggali kubur yang tengah menyiapkan liang lahat untuk warga yang baru saja meninggal dikejutkan dengan kejadian aneh. Semula, ia menggali tanah seperti biasa. Namun, liang lahat yang tergali itu ternyata agak miring, tidak seperti biasanya.
Karena miring, galian itu pun mengenai sebuah makam tua di sampingnya. Alangkah terkejutnya sang penggali makam, terlihat kain kafan dari makam tua itu. Warnanya masih putih, seperti baru dimakamkan beberapa hari. Jenazah di dalamnya juga masih berisi, seperti tubuh yang masih utuh.
Khawatir terjadi apa-apa, ia tutup kembali jenazah itu agar tidak kelihatan. Dan setelah jenazah yang baru dikebumikan di liang lahat yang ia gali, barulah ia mencari informasi jenazah siapakah yang masih utuh tersebut.
Akhirnya ia mendapatkan informasi valid. Makam tua di samping makam baru tadi ternyata berusia 20 tahun. Jenazah yang dikebumikan di situ adalah seorang wanita.
Apa keistimewaan wanita tersebut sehingga jenazahnya masih utuh? Itulah misteri yang ingin diketahuinya.
“Ibu itu sangat sabar,” demikian informasi yang akhirnya berhasil ia himpun. “Kesabarannya yang paling besar menurut warga adalah saat suaminya menikah lagi. Ia sabar dipoligami dengan seorang wanita yang merupakan saingannya di pasar.”
Rupanya, wanita tersebut adalah seorang pedagang di pasar. Di pasar yang sama, ada wanita pedagang lain yang sama-sama dagangannya laris sehingga mereka pun terlibat dalam persaingan bisnis.
Kesabarannya benar-benar diuji saat suaminya ingin menikah lagi. Dan yang dipilih sebagai istri kedua adalah wanita pedagang saingan istri pertama.
“Dipoligami saja, tidak semua wanita siap. Apalagi dipoligami dengan wanita saingan bisnis. Bagaimana melipatgandakan kesabaran agar yang semula saingan bisa menjadi saudara dalam satu keluarga. Benar-benar kesabaran tingkat tinggi.”
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah, “Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az Zumar: 10)