Tiada di dunia yang lebih berat dari pada bersabar, baik bersabar saat menerima suatu hal yang menggembirakan atau bersabar menanggung hal yang menyusahkan.
Terlebih, jika kepedihan itu berlangsung lama atau tidak punya harapan lagi akan adanya kemudahan. Dalam masa-masa itu dibutuhkan modal ekstra untuk menjalani masa-masa sulit itu.
Modal itu bermacam-macam, antara lain mengharap dari Allah Ta’ala adanya pengganti di dunia dan mengharap pengganti yang berupa pahala di akhirat.
Seyogianya, orang sabar berusaha untuk menyibukkan diri dan memanfaatkan masa-masa ujian itu dengan hal-hal yang dapat memperkaya akal pikirannya, mengingat tiada bekal untuk meraih kesabaran selain itu
Sebab, kemudahan dan kebahagiaan ada di dalam rasa yakin dan ridha, sementara kegelisahan dan kegalauan terletak di dalam keragu-raguan dan kebimbangan.
Orang yang pandai adalah jika tertimpa suatu problem maka dia mempersenjatai diri dengan kesabaran dan membisikkan dalam jiwanya akan adanya harapan kemudahan di kemudian hari.
Untuk itu, bersabarlah saat menghadapi musibah, karena itu dapat meneguhkan hati, melebur dosa, menghancurkan rasa besar kepala, meluluhkan kesombongan, menghilangkan kelalaian, menajamkan ingatan, menarik simpati orang
Sabar juga membuat seseorang tunduk kepada Allah Ta’ala yang Maha Perkasa, patuh kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Kuasa, dan memantik ingatan bahwa kemudahan datang saat musibah menerjang.
Diceritakan, suatu saat seorang ulama diterpa musibah, lalu teman dan sahabatnya menjenguknya dan menyemangatinya.
Ulama itu berkata, “Aku menghadapi musibah ini dengan membuat penawar dari enam ramuan.”
Orang-orang berkata, “Apakah keenam ramuan itu?”
Ia menjawab,
“Pertama, iman kepada Allah Ta’ala.
Kedua, keyakinan bahwa setiap apa yang telah ditentukan oleh Allah Ta’ala pasti terjadi.
Ketiga, kesabaran adalah benteng terbaik bagi orang yang diuji.
Keempat, jika aku tidak sabar maka aku bisa apa? Atau haruskah aku terus menggerutu?
Kelima, mungkin saja aku lebih buruk daripada cobaan ini.
Keenam, dari waktu ke waktu pasti ada kemudahan.”
Perkataan para ulama tentang keutamaan sabar sangat banyak sekali. Di antaranya adalah sebagai berikut:
مَنِ اتَّبَعَ الصَّبْرَ اتَّبَعَهُ النَّصْرَ
“Barang siapa yang mengedepankan kesabaran niscaya dia diikuti oleh kemenangan.”
اَلصَّبْرُ مِفْتَاحُ الْفَرَجِ
“Sabar adalah kunci kemenangan.”
مَنْ صَبَرَ قَدَرَ
“Barangsiapa yang bersabar niscaya ia kuasa.”
ثَمْرَةُ الصَّبْرِ الظَّفْرُ
“Buah manis kesabaran adalah kemenangan.”
عِنْدَ اشْتِدَادِ الْبَلاَءِ يَأْتِي الرَّخَاءُ
“Saat cobaan memuncak akan datang jalan keluar.”
Semoga kita termasuk di antara orang-orang yang sabar di segala kondisi. Demikian dikutip dari kitab Kuni Aniqah karya Shafa Syamandi.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]