Beranda Kisah-Sejarah Kisah Nyata Seinstan Itu Kah Hingga Bunuh Diri?

Seinstan Itu Kah Hingga Bunuh Diri?

blogs.thegospelcoalition.org

Dia dulu adalah anak jurusan teknik. Aktif di organisasi mahasiswa pecinta alam (mapala). Siapapun tahu  bahwa anak mapala itu mentalnya tangguh karena memang digembleng. Namun kabar tentangnya cukup mengejutkan. Dia bunuh diri!

Tak jelas permasalahannya. Simpang siur yang terdengar proyek yang sedang dihandlenya macet. Istri dan anaknya pulang ke rumah orangtuanya. Ini hanya dugaan. Permasalahan keluarga mereka hanya diraba-raba, sebab anaknya dan istrinya sudah tidak di rumah lagi.

Lalu meninggalkan sebuah surat wasiat yang berbunyi, “Neraka itu pasti. Mudah-mudahan dengan doa kalian semua aku bisa masuk surga.” Di status BlackBerry Messengernya pun sama, “Akan menyusul dengan cara yang salah”.

Jam empat Subuh, ia menghubungi tukang ojek langganan. Diminta datang ke rumah. Tukang ojek pun bingung. Kenapa harus subuh-subuh? Sebab, biasanya tukang ojek tersebut datang ketika jam ngantar anaknya sekolah. Lalu kenapa jadi jam empat pagi? Dan lagi, ketika itu sekolah lagi libur. Akhirnya tukang ojek langganan tersebut datang juga, dan mendapati sang tuan sudah tak bernyawa.

Memprihatinkan. Naudzubillahi min dzalik.

Seinstan itukah mencari jalan keluar?

Ada banyak cara agar merasa tidak punya jalan keluar:

  1. Makin dekat dengan Allah SWTSungguh, mendekatkan diri kepada Allah adalah sebaik-baik pertolongan melalui sabar dan sholat. Allah SWT berfirman :

    “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah [2] : 45-46)

    2. Jika ada masalah berbagilah

   Manusia mana yang hidupnya tidak diberi ujian? Jangan  sombong bahwa yang mendapat cobaan berat kita sendiri. Berbagilah. Lebih lagi kini banyak sarana untuk berbagi. Tentu berbagi dengan orang yang bisa dipercaya dan paham tentang agama Islam dengan baik. Dengan berbagi kita akan lega.

Allah telah amanahkan badan ini berupa nafas kehidupan. Ini sebuah nikmat yang harus dirawat. Bukan diskakmat.

Apapun alasannya bunuh diri tentu hukumnya haram. Syariat Islam melarang sangat keras orang yang putus asa lalu mengakhiri hidupnya.

Di antara dalil larangannya adalah firman Allah SWT di dalam Al-Quran :

وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah sangat mengasihi kamu.” (QS. An-Nisa: 29)

Sungguh, Allah sediakan kemudahan-kemudahan di antara kesulitan.

Neraka itu lebih seram dari yang kita bayangkan. Bunuh diri hanya jalan singkat bagi para pengecut.

Wallahua’lam. [Paramuda/ BersamaDakwah]

BARU 1 KOMENTAR

  1. setiap yang bernyawa pasti mati,
    bunuh diri berarti menyerah putus asa, mental pecundang/losser, mental iblis

Komentar ditutup.