Beranda Berita Dunia Islam Seperti Apa Isi dalam Ka’bah? Ini Foto Terbaru

Seperti Apa Isi dalam Ka’bah? Ini Foto Terbaru

40
Raja Salman membersihkan dinding dalam Ka'bah

Jika selama ini ada banyak orang bertanya seperti apa isi dalam Ka’bah, foto-foto berikut ini akan menjawabnya. Ini adalah foto-foto terbaru saat Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, masuk ke dalam ka’bah baru-baru ini.

Dalam kesempatan tersebut, Raja Salman ditemani oleh Imam Masjidil Haram, Syaikh Abdur Rahman As Sudais. Di dalam ka’bah, Raja Salman menunaikan shalat sunnah kemudian berdoa di dalamnya. Setelah itu, Raja Salman turut serta membersihkan dinding dalam ka’bah dengan kain putih yang diberi minyak wangi.

Berikut ini foto-fotonya seperti diriilis Saudi Press Agency, Ahad (31/5/2015):

Raja Salman shalat sunnah di dalam ka'bah
Raja Salman shalat sunnah di dalam ka’bah
Raja Salman berdoa usai shalat sunnah
Raja Salman berdoa usai shalat sunnah
Raja Salman saat keluar dari Ka'bah
Raja Salman saat keluar dari Ka’bah

40 KOMENTAR

    • kurang tepat menghadap ke hati…
      kalau begitu akan berlainan arah orang sholat..
      karena akan menimbulkan ego..nanti mereka saling jawab “Yg penting ke arah hatimu”
      lihat penjelasan saya di atas ..silahkan tambah….pertanyaan indra Spesifik..

  1. Comment:pak suratno.. si indra mksdnya mau ngelawak.. tp sayang gak lucu malah bikin dia terlihat bodoh.. mgkn dia non muslim pak makanya gak paham.. maklumin aja pak

    • jangan salah sangka kawan..lihat penjelasan saya di atas..silah kan tambahkan jika membangun…
      jawab dg ilmu..pertanyaan Indra itu spesifik…kalau kurang ilmunya kita pasti salah menilai….

  2. Indra : kalau mmg ngga tau, menurut saya pertanyaan itu wajar
    all : kalian yang merasa pintar dan tau segalanya jangan hanya menghina atas apa yg ditanyakan seseorang…berfikir positif saja kalau indra mmg tdk tau, jd tinggal jwb..(ngga ada pertanyaan bodoh)

  3. Ada orang bertanya malah di cerca, lalu dituduh yg tidak-tidak dan membawa-bawa Kata “mgkn dia non muslim” kata-kata pemicu perpecahan. Inilah orang-orang yg merusak kesucian dan moral agamanya sendiri. Dan sebagai seorang muslim dan malu dengan agama ini sendiri karena byk manusia manusia aneh didalamnya. Fuck!!!

  4. islam adl agama yg damai,, mari kita kuatkan persatuan islam bkn utk menjelekkan agama laen tp utk mendamaikan seluruh hati umat di dunia

  5. Comment:
    Mau tanya sama calon” kyai..knp saya melihat orang” sekarang habis naik haji malah tambah kaya?..padahal kan klu naik haji butuh biaya besar..beda sama orang” dlu atau 80 thn yg lalu..orang abis naik haji kehidupannya biasa aja..

  6. Masjidil haram itu bentuknya melingkar, dan Ka’bah ada di tengah-tengah jd sholat yg penting menghadap depan sudah pasti ke ka”bah,

  7. Komentar:

    Yang pastinya. Minta petunjuk kebenaran yg memang betul kebenaran kepada Tuhan Allah sang pencipta langit dan bumi ini. Agar tidak salah melangkah.

  8. Mungkin maksud indra… kalo kita sholat menghadap ke qiblat (ka’bah)… tapi ketika sholat didalam ka’bah.. raja salman menghadap kemana… apakah membelakangi pintu ka’bah? Atau ke arah samping…

  9. Kata siapa islam agama damai…..
    Apa orang kristen tau,islam itu damai?
    Selama,muslim bertikai,selama muslim brutal…..
    Islam itu agama teroris.
    #itu menurtku

    Islam terlihat baik,jika pengkutnya baik ….
    Mungkin ini jamanny,islam hancur oleh pengkutnya sendiri dan buka berarti leebur,karna islam agama allah swt.

  10. ISLAM MEMPUNYAI MAKNA DAMAI. ITU CUKUP…DAN TIDAK ADA LAGI PERDEBATAN MENYANGKUT NAMANYA….YANG BELUM TAHU BELAJAR UNTUK TAHU, YANG SUDAH TAHU BELAJAR UNTUK TAHU LEBIH BANYAK LAGI, YANG GAK MAU TAHU, ALLAH SUDAH JELASKAN DENGAN SEJELAS-JELASNYA BAHWA DIA TIDAK AKAN TAHU SELAMA-LAMANYA TENTANG KENIKMATAN HAQIQI YAITU SURGA NAN ABADI…

  11. Jikalau kita masih memikirkan diri sendiri & tidak menghormati & tidak memandang kebebasan org lain, sama aja MUNAFIK.
    Terserah KRISTEN, ISLAM, KATOLIK, HINDU & BUDHA jika masih berisi org” yg MUNAFIK, jangan harap bahwa agama mereka itu penuh kedamaian & kerukunan.
    Yg MINORITAS jangan suka berkecil hati, sebaliknya yg MAYORITAS jangan suka tinggi hati.
    PENGHAKIMAN itu milik TUHAN ALLAH.

  12. ok Indra pertanyaan anda bagus sekali…jgn tersinggung dg jawaban teman2 semua..
    baik saya akan jawab sedikit aja ya …
    Raja Salman sholat di dalam Ka’bah arahnya adalah menghadap Hajar Aswad…karna di dalam Ka’bah terdapat Hajar Aswad..
    Hajar Aswad itu acuan Arah Umat Muslim..bukan Ka’bahnya..kebetulan di Ka’bah ada Hajar Aswad..
    contohnya jika Raja Salman masuk Ka’bah dan mau sholat maka Dia menghadap Hajar Aswad Tersebut…paham k..

    • Tambahan ya :
      Ka’bah itu hanya bangunan luar dari Hajar Aswad…
      misalnya ne Jika Ka’bah itu kita pindah dekat makam Nabi Ibrahim…maka arah orang ketika di mekah bukan ke Ka’bah itu melainkan tetap ke Hajar Aswad…
      Berhubung Hajar Aswad itu di Tutup dg Bangunan Ka’bah otomatis semua mengarah kesitu..
      intinya Hajar Aswad itu..semua ada alkisahnya dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as..

  13. bukan bgitu maksud indra : lihat penjelasan saya di atas…Ka’bah itu bangunan luar,,di dalamnya ada terdapat sesuatu..baca Cerita Nabi Ibrahim dan Ismail..dan lihat penjelasan saya di atas utk menjawab pertanyaan Indra…

  14. Komentar:katamu kamu ngaku beragama islam,dan bilang islam itu agama mu yang baik dan damai… Berarti km juga baik dan damai dong? Ehh orang baik dan damai boleh kah saya meminta sesuatu dari pada mu? Saya hanya meminta ingat lah mati dan berusahalah untuk kematianmu itu baik dan damai jua seperti agama mu.(Masih ada kah yang suka mencerca sesama umat yang masih bernafas)

  15. Assalamualaikum…Saya heran,kenapa ya selalu ada seperti ini di blog seperti ini pula…niatnya mencari ketenangan malah kegelisahan.Lebih herannya lagi apa yang dibacarakan mereka debat agama disini kurang kerjaan,kalau mau debat,langsung saja tidak perlu pake internet.Nanti ujung-ujungnya pada melihat info agama di internet…sekian dari saya wassalamualaikum

  16. Ini semua karena berawal dari yang caci maki,saya setuju dan juga setuju dari perkataan “Yang Mayoritas jangan tinggi hati,dan yang Minoritas jangan kecil hati.” Saya setuju dengan pernyataan seperti itu. Lagipula apabila ada kesalahan dalam agama pasti yang salah pada umatnya seperti cacian yang sok pinter tadi.

  17. Assalamualaikum saudara2ku.. Perlu kita ingat bahwa ka’bah di bangun oleh nabi ibrahim as, sedangkan perintah haji ke baitullah sejak nabi adam as, jelas bahwa ka’bah hanya simbol tanda baitullah bukan ka’bah tujuan kita tapi baitullah (baca QS Ali imran 96-97) sekedar mengingatkan sekaligus pertanyaan.. mengapa umat islam diperintahkan menghadap ka’bah sedangkan ka’bah itu hanya batu.. apa hubungannya dgn niat sholat “sengaja aku sembahyang fardhu…menghadap Kiblat krna Allah..mengapa bukan langsung menghadap Allah??

  18. Buat mas indra: sabar ya, yang namanya mencari pengetahuan luas sangat sulit, soalnya banyak yg menganggap bahwa dia lebih tahu segalanya, tapi tiada satupun yg lebih tahu selain allah swt.

    Buat semuanya, kalo 1+1=2, itu jawaban buat anak kecil, tapi kalo 1+1=11, itu jawaban buat orng yg pola pemikirannya kritis, kalian pernah mahasiswa gk?

    Mas indra itu termaksud kritis oleh bertanya hal yg gk akan ada satupun orng yg berani bertanya seperti dia, coba kalo posisi kalian d posisi mas indra, kalian jg pasti d bully.

    Sorry kalo menyinggung, soalnya saya jg masih ingin belajar lebih jauh dan lebih dalam.

    Ass

  19. Kenapa Muslim Sholat Menghadap Ka’bah

    Ada beberapa kalangan di luar Islam yang mereka tidak faham, tidak mengerti tentang Islam, mereka berkata : “Lihatlah orang-orang Islam, mereka menyembah ka’bah !”

    Hadits Umar bin Khathab Mengenai batu hitam, hajar aswad, Umar bin Khathab berkata, “Aku tahu bahwa engkau hanyalah sebongkah batu yang tidak dapat mendatangkan mudarat maupun manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.” (HR. Bukhari)

    Ka’bah hanyalah benda mati, ia hanya dijadikan oleh Allah Jalla wa ‘Ala sebagai kiblat umat muslim dalam ibadah khususnya sholat dan haji.Perkataan atau ucapan mereka ini didasari atas mereka melihat kaum muslimin ketika sholat menghadap ke arah ka’bah, lalu mereka berkesimpulan : orang Islam menyembah ka’bah.

    Terhadap ucapan jelek mereka ini kita jawab : Sesungguhnya orang-orang Islam hanya menjadikan Ka’bah sebagai arah hadap dalam menyembah Allah, bukan menyembah ka’bah. Sebagaimana firman Allah Subhanallah Ta’ala :
    فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ
    “Hendaklah mereka menyembah kepada Tuhan, Allah ta’ala, Tuhan Yang memiliki Rumah ini, Yang memiliki Ka’bah.”
    (Kitab Suci Alqur’an. Quraisy : 3)

    Ayat diatas bermakna dan mempunyai pengertian bahwa baitullah (ka’bah) adalah benda milik Allah Subhanallah Ta’ala, dan Allah Ta’ala memerintahkan untuk menyembah pemilik ka’bah !!

    Ka’bah sendiri berarti kubus persegi empat yang dalamnya kosong, tidak ada apa-apanya. Adapun Hajar Aswad ada di pojokan luar ka’bah, bukan ditengah-tengah ka’bah. Kemudian fungsi Ka’bah hanyalah sebagai arah hadap, karenaQiblat artinya arah hadap.

    Dapat dibayangkan andaikata umat Islam tidak punya arah qiblat, maka bagaimana sholat jama’ah mereka ? Imamnya ingin ke utara, makmumnya mungkin ada yang ingin ke selatan, ada yang ingin ke barat, bisa berantakan sholat jama’ahnya. Supaya orang Islam berada di dalam satu kesatuan dengan persatuan yang kuat ketika mereka menyembah Allah Subhanallah Ta’ala, maka Allah Subhanallah Ta’ala menetapkan arah qiblat. Dan ini bukan berarti orang Islam menyembah Ka’bah. Walaupun mereka menghadap ka’bah tetapi ini bukan berarti orang Islam menyembah ka’bah. Kenapa ? Karena orang Islam hanya menjadikan ka’bah sebagai pematok arah. Karena yang namanya pematok arah tidak akan sempurna kalau tidak terlihat. Maka dibangunlah oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il ka’bah sebagai pematok arah supaya orang melihat : ke arah sana, ke arah ka’bah hendaknya kaum muslimin seluruh dunia menyatukan arah.

    Tidak mungkin ! Maka kaum muslimin diperintahkan menghadap ke arah yang sama dengan satu patok yang sama, yaitu ka’bah. Bukti kalau orang Islam tidak menyembah ka’bah yaitu sebelum orang Islam menyembah Allah Subhanallah Ta’ala dengan menghadap ke arah ka’bah, lebih dahulu Allah Subhanallah Ta’ala memerintahkan mereka menghadap ke arah Baitul Maqdis. Jadi kita, pada awal-awal Islam, kita diperintahkan menyembah Allah Subhanallah Ta’ala dengan menghadap kearah Baitul Maqdis yang ada di Palestina. Ini pada awal-awal Islam. Sampai kemudian turun ayat akibat Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam dicemooh oleh orang-orang Yahudi : Lihatlah orang-orang Islam, mereka mengikuti qiblat kami !” kata orang-orang Yahudi. Karena orang Islam ketika awal-awal Islam mereka sholat dengan menghadap ke Yerussalem, menghadap ke Baitul-Maqdisdi Palestina. Maka ini mengundang cemoohan orang-orang Yahudi. Ini membuat Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam selalu meminta kepada Alloh berkali-kali : Ya Allah, Ya Allah. Meminta agar dipalingkan, dikembalikan qiblatnya, arah hadapnya ke Baitulloh, ke Ka’bah, ke Masjidil-Haram.

    Andaikata orang Islam, Rasululloh dan kaum muslimin menyembah ka’bah, tidak perlu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam minta ijin meminta kepada Alloh, bahkan berkali-kali agar dapat dihadapkan kembali ke MasjidilHaram, sebagaimana pada zaman Nabi Ibrohim dan Nabi Isma’il ‘alaihimas-salaam. Sampai akhirnya Allah Subhanallah Ta’ala turunkan ayat :

    قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِيالسَّمَاءِ
    “Kami sering melihatmu, kata Allah Subhanallah Ta’ala : Kami sering melihatmu membolak-balikkan wajahmu ke langit, ” Apa artinya ? Kami sering melihatmu hai Muhammad – shollallohu ‘alaihi wa sallam – membolak-balikkan wajahmu ke langit,yaitu memohon kepada Allah. Ini, Rasul harus memohon berkali-kali agar bisa dihadapkan kembali ke MasjidilHaram. Andaikata Rasul menyembah ka’bah, orang Islam menyembah ka’bah, tidak perlu memohon kepada Allah Subhanallah Ta’ala agar dipindahkan arah qiblatnya ke Baitullah.

    فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا
    “Maka sekarang hadapkanlah wajahmu ke arah mana, qiblat mana yang kamu ridhoi.”

    Allah kabulkan permohonan Nabi setelah Nabi berulang-ulang memohon kepada Allah
    فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِالْحَرَامِ
    “Maka sekarang hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

    Allah Subhanallah Ta’ala memerintahkan kaum muslim untuk menghadapkan diri dalam beribadah kearah Masjidil Haram, dan Ingat bahwa Allah tidak pernah menyuruh umatnya untuk menyembah Ka’bah, hanya menghadap. Hadapkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram. Jadi terbukti bahwa Ka’bah hanya sebagai arah hadap kaum muslim untuk menyembah Allah Subhanallah Ta’ala. Bukti lain bahwa Ka’bah hanya sebagai arah hadap kaum muslim dalam beribadah ialah bahwa Rasulullah SAW dan para sahabatnya pernah melakukan ibadah sholat didalam Ka’bah.

    Dicontohkan oleh Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam : Rasul masuk ke dalam Ka’bah, lalu menjadikan pintu Ka’bah di belakang punggungnya, yang artinya, berarti Hajar Aswad ada pula di belakang sebelah kiri beliau. Lalu beliau sholat di dalam Ka’bah dengan menghadap ke arah mana beliau menghadap, yaitu ke arah depan, yaitu sejarak 3 hasta dari depan, 3 hasta dari tembok depan, kemudian Rasulullah shollallohu’alaihi wa sallam berhenti dan sholat di situ. Demikian pula para shahabat Nabi, mereka sholat di beberapa pojokan-pojokan Ka’bah. Dan ini tidak menjadi masalah. Ke arah mana pun mereka menghadap ketika mereka di dalam Ka’bah, mereka ada di arah qiblat. Sehingga ke mana pun mereka menghadap, tidak masalah.

    Ka’bah adalah ruang kosong, sehingga sholat didalam Ka’bah berarti ia sholat persis di arah Ka’bah, atau di arah qiblat. Ini menjadi dalil bahwasannya kaum muslimin tidakmenyembah Ka’bah, karena boleh saja orang Islam sholat di dalam Ka’bah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi dan shahabatnya.

    Andaikata kita, Nabi, Kaum Muslimin menyembah Ka’bah, tidak boleh mereka sholat di dalam Ka’bah.

    Begitu pula Rasulullah SAW melarang para shahabat Nabi bersumpah dengan mengatakan : WAL-KA’BAH “Demi Ka’bah.” Rasul melarang. Rasul mengganti dengan WA ROBBIL-KA’BAH “Demi Tuhan Yang memiliki Ka’bah !” Karena tidak boleh bersumpah dengan selain nama Allah Subhanallah Ta’ala.

    Ka’bah adalah qiblat, yaitu arah kaum muslimin menghadap dalam shalat mereka. Perlu dicatat bahwa walaupun kaum muslimin menghadap Ka’bah dalam sholat, mereka tidak menyembah Ka’bah. Kaum muslimin hanya menyembah dan bersujud kepada Allah. Ketika mereka melakukan thawaf di Ka’bah atau mencium Hajar Aswad, itu semua dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Allah-lah yang memerintahkan kami kaum muslim untuk menyembah-Nya dengan cara seperti itu.

    Islam menghendaki persatuan, Ketika kaum muslimin hendak menunaikan sholat, bisa jadi ada sebagian orang yang ingin menghadap ke utara, sedangkan yang lainnya ingin menghadap ke selatan.Untuk menyatukan kaum muslimin dalam beribadah kepada Allah maka kaum muslimin dimana pun berada diperintahkan hanya menghadap ke satu arah, yaitu Ka’bah. Kaum muslimin yang tinggal di sebelah barat Ka’bah, mereka sholat menghadap timur. Begitu pula yang tinggal di sebelah timur Ka’bah, mereka menghadap barat.

    Ka’bah adalah pusat peta dunia, Kaum muslimin adalah umat pertama yang menggambar peta dunia. Mereka menggambar peta dengan selatan menunjuk ke atas dan utara ke bawah. Ka’bah berada di pusatnya. Kemudian, para kartografer Barat membuat peta terbalik dengan utara menghadap ke atas dan selatan ke bawah. Meski begitu, alhamdulillah, Ka’bah terletak di tengah-tengah peta.

    Tawaf keliling Ka’bah untuk menunjukkan keesaan Allah, Ketika kaum muslimin pergi ke Masjidil Haram di Mekah, mereka melakukan tawaf atau berkeliling Ka’bah. Perbuatan ini melambangkan keimanan dan peribadahan kepada satu Tuhan. Sama persis dengan lingkaran yang hanya punya satu pusat maka hanya Allah saja yang berhak disembah.

    Orang berdiri di atas Ka’bah dan mengumandangkan azan Pada zaman Nabi, orang bahkan berdiri di atas Ka’bah dan mengumandangkan azan. Bisa ditanyakan kepada mereka yang menuduh kaum muslimin menyembah Ka’bah; penyembah berhala mana yang berdiri di atas berhala sesembahannya?

    Berikut hadis pendukung bahwa Ka’bah hanya berfungsi sebagai arah kiblat dan pemersatu umat Islam :

    Al-Barra’ mengatakan bahwa ketika Nabi SAW. pertama kali tiba di Madinah, beliau singgah pada kakek-kakeknya atau paman-pamannya dari kaum Anshar. Beliau melakukan shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan. Tetapi, beliau senang kalau kiblatnya menghadap ke Baitullah. (Dan dalam satu riwayat disebutkan: dan beliau ingin menghadap ke Ka’bah 1/104). Shalat yang pertama kali beliau lakukan ialah shalat ashar, dan orang-orang pun mengikuti shalat beliau. Maka, keluarlah seorang laki-laki yang telah selesai shalat bersama beliau, lalu melewati orang-orang di masjid [dari kalangan Anshar masih shalat ashar dengan menghadap Baitul Maqdis] dan ketika itu mereka sedang ruku. Lalu laki-laki itu berkata, “Aku bersaksi demi Allah, sesungguhnya aku telah selesai melakukan shalat bersama Rasulullah saw dengan menghadap ke Mekah.” Maka, berputarlah mereka sebagaimana adanya itu menghadap ke arah Baitullah [sambil ruku 8/134], [sehingga mereka semua menghadap ke arah Baitullah].

    Orang-orang Yahudi dan Ahli Kitab suka kalau Rasulullah saw. shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis. Maka, ketika beliau menghadapkan wajahnya ke arah Baitullah, mereka mengingkari hal itu, [lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat 144 surat al-Baqarah, “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit.” Lalu, beliau menghadap ke arah Ka’bah. Maka, berkatalah orang-orang yang bodoh, yaitu orang-orang Yahudi, “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah, “Kepunyaan Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.” 7/104]. [Dan orang-orang yang telah meninggal dunia dan terbunuh dengan masih menghadap kiblat sebelum dipindahkannya kiblat itu, maka kami tidak tahu apa yang harus kami katakan tentang mereka, lalu Allah menurunkan ayat, “Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” (Surat al-Baqarah – 143)].

    Abdullah bin Umar berkata, “Pada waktu orang-orang sedang melakukan shalat subuh di Quba’, tiba-tiba mereka didatangi seseorang (untuk menyampaikan berita). Orang itu berkata, ‘Sesungguhnya, malam tadi telah diturunkan kepada Rasulullah saw. Al-Qur’an (yakni wahyu). Beliau diperintahkan shalat menghadap ke Kabah. [Maka ingatlah, menghadaplah kalian ke Kabah! 5/152].’ Mereka lalu menghadap ke Ka’bah, padahal waktu itu wajah mereka sedang menghadap ke Syam. Mereka lalu menghadapkan wajahnya ke Ka’bah.

    Sedikit ilustrasi dialog Antara si A dengan Ustazt tentang Ka’bah :

    Si A : mengapa orang Islam menyembah kotak hitam?
    Ustadz : salah tu bro. Umat Islam ga menyembah kotak hitam, tapi menyembah Allah.
    Si A : bukankah orang Islam sembahyang menghadap Ka’bah, satu kotak yang berwarna hitam? Apakah Allah itu ada di dalam Ka’bah?
    Belum sempat sang ustadz menjawab, terdengar handphone nya si A berbunyi. Si A menjawab panggilan teleponnya, sementaran sang ustadz dengan sabar menanti. Setelah si A selesai menjawab panggilan di handphone nya, dia memandang sang ustadz. Sang ustadz tersenyum.
    Si A : mengapa tersenyum? Apa jawaban dari pertanyaan saya tadi?
    Ustadz : hmm..perlukah saya menjawab pertanyaanmu?
    Si A : ah, pasti kau tidak bisa menjawab bukan? [tertawa]
    Ustadz : bukan itu maksud saya. Tapi saya mencoba menggunakan teori yang kau gunakan untuk membuat pertanyaan yang kau ajukan padaku. Saya melihat kau kurang menyadarinya..
    Si A : mengapa kau bicara begitu?
    Ustadz : tadi saya lihat kau bicara sendiri, ketawa dan tersenyum sendiri. Dan kau mencium HP itu sambil bicara “I love u mom”…
    Si A : saya tidak bicara sendiri. Saya bicara dengan istri saya. Dia yang telfon saya tadi.
    Ustadz : mana istrimu? Saya tak melihatnya..
    Si A : istri saya di Tuban. Dia telfon saya, saya jawab menggunakan telfon. Apa masalahnya? [nada marah]
    Ustadz : boleh saya lihat HP kamu?
    Si A mengulurkan HPnya kepada sang ustadz.
    Sang ustadz menerimanya, lalu membolak-balikan HP itu,
    menggoncang-goncangnya,
    mengetuk-ngetukHP tersebut ke meja.
    Lantas sang ustadz menghempaskannya sekuat tenaga ke lantai.. PRAKKK..PECAH..Muka si A merah menahan marah. Sementara sang ustadz menatapnya sambil tersenyum..
    Ustadz : mana istrimu? Saya lihat dia tidak ada disini. Saya pecahkan HP ini pun istrimu tetap tak terlihat di dalamnya?
    Si A : mengapa kau bodoh sekali? Teknologi sudah maju. Kita bisa berbicara jarak jauh menggunakan telfon.
    Apa kau tak bisa menggunakan otakmu? [jegerrr marahnya bro]
    Ustadz : Alhamdulillah [senyum]. Begitu juga halnya dengan Allah SWT.
    Umat Islam sembahyang menghadap Ka’bah bukan berarti umat Islam menyembah Ka’bah.
    Tetapi umat Islam sembahyang atas arahan Allah. Allah mengarahkan umat Islam untuk sembahyang menghadap Ka’bah juga bukan berarti Allah ada di dalam Ka’bah.
    Begitu juga dengan dirimu dan istrimu.
    Istrimu menelpon menggunakan HP,
    ini bukan berarti istrimu ada di dalam HP.
    Tetapi ketentuan telekomunikasi menetapkan peraturan, kalau ingin bicara lewat telfon harus tekan nomor yang tepat, barulah akan tersambung dan kau bisa berbicara melalu HP meski istrimu tak ada di dalamnya.
    Si A : [melongo]
    Akhir kata, semoga Tulisan dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan Insya allah semakin menambah tingkat iman dan taqwa kita hanya kepada Allah Subhanallah Ta’ala. Amin Ya Robbal Alamin …….!

  20. Perjanjian lama
    Abraham
    Ishak
    Jacob

    Quran
    Ibrahim
    Ismail

    Abraham=Ibrahim
    Benar?

  21. kenapa koq sholat di dalam kabah,kiblat tidak ke arah makam ibrahim ? bukankah kl sholat ke arah hajar aswad itu, sama saja dg menyembah batu, bukan menyembah allah swt ?

  22. kenapa koq sholat di dalam kabah,kiblat tidak ke arah makam ibrahim ? bukankah kl sholat ke arah hajar aswad itu, sama saja dg menyembah batu, bukan menyembah allah swt ?

  23. hajar aswad itu tidak lain dan tidak bukan,adl batu meteor / asteroid / sejenisnya, dan prediksi sy jg,batu hajar aswad itu,dulu sebelum jatuh ke bumi,ukurannya lbh besar,karena bergesekan dg atmosfir bumi,makin lama makin kecil,makanya dulu ketika hajar aswad itu turun ke bumi,batu itu memancarkan sinar yg menerangi arab ( hal itu disebabkan karena gesekan batu itu dg atmosfir bumi, dan pd saat smp di permukaan bumi,batu itu masih sgt panas dan memancarkan sinar yg terang ), itu prediksi sy az lo teman2..

  24. hajar aswad itu kl menurut sy adl sejenis meteor / asteroid, dan ukurannya dl,sebelum masuk bumi,lebih besar dari yg sekarang ada di kabah,makin lama memasuki bumi,batu itu makin mengecil akibat bergesekan dg atmosfir bumi dan memiliki panas yg menyala2,itulah sebabnya,pd wkt batu hajar aswad itu smp di permukaan bumi,batu itu menyala2 shg mampu menerangi arab ( kan dulu lom ada lampu,jd kelihatan nyalanya ),nah makin lama kelamaan,batu itu sinarnya makin redup karena perubahan suhu,dan ukuran batu jg semakin mengecil seiring dg redupnya sinar dari batu hajar aswad itu.

Komentar ditutup.