Beranda Dasar Islam Al Quran Shirathal Mustaqim Bukanlah Jalan Mulus

Shirathal Mustaqim Bukanlah Jalan Mulus

0
ilustrasi @log.viva.co.id

Shirathal mustaqim berarti jalan Allah Ta’ala yang lurus. Namun, ia bukanlah jalan yang mulus. Ada begitu banyak godaan di sepanjang jalan tersebut. Di kanan dan kirinya. Di depan dan belakang orang yang melangkah menujunya. Bukan godaan dan bisikan yang ringan. Ianya merupakan tawaran yang sangat menggiurkan lagi sesuai dengan kecenderungan nafsu manusia.

Di dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala mengutip riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, Imam at-Tirmidzi, dan Imam an-Nasa’i Rahimahumullahu Ta’ala dengan status hasan gharib. Dalam hadits yang panjang ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memberikan perumpaan yang sangat gamblang tentang shirathal mustaqim.

Shirathal mustaqim ibarat sebuah jalan. Di sekelilingnya terdapat pagar. Di sana juga terdapat banyak pintu yang memiliki tirai dan penyeru. Para penyeru senantiasa berkata kepada orang yang melalui jalan itu dengan berkata, “Wahai manusia, masuklah kalian ke dalam shirathal mustaqim. Dan janganlah berpecah belah.”

Di atas shirath juga terdapat celah yang ada penyerunya. Tatkala ada orang yang berusaha membuka celah tersebut, penyeru di sana segera berkata keras, “Celakalah engkau! Janganlah engkau membukanya! Jika dibuka, engkau akan terperosok ke dalamnya.”

Di akhir riwayat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menjelaskan bahwa yang dimaksud shirathal mustaqim adalah agama Islam. Pagar-pagar di sekitar shirath merupakan simbol dari hukum-hukum Allah Ta’ala. Sedangkan pintu-pintu di sekelilingnya yang senantiasa terbuka dalah semua jenis larangan Allah Ta’ala.

Para penyeru di sekitar shirath ialah al-Qur’an al-Karim. Sedangkan penyeru yang berada di atas shirath adalah penasihat Allah Ta’ala yang berada di setiap hati orang-orang Islam.

Inilah tamsil yang sangat jelas. Inilah petunjuk yang sangat terang. Shirathal mustaqim itu lurus, tapi tidak mulus. Ada begitu banyak hal yang harus diperhatikan agar kita tidak terjermus ke dalam keburukan yang senantiasa siap menjebak.

Ada banyak faktor yang harus senantiasa diperhatikan agar kita kuat meniti shirathal mustaqim hingga sampai di surga yang dipenuhi dengan kenikmatan tiada banding.

Ya Allah, berikanlah kami petunjuk menuju jalan yang lurus, ialah al-Islam yang mulia hingga akhir hayat kami. Aamiin.

Wallahu a’lam. [Pirman/Bersamadakwah]

*Tafsir Ibnu Katsir (Tersedia diskon) bisa dibeli di 085691479667 (SMS/WA/Line/Telegram)