Surat Al Furqan ayat 63 adalah ayat tentang rendah hati, salah satu ciri ibadurrahman. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan maknanya.
Surat Al Furqan (الفرقان) merupakan surat makkiyah. Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an menerangkan, surat ini pada satu sisi menggambarkan hiburan yang lembut untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Di sisi yang lain, ia menggambarkan peperangan yang keras dengan manusia yang sesat dan menentang-Nya.
Ayat 63—68 surat ini menjelaskan karakteristik ibadurrahman, hamba-hamba Allah yang Maha Pengasih. Ciri itu diawali dengan ayat 63 yakni rendah hati dan menjaga ucapannya.
Daftar Isi
Surat Al Furqan Ayat 63 Beserta Artinya
Berikut ini Surat Al Furqan Ayat 63 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia:
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
(Wa ‘ibaadurrohmaanil ladzii yamsyuuna ‘alal ardhi haunaa. Wa idzaa khoothobahumul jaahiluuna qooluu salaamaa)
Artinya:
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
Baca juga: Ayat Kursi
Tafsir Surat Al Furqan Ayat 63
Tafsir Surat Al Furqan Ayat 63 ini kami sarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir. Harapannya, agar bisa terhimpun banyak faedah yang kaya khazanah tetapi tetap ringkas.
Kami memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dari redaksi ayat dan artinya. Kemudian tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-tafsir di atas.
1. Panggilan Penuh Kasih Sayang
Poin pertama dari Surat Al Furqan ayat 63 ini, panggilan penuh kasih sayang untuk hamba-hamba Allah.
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu
‘Ibaadurrahman. Inilah panggilan penuh kasih sayang dari Allah kepada hamba-hamba-Nya. ‘Ibaad (عباد) adalah bentuk jamak dari ‘abdun (عبد) yang artinya hamba. Arrahman (الرحمن) adalah salah satu asmaul husna yang artinya Maha Pemurah atau Maha Pengasih.
Ar Rahman artinya Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai kasih sayang yang sangat luas, meliputi seluruh makhluk-Nya. Allah mengasihi seluruh makhluk-Nya dengan memberikan berbagai kenikmatan. Nama Ar Rahman sama seperti nama Allah, tidak seorang makhluk pun boleh memakainya. Dan memang tidak ada yang bisa mengasihi seluruh makhluk seperti Allah. Baik beriman maupun kafir, semuanya mendapatkan rezeki dari Allah.
Baca juga: Surat Ali Imran Ayat 190-191
2. Rendah Hati
Poin kedua dari Surat Al Furqan ayat 63 adalah rendah hati.
الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا
(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati
Inilah karakteristik ibadurrahman yang pertama: rendah hati. “Yakni langkah yang tenang dan anggun, tidak sombong, dan tidak angkuh sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Isra’ ayat 37” terang Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar mengatakan, “Orang yang berhak disebut ibadurrahman ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan sikap sopan santun, lemah lembut, tidak sombong, dan tidak pongah. Sikapnya tenang.”
“Mereka berjalan di muka bumi dengan rendah hati, tidak pamer, tidak sombong, tidak memalingkan pipi, dan tidak tergesa-gesa. Karena berjalannya manusia, sebagaimana halnya seluruh gerakan, adalah ungkapan kepribadian dan perasaan yang ada dalam dirinya. Sehingga, jiwa yang lurus dan tenang akan menampilkan sifat ini dalam cara berjalan orang tersebut,” terang Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.
Baca juga: Surat Ar Rum Ayat 21
3. Menjaga Ucapan
Poin ketiga dari Surat Al Furqan ayat 63 adalah menjaga ucapan.
وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
Inilah karakteristik ibadurrahman yang kedua: mereka menjaga ucapan, hanya mengaluarkan kata-kata yang baik. Bahkan, jika pun orang jahil menyapa dan mengucapkan kepada mereka ucapan yang buruk.
“Mereka berada dalam keseriusan dan tujuan besar, karenanya takkan menolah kepada kebodohan dan kedunguan orang-orang dungu. Juga tak menyibukkan hati mereka, waktu mereka, dan tenaga mereka untuk bergumul dengan orang-orang bodoh dalam perdebatan,” terang Sayyid Qutb.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menilah seorang lelaki mencaci lelaki lain. Orang yang dicaci mengatakan “alaikas salam (semoga engkau selamat.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada orang yang dicaci itu:
أَمَا إِنَّ مَلَكاً بَيْنَكُمَا يَذُبُّ عَنْكَ كُلَّمَا يَشْتُمُكَ هَذَا قَالَ لَهُ بَلْ أَنْتَ وَأَنْتَ أَحَقُّ بِهِ وَإِذَا قَالَ لَهُ عَلَيْكَ السَّلاَمُ قَالَ لاَ بَلْ لَكَ أَنْتَ أَحَقُّ بِهِ
Ingatlah, sesungguhnya ada malaikat di antara kamu berdua yang membelamu. Setiap kali orang itu mencacimu, malaikat itu berkata, “Bahkan kamulah yang berhak, kamulah yang berhak dicaci.” Dan apabila kamu katakan kepadanya, “’alaikas salam,” maka malaikat itu berkata, “Tidak, dia tidak berhak mendapatkannya, engkaulah yang berhak mendapatkannya.” (HR. Ahmad; hasan)
Baca juga: Isi Kandungan Surat Al Furqan Ayat 63
Kandungan Surat Al Furqan Ayat 63
Berikut ini adalah isi kandungan Surat Al Furqan Ayat 63:
- Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya hingga menyebut mereka ibadurrahman.
- Ibadurrahman memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik pertama adalah rendah hati.
- Karakteristik kedua ibadurrahman adalah menjaga lisan. Mereka hanya mengucapkan kata-kata yang baik, bahkan meskipun berhadapan dengan orang-orang yang mencaci mereka.
Demikian Surat Al Furqan ayat 63 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat, memotivasi untuk rendah hati dan menjaga lisan. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
terima kasih