Kehidupan dunia ini sangat melenakan orang-orang yang tidak takut kepada Allah Ta’ala. Mereka akan senantiasa mengikuti hawa nafsu. Tidakkah mereka tahu bahwa selalu mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan merupakan awal dari kerusakan.
Mengikuti hawa nafsu bisa membutakan seseorang dari kebenaran. Sedangkan panjang angan-angan bisa melupakan kehidupan akhirat sehingga tidak membekali diri untuk menghadapinya.
Takut kepada Allah Ta’ala adalah salah satu ciri orang-orang yang beriman. Sebab, dengan sifat takut itu seseorang akan senantiasa berbuat baik dan beramal shalih.
Sungguh, Allah Ta’ala memuji orang-orang yang takut dalam firman-Nya,
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَالْأَبْصَارُ
“Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat). (QS. An-Nur: 37).
Dalam ayat lain, Allah Ta’ala menceritakan balasan bagi orang-orang yang takut kepada adzab-Nya,
إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيْرًا- فَوَقَاهُمُ اللهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا – وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا
“Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan. Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan.
Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera.” (QS. Al-Insan: 10-12).
Hasan Al-Bashri Rahimahullah mengatakan,
“Bagaimana menurutmu tentang satu hari yang mana para hamba berdiri di atas kaki-kaki mereka selama lima puluh ribu tahun? Tanpa makan dan minum sedikit pun?
Hingga ketika kerongkongan mereka seakan terputus karena kehausan, perut mereka melilit karena kelaparan?
Lalu para pelaku maksiat dan pendosa digiring ke neraka kemudian diberi minuman dari air yang sangat panas, bahkan uap airnya saja sagnat panas dan menyengat?
Para ulama tafsir menyebutkan sebuah firman Allah Ta’ala dalam kitab mereka,
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
“Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya.” (QS. Al-Mukminun: 60).
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Takutlah Hanya Kepada Allah (Bagian 2)