Beranda Tazkiyah Hikmah 8 Pertanyaan yang Selalu Ingin Kamu Tanyakan ke Penjual Kafan

8 Pertanyaan yang Selalu Ingin Kamu Tanyakan ke Penjual Kafan

Pak Arba'i, penjual kain kafan

Kain kafan tidak bisa lepas dari kehidupan seorang muslim. Entah saat dia mengurus orang meninggal atau dirinya yang akan mengenakan kain kafan saat meninggal.

Rasulullah SAW:

إِذَا كَفَّنَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُحَسِّنْ كَفَنَهُ

“Apabila salah seorang diantara kalian mengkafani saudaranya, maka hendaklah memperbagus kafannya” (HR. Muslim no. 943).

Oleh sebab itu, penjual kain kafan keberadaannya sangat dibutuhkan meski kadang dipandang dengan sebelah mata.

Pak Arba’i (57), penjual kain kafan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menuturkan pengalamannya selama menjual kain kafan.

Sejak kapan bapak berjualan kafan?

Awalnya saya usaha sejak masih bujang. Saya mulai berjualan mulai tahun 1980. Pertama baru ikut orang, kerja sama saudara. Setelah itu mandiri, buka sendiri. Kalau dagang kain kafan sejak tahun 1992.

Mengapa memilih berjualan kafan?

(Jualan kafan) itu untuk perlengkapan persiapan kematian dan timpalan dagangan kembang saya. Karena waktu saya ikut orang pengalaman saya di situ.

Harganya berapa Pak? Per paket kain kafan?

Kalau sekarang-sekarang ini, satu paket termasuk dengan bunga sampai Rp 600 ribu. Waktu awal dulu masih Rp 150 ribu. Sampai naik-naik sekarang sampai harga segitu. Kain (kafan) itu nggak sama warna (jenis). Ada nomor satu, dua dan tiga. Nomor satu paling bagus barangnya. Nomor dua agak sedang dan yang nomor tiga yang biasa dipakai orang. Ukurannya untuk orang dewasa, satu paket itu 15 meter.

Satu bulan bisa berapa penjualannya?

Paling kagak, lima kali sampai enam kali per bulan.

Apa komentar anak atau istri saat tahu bapak jualan kafan?

Ya istri atau anak ikut bagaimana kata saya begitu. Nurut aja, nggak ada komplain apa-apa.

Ada keluarga atau kerabat yang kafannya dari bapak?

Pernah (ada yang memakai kafan jualan saya). Cuma saya biasa saja. Nggak pakai harga, ikhlas saja. Untuk keluarga pribadi itu. Kalau di luar itu saya jual juga.

Saat ditanya “Ada pengalaman unik atau misteri selama berjualan kafan?” dan pertanyaan “Kalau bapak meninggal apakah akan mengenakan kafan jualan sendiri?”, inilah jawabannya dalam tayangan berikut:

BARU 1 KOMENTAR

  1. melihat kafan saya merinding bukan takut dengan kafan nya tapi bagaimana kesiapan saya jika sewaktu waktu harus menggunakan pakaian terakhir tersebut mudah-mudahan allah menjadikan kita semua meninggal khusnul khotimah

Komentar ditutup.