Beranda Tazkiyah Fadhilah Tawakal, Urgensi dan Keutamaannya (Bagian 2)

Tawakal, Urgensi dan Keutamaannya (Bagian 2)

0
ilustrasi (hdw)

Lanjutan dari Tawakal, Urgensi dan Keutamaannya

6. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

 “Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung yang keluar pada pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Ibnu Rajab Al-Hanbali berkomentar tentang hakikat tawakal,

“Tawakal adalah menyandarkan dan menyerahkan segala urusan kepada Allah dengan sebenar-benarnya, baik dalam hal kebaikan atau dalam menolak kemudharatan dari setiap urusan dunia dan akhirat, semua urusan diserahkan kepada-Nya.

Tawakal juga merupakan bentuk realisasi keimanan, bahwasanya tidak ada yang bisa memberi atau menghalangi, tidak ada yang bisa membahayakan atau memberi manfaat selain Allah Ta’ala.”

Ibnul Qayyim berkata,

“Tawakal adalah separuh agama, separuh berikutnya adalah inabah (kembali kepada Allah), karena agama itu adalah meminta pertolongan dan ibadah. Tawakal adalah meminta pertolongan, sedangkan inabah adalah ibadah.

Kedudukan tawakal merupakan kedudukan yang paling luas dan paling komplet. Akan senantiasa diisi oleh orang-orang yang mau masuk kepadanya karena begitu luasnya tawakal dan karena begitu banyaknya kebutuhan makhluk di alam semesta.

Para wali Allah dan orang-orang pilihan-Nya selalu bertawakal kepada-Nya dengan penuh keimanan, bertawakal dalam membela agama, meninggikan kalimat-Nya, serta dalam berjihad melawan musuh-musuh-Nya, juga dalam kecintaan dan menjalankan semua perintah- Nya.

Saudaraku, ketahuilah bahwa bertawakal kepada Allah cakupannya sangat luas dan universal daripada sekedar bertawakal dalam mencari dan mendapatkan harta serta kebaikan dunia.

Namun ada yang lebih besar lagi dari itu dan lebih bermanfaat bagi seorang hamba.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

“Sesungguhnya tawakal kepada Allah adalah bersifat universal dari pada hanya bertawakal kepada Allah dalam kemaslahatan duniawi.

Sebab, orang yang benar-benar bertawakal adalah mereka yang menyandarkan diri kepada Allah demi kebaikan hati dan agamanya, memelihara lisan dan kemauannya, dan inilah yang paling penting baginya.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Berlanjut ke Tawakal, Urgensi dan Keutamaannya (Bagian 3)