Menjadi seorang guru adalah tanggung jawab besar. Karena tugas guru sebagai mediator transfer ilmu untuk mencerdaskan bangsa. Guru dituntut memilki kompetensi-kompetensi yang memadahi, agar menghasilkan pendidikan yang sesuai harapan.
Empat kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang guru:
Daftar Isi
1. Pedagogik
Yaitu kompetensi seorang guru yang dituntut untuk mampu mengelola proses belajar mengajar. Termasuk di dalamnya perencanaan dan pelaksanaan eveluasi hasil belajar mengajar, dan pengembangan peserta didik sebagai individu.
Hal-hal yang perlu dikuasai, antara lain: menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu, serta menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
2. Kepribadian
Yaitu dedikasi dan loyalitas. Seorang guru harus tegar, dewasa, bijak, tegas, dapat dijadikan contoh dan memiliki kepribadian mulia. Kompetensi yang harus dimiliki, antara lain: bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, menampilkan pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat, memiliki wibawa, menunjukkaan etos kerja, tanggung jawab tinggi dan menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
3. Profesional
Yaitu kemampuan menguasai materi pembelajaran. Kompetensi yang dimiliki adalah menguasai meteri, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran, dan mengembangkan materi ajar dengan kreativitas.
4. Sosial
Yaitu kemampuan guru dalam bersosialisasi terhadap masyarakat. Mudah berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif baik pada siswa, para guru, atau masyarakat sekitar.
Kompeetnsi dalam bidang ini adalah bersikap inklusif, obyektif, dan tidak diskriminatif-karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status social ekonomi, berkomunikasi secara efektif, empati dan santun dengan sesama pendidik, tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat, serta bisa beradaptasi di mana pun ditempatkan dalam tugas mengajar.
Empat kompetensi guru di atas harus dimiliki guru, sebagai komitmen awal dalam upaya menjadi guru yang baik dan kreatif. Tanpa semua kompetensi itu, akan sulit untuk mengemban tugas sebagai guru.
Menjadi seorang guru pada dasarnya mudah. Namun, untuk komitmen mengemban amanah untuk mengabdi pada bangsa itulah yang agak susah. Tugas guru tidak hanya mendidik atau transfer ilmu, guru juga menjadi orang tua peserta didik dalam pembelajaran; guru sebagai pengingat juga motivator. Banyak tugas dari seorang guru, sehinga dalam menjalankannya diperlukan komitmen yang kuat, agar tidak mudah menyerah ketika ada aral melintang yang menghadang.
Beberapa tugas guru yang penting diketahui, untuk memupuk komitmen dalam menjalankan tugas sebagai guru, antara lain:
1. Guru sebagai pendidik
2. Guru sebagai motivator
3. Guru sebagai pembimbing
Menurut Roestiyah, ada beberapa tugas guru dalam mendidik anak:
1. Seorang guru untuk sponsor di dalam kegiatan anak-anak.
2. Seorang guru sebagai pemimpin.
Yang memiliki tanggung jawab dan kesempatan dalam banyak situasi, membimbing anak ke arah membentuk keputusan, menghadapkan anak-anak pada problem, dan pemecahan masalah.
3. Guru sebagai perencana kurikulum.
4. Guru sebagai salah satu profesi.
Orang yang nantinya menyadari peran guru karena keterpaksaan tidak dapat bekerja dengan lebih baik. Maka harus bisa menyadari dengan benar-benar bahwa pekerjaan sebagai salah satu profesi.
5. Guru sebagai manager dan administator.
6. Guru Sebagai penegak kedisiplinan.
Guru harus menjadi pelopor dalam segala hal. Tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalani lebih dahulu.
7. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
Sebab nantinya, anak akan bekerja dan hidup mengadibkan dirinya di dalam masyarakat. Dengan demikian, anak harus dibiasakan dan dilatih di sekolah dalam pengawasan guru.
8. Guru ialah pembimbing dalam membawa anak didiknya ke arah kedewasaan.
Pendidik tidak maha kuasa. Tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.
9. Sebagai perantara dalam belajar.
Proses belajar guru hanyalah sebagai perantara atau medium. Anak pun harus bisa berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian atau insight, sehingga nantinya akan timbul perubahan dalam tingkah laku, sikap, dan pengetahuannya.
10. Mempersiapkan anak menjadi warga Negara yang baik.
11. Mencetak kepribadian anak yang harmonis, yang sesuai dengan cita-cita dan dasar Negara kita Pancasila.
12. Menyelenggarakan berbagai kebudayaan terhadap anak didiknya, berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.
Begitu banyak tugas seorang guru. Jika dalam pofesinya tidak memiliki niat yang kuat untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan bermutu, seorang guru bisa saja putus ada dan berhenti dari pfofesinya. Dan, tanpa seorang guru, maka pendidikan tidak akan berjalan.
Ketika guru sudah mampu melaksanakan tugasnya, langkah selanjutnya adalah menaklukkkan hati peserta didik; bagaimana mereka suka dalam kelas yang diampunya, semangat mengikuti pelajaran, dan tidak bermalas-malasan. Guru dituntut untuk selalu kreatif, agar bisa menarik minat peserta didik untuk mempelajari materi yang diajarkan.
Sifat yang harus dimiliki guru agar bisa mengambil hati para murid, antara lain:
1. Sabar
2. Kasih sayang
3. Adil, dan tidak pilih kasih
4. Jujur
5. Bisa menjadi teladan
6. Empati
7. Rendah hati
8. Demokratis
9. Tegas
10. Mengayomi
11. Disiplin
12. Humoris
13. Sederhana
14. Tulus
15. Komunikatif
16. Bijaksana
Inilah beberapa pemaparan tentang guru profesional yang menyenangkan. Jika tidak semua bisa dimiliki, maka mungkin ada salah satu sikap yang telah melekat pada diri setiap guru.
Guru dan murid adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Begitu banyak tugas yang diemban seorang guru hingga mereka harus selalu kuat dan tabah dengan segala masalah ketika menemui berbagai macam karakter anak didik yang berbeda.
Guru yang baik akan menghasilkan peserta didik yang baik pula. Itulah tantangan yang harus dilalui dengan komitmen, dan semangat juang mencerdaskan bangsa.
Seyogianya, guru sebagai orangtua di sekolah tidak hanya menjejali pembelajaran tanpa ada kasih sayang. Karena bagaimanapun, guru sebagai sosok yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak-anak di sekolah.
Menjadi guru profesional, baik, bahkan disayang para murid, bukankah itu lebih menyenangkan? [Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah.net]
Srobyong, 2 Mei 2015
Editor: Pirman Bahagia
Komentar: insyaallah
Semoga saya menjadi guru yang baik dan teladan bagi para siswa..aamiiin
Komentar ditutup.