Beranda Berita Dunia Islam Tokoh Syiah Houthi yang Ingin Serang Ka’bah Tewas di Tangan Tentara Arab?

Tokoh Syiah Houthi yang Ingin Serang Ka’bah Tewas di Tangan Tentara Arab?

11
Abdul Karim al Khiwani (Muslim World Journal)

Sebuah broadcast beredar di sejumlah grup WhatsApp. “Allahuakbar. Salah satu pimpinan Syiah Houthi ini mengancam akan menyerang Ka’bah di musim haji tahun ini. Allah binasakan dia terlebih dahulu di hari pertama serangan Arab Saudi dan Koalisi,” demikian bunyi pesan itu disertai foto mayat Abdul Karim al-Khiwani.

Benarkah Abdul Karim al-Khiwani tewas di tangan tentara Arab Saudi? Abdul Karim al-Khiwani merupakan salah seorang tokoh Syiah Houthi yang juga menjadi pejabat di Sanaa setelah kelompok milisi itu menguasai ibu kota Yaman. Al Khiwani memang telah tewas. Namun, ia tewas sebelum Raja Salman melancarkan operasi untuk memukul mundur pemberontak Syiah Houthi.

Seperti diberitakan oleh Times of Oman dan AFP, 18 Maret lalu, Abdul Karim al-Khiwani tewas ditembak oleh dua orang pengendara motor di ibukota Yaman. Serangan itu terjadi satu pekan sebelum operasi “Storm of Resolve” dilancarkan Arab Saudi dan Koalisi Teluk.

Menurut Muslim World Journal, Abdul Karim al-Khiwani pernah sesumbar akan menyerang Ka’bah.

“Kami akan mengelilingi ka’bah pada musim haji mendatang sebagai para penakluk,” katanya pada saat itu.

Rupanya, maut lebih dulu menjemputnya sebelum sempat merealisasikan ucapannya tersebut. Ia ingin menyerang ka’bah, tetapi justru ia tewas di tangan pengendara motor bersenjata.

Jauh sebelum insiden itu, Raja Abrahah dari Yaman juga pernah mengancam menyerang Ka’bah. Bahkan, ia telah membawa pasukan besar yang sebagiannya mengendarai gajah untuk menyerbu kota Makkah dan menghancurkan ka’bah. Namun sebelum pasukan gajah tiba di Makkah, mereka hancur diserang oleh kawanan burung ababil yang melontarkan batu-batu panas ke arah mereka. Karenanya, tahun itu dikenal dengan nama tahun gajah, dan di tahun itulah Rasulullah Muhammad dilahirkan. [Ibnu K/bersamadakwah]

11 KOMENTAR

  1. Menurut kisah yang pernah saya baca 60.000 pasukan gajah dari Yaman akan menyerang Kabah, Gubernur Yaman pada saat itu Abrahah adalah orang gila utk apa dia menyerang Kabah menggunakan pasukan sebanyak itu, pada saat itu ada berapa sih penduduk di Mekah? Dan gilanya lagi dia memakai gajah, padahal populasi gajah tidak ada di Yaman, pasti dia mendatangkan gajah itu dari Afrika dan India dan juga bukan perkara mudah untuk dapat mengumpulkan 60.000 ekor gajah yang siap untuk berperang.
    Untuk bisa mencapai Kabah, berapa juta gallon air yang harus dibawa, karena gajah-gajah itu dibawa kedaerah padang pasir, gajah beda dengan unta, gajah perlu banyak mengkonsumsi air untuk tetap menjaga stamina tubuhnya.
    Pasukan-pasukan gajah ini sudah bisa mendekati Kabah, ini suatu mujizat yang luar biasa, salut untuk Gubernur Yaman saat itu Abrahah. Tapi dari mana Gubernur Abrahah punya kekuatan seperti itu?.
    Negara Russia yang telah membantu Gubernur Yaman tsb, gajah-gajah itu adalah tank-tank buatan Rusia terbaru, dan burung-burung Ababil yang muncul dari laut itu adalah pesawat-pesawat jet tempur Amerika yang diberangkatkan dari kapal induk, coba lihat kalau tank kena hantam roket hangus seperti daun kering, inilah mujizat Rasullah Muhammad bisa meramal kemasa depan.
    Terimakasih kepada Amerika, terimakasih kepada Israel, terimakasih kepada Kerajaan Arab Saudi, berkat pesawat tempur merekalah akhirnya Kabah bisa dilindungi.

    • Kamu baca surat al fiil gak salmah….? Kami tau nya klo ka’bah di serang oleh abraha itu dari Allah Swt.. Melalui Al quran dalam surat Al Fiil.
      bkn dari buku karangan manusia.

  2. Syiah bukan islam, saya berani jamin kalau syiah dibiarkan di Indonesia, dia akan jadi neo – PKI yang sama saja akhirnya membuat makar, saya sbg prajurit yg mengawal ibu pertiwi adalah orang pertama yg akan memberanguskan mereka semua

  3. Salma edan…….di indonesia paling berani yg membuat pasal syiah sesat……walaupun bukan negara syariah islam…tapi indonesia bukan ucapan doank….negara arab ga ad yg bisa kayak indonesi……kita harus bersyukur Ada MUI dan TNI yg mengabdi pd NKRI…….klo elu syiah elu pasti ke iran….ini indonesia….

  4. Bikin rumus PANCASILA…….itu susah ….bahkan ilmuwan pun g bisa….enstein pun g bisa…..kecuali alim ulama dan rakyat indonesia…yg tulus bela negara….g ada sejarahnya habib yg ikut perang lawan penjajah….yg ada yg dibahas karomah mlulu…dan melawan negara indonesia…

  5. Syiah ga ad yg jd pejuang indonesia……mari kita bungkus syiah dari NKRI…..BGMANA SETUJU G?

  6. KayAknya si salma…minta di MUT’AH NIH…bro….kita mut’@h rame2 yuk….hehehe..biar sampe sobek itunya…

  7. Di antara kerusakan keyakinan Syiah adalah:

    1. Al-Qur`ân yang dijamin keutuhan dan keasliannya oleh Allâh Azza wa Jalla telah banyak berkurang dan mengalami banyak perubahan. Bahkan menurut mereka, al-Qur`ân hanya sepertiga dari al-Qur`ân yang dipegang ‘Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu yang mereka sebut dengan Mushaf Fâthimah yang turun temurun dibawa oleh para imam dan sekarang dibawa oleh Imam al-Muntazhar (imam yang mereka tunggu kedatangannya)?!!

    2. Al-Qur`ân tidak bisa dipahami kecuali dengan penafsiran para imam dua belas.

    3. Mereka melakukan ta’thîl (meniadakan) nama-nama dan sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla sehingga dalam konteks ini mereka termasuk kaum Jahmiyyah.

    4. Iman dalam pandangan mereka adalah mengenal dan mencintai para imam.

    5. Mereka menafikan takdir sehingga mereka termasuk golongan Qadariyyah (kelompok yang tidak mengimani takdir).

    6. Mereka meyakini Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada ‘Ali untuk menggantikannya sebagai khalifah sepeninggalnya.

    7. Pengkafiran terhadap para Sahabat Nabi dan keyakinan bahwa para Sahabat Nabi telah murtad kecuali hanya beberapa orang saja dari mereka.

    8. Para imam dua belas mendapatkan wahyu dari Allâh Azza wa Jalla , sehingga kaum Syiah mendefinisikan Sunnah dengan istilah segala yang berasal dari orang ma’shûm (yang terjaga dari dosa dan kesalahan) baik berupa perkataan, perbuatan, ataupun taqrîr (pembenaran). Menurut mereka, hanya ‘Ali bin Abi Thâlib yang menguasai Sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    9. Imâmah (kepemimpinan) kaum Muslimin hanya dipegang oleh Imam Dua Belas. Mereka mencela dan tidak mengakui khilafah Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan ‘Umar Radhiyallahu anhu

    Tentang keyakinan ini, Imam Syafi’i berkata, “Barangsiapa tidak mengakui khilafah (kepemimpinan) Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan ‘Umar Radhiyallahu anhu, dia adalah seorang rafidhi”.

    10. Para imam memiliki sifat ma’shûm, terjaga dari kesalahan mereka, tidak pernah lupa dan selalu mengetahui apa yang terjadi dan yang akan terjadi.

    11. Para imam tidak akan mati kecuali dengan keinginan mereka.

    12. Para imam akan bangkit dari kubur apabila mereka menghendaki, untuk menjumpai sebagian manusia. Keyakinan ini mereka sebut dengan akidah zhuhûr

    13. Para imam dan wali lebih mulia daripada para nabi dan rasul.

    14. Para imam akan kembali ke dunia setelah kematian mereka demikian pula Ahlussunnah. Mereka kemudian akan membalas para Sahabat, menyalib Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan ‘Umar Radhiyallahu anhu dan menegakkan hukuman zina terhadap ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma – semoga Allâh Azza wa Jalla menghancurkan mereka-. Keyakinan ini mereka sebut dengan akidah ar-raj’ah

    15. Kuburan para imam adalah tempat-tempat suci.

    16. Keyakinan bada’ yaitu terkuaknya sesuatu bagi Allâh Azza wa Jalla setelah sebelumnya tersembunyi sehingga menyebabkan Allâh Azza wa Jalla menarik perkataan yang telah difirmankan atau perbuatan yang dilakukan. Maha suci Allâh Azza wa Jalla atas apa yang mereka katakan

    17. Mereka berkeyakinan orang-orang di luar mereka adalah kafir, sama sekali tidak berhak untuk masuk surga

    18. Mereka berkeyakinan bahwa seluruh kebaikan yang dilakukan oleh Ahlus Sunah akan diberikan untuk Syiah dan dosa-dosa Syiah akan dibebankan kepada Ahlussunnah. Ini yang mereka sebut dengan istilah ath-thînah

    19. Kewajiban melakukan taqiyah, yaitu seorang penganut agama Syiah berkata dengan perkataan yang berbeda dengan apa yang dia yakini, atau menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang ada pada hatinya. Keyakinan taqiyah ini merupakan satu kewajiban bagi para penganut Syiah. Oleh karena itu, penganut Syiah mengerjakan shalat di belakang Ahlussunnah dalam rangka taqiyah (melindungi diri) dan pujian-pujian para imam mereka terhadap para Sahabat dilakukan dalam rangka menjalankan taqiyah

    20. Imam yang kedua belas, Muhammad bin Hasan al-‘Asykari telah memasuki salah satu gua di daerah Samira tahun 260 H pada saat masih kecil. Ia telah menjadi seorang imam sejak kematian ayahnya sampai hari ini. Padahal fakta menyatakan bahwa Hasan al-Askari meninggal dalam keadaan mandul, tidak memiliki anak.

    21. Halalnya darah dan kehormatan Ahlus Sunnah. Menurut mereka, boleh menggunjing, mencela bahkan melaknat Ahlus Sunnah.

    22. Menghalalkan nikah mut’ah (kawin kontrak). Bahkan menurut mereka nikah mut’ah lebih utama daripada menjalankan shalat, puasa, dan haji

  8. RENUNGAN
    Setelah penyampaian keyakinan Syiah secara global ini, Syaikh Dr. Muhammad Musa Alu Nashr hafizhahullâh mengatakan: “Setelah pemaparan semua ini, bolehkan kita katakan bahwa Syiah adalah saudara-saudara kita atau mengatakan bahwa mereka adalah ahli tauhid?![2] . Mustahil, kalau keyakinan-keyakinan ini hanya sebuah aliran saja. Akan tetapi, itu merupakan sebuah agama tersendiri (Syiah). Syiah adalah sebuah agama. Dan agama Ahlussunnah adalah risalah yang dibawa oleh utusan Penguasa alam semesta, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Aqidah mereka yang sesat ini tertulis di dalam kitab-kitab para agamawan mereka dan tidak perlu kita nukilkan omongan-omongan mereka karena hanya akan menyesakkan dada dan mengeruhkan pikiran. Orang-orang yang masih memiliki akal sehat dan pikiran yang lurus akan enggan mendengarkannya, apalagi sampai mau mengikuti mereka.

    Allâh Azza wa Jalla telah mendatangkan dari kalangan Ahlussunnah, orang-orang (ulama) yang mematahkan syubhat mereka, menguliti kegelapan akidah mereka, menguak kesesatan dan kebodohan mereka, membantah kedustaan mereka, menjelaskan pengkaburan dan penipuan yang mereka lakukan, membuka kedok kepalsuan dan penyimpangan mereka, membersikan nama para Sahabat Rasulullah dari kedustaan dan celaan- celaan yang mereka lancarkan…

    ‘Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu berkata:

    لِيُحِبُّنِيْ رِجَالٌ يُدْخِلُهُمُ اللهُ بِحُبِّيْ النَّارَ وَيُبْغِضُنِيْ رِجَالٌ يُدْخِلُهُمُ اللهُ بِبُغْضِيْ النَّارَ

    Sungguh akan ada orang-orang yang dimasukan oleh Allâh ke dalam neraka karena kecintaan mereka kepadaku. Dan sungguh akan ada orang-orang yang dimasukkan oleh Allâh ke dalam neraka karena kebencian mereka kepadaku [3] .

Komentar ditutup.