Lanjutan dari Ummu Kultsum, Mujahidah Putri Nabi
Setelah doa itu, Utaibah diserang oleh seekor singa dan membunuhnya dalam sebuah perjalanan dagang di Zarqa’ yang terletak di negeri Syam.
Akan tetapi kisah ini masih diperdebatkan kebenaran sanadnya, namun yang pasti adalah bahwa Utaibah mati dalam keadaan kufur dan musyrik, berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain, yang masuk Islam dan menjadi muslim yang baik.
Mari kembali kepada Ummu Kultsum Radhiyallahu Anha, yang kembali hidup bersama kedua orang tuanya setelah peristiwa perceraian yang zhalim itu.
Kemudian kakaknya, Ruqayyah yang diceraikan oleh Utbah, menikah dengan Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu dan berhijrah bersamanya menuju Habasyah (Ethiopia).
Tinggallah Ummu Kultsum dengan adiknya Fathimah Az-Zahra` bersama ayah dan ibunya.
Demikianlah wanita yang penyabar ini tinggal di pusat pergolakan dan penindasan pada periode yang pertama, dan ia pun ikut merasakan berbagai gangguan dan pahitnya rasa sakit tersebut, yakni ketika siksaan orang-orang musyrik kepada orang-orang muslim mencapai puncaknya.
Kita juga tidak melupakan peristiwa boikot yang dilakukan orang-orang kafir terhadap Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib di tanah milik Abu Thalib, yang mana mereka benar-benar ditimpa oleh kelaparan dan kepayahan.
Dalam menghadapi semua situasi dan kondisi itu, Ummu Kultsum tetap tegar bersabar.
Ia tetap tekun merawat ibunya yang telah semakin dilemahkan oleh berbagai peristiwa yang terjadi, dan kemudian wafat setelah itu.
Sang mujahidah besar, Khadijah Radhiyallahu Anha, itu wafat. Sementara, dua mujahidah lain, yakni Ummu Kultsum dan Fathimah menghadapi sakitnya perpisahan itu dengan penuh kesabaran.
Sementara itu, sang ayah dan sekaligus suami yang dirundung kesedihan, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, tetap berusaha menghibur kedua putrinya itu.
Ketika orang-orang kafir Quraisy semakin jauh menyakiti Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan menyiksa kaum muslimin yang beriman kepada beliau, datanglah perintah Allah untuk berhijrah menuju Madinah Al-Munawwarah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berangkat hijrah terlebih dahulu, meninggalkan kedua putrinya Ummu Kultsum dan Fathimah bersama istrinya Ummul Mukminin, Saudah binti Zam’ah Radhiyallahu Anha, yang merupakan istri kedua beliau setelah Khadijah Radhiyallahu Anha.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Ummu Kultsum, Mujahidah Putri Nabi (Bagian 3)