Lanjutan dari Wahai Para Suami, Inilah 10 Hak Istri yang Harus Kamu Penuhi
Sebagian kaum laki-laki yang telah beristri begitu loyal kepada para sahabatnya dan lalai terhadap hak-hak istrinya. Padahal seseorang akan selalu mendapatkan pahala untuk semua nafkah keluarganya.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
دِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيْلِ الله، وَدِينَْارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِيْ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
”Satu dinar yang kamu sumbangkan dalam perjuangan di jalan Allah Ta’ala, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada istrimu, dan yang paling besar pahalanya adalah dinar yang kamu nafkahkan kepada istrimu.” (HR. Muslim).
Ketiga, mengajarkan ilmu agama dan tata cara ibadah yang benar kepada istri.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلَى فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ اللهِ وَالْحِكْمَةِ
“Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu).” (QS. Al-Ahzab: 34).
Ummul mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha berkata, “Sebaik-baik kaum wanita adalah wanita-wanita Anshar, mereka tidak malu mempelajari agama Islam.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).
Seorang suami harus mengajarkan Al-Qur`an dan hadits kepada istrinya, mengajaknya beribadah dan mendukungnya, dalam rangka menuju ketaatan yang sempurna.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya.” (QS. Thaaha: 132).
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى، وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ، فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ، وَرَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى، فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
“Semoga Allah Ta’ala memberi rahmat kepada seorang suami yang bangun di tengah malam, lalu melakukan shalat malam, kemudian membangunkan istrinya agar shalat malam. Jika sang istri menolak, maka dia memercikkan air di wajah istrinya.
Semoga Allah Ta’ala memberi rahmat kepada seorang istri yang bangun di tengah malam, lalu melakukan shalat malam, kemudian membangunkan suaminya agar shalat malam. Jika sang suami menolak, maka dia memercikkan air di wajah suaminya.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa`i).
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Wahai Para Suami, Inilah 10 Hak Istri yang Harus Kamu Penuhi (Bagian 3)