Beranda Tazkiyah Hikmah Zakir Naik: Mukjizat Quran tentang Penciptaan Alam Semesta

Zakir Naik: Mukjizat Quran tentang Penciptaan Alam Semesta

8
Dr Zakir Naik dan penciptaan alam semesta

Dr Zakir Naik menjelaskan kepada kita bahwa Al Quran telah memiliki penjelasan tentang penciptaan alam semesta sesuai fakta ilmiah.

Dr Zakir Naik tidak hanya piawai menyampaikan kebenaran Islam melalui ceramah dan debat. Ulama yang hafal kitab suci beberapa agama itu juga handal menyampaikan kebenaran Islam melalui tulisan.

Salah satu buku Dr Zakir Naik yang menakjubkan adalah Miracles of Al Quran and As Sunnah. Melalui buku ini, tokoh yang lahir pada 18 Oktober 1965 itu menjelaskan banyak keajaiban Al Quran dan As Sunnah. Salah satunya, tentang penciptaan alam semesta.

Zakir Naik menjelaskan Big Bang dalam Al Quran

Menurut para ahli astrofisika, asal mula adanya alam semesta dikenal dengan teori big bang. Yakni pada mulanya alam semesta berbentuk satu massa yang besar (nebula primer) kemudian terjadi big bang (ledakan pemisah sekunder) yang mengakibatkan pembentukan galaksi yang terbagi dalam planet, matahari, bulan dan lain sebagainya.

Teori big bang memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat tentang penciptaan alam semesta. Big bang juga didukung oleh metode ilmiah beserta observasi yang dilakukan oleh para astronom dan astrofisika selama beberapa dekade.

Yang menakjubkan, ternyata teori big bang telah dijelaskan dalam Al Quran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. maka mengapa mereka tidak juga beriman?” (QS. Al Anbiya’: 30)

“Kesesuaian yang harmoni antara Al Quran dan teori Big Bang adalah suatu hal yang tidak dapat dielakkan,” kata Dr Zakir Naik menjelaskan keterkaitan ayat ini dengan teori big bang, “Sungguh menakjubkan! Bagaimana mungkin sebuah kitab yang muncul di padang pasir Arab 1.400 tahun silam mengandung kebenaran ilmiah yang mendalam.”

Zakir Naik menjelaskan alam semesta yang mengembang

Pada tahun 1925, Edwin Hubble mempersembahkan bukti pengamatannya bahwa semua galaksi bergerak saling menjauhi satu sama lain. Temuan astronom Amerika Serikat bahwa alam semesta mengembang itu sekaligus menegaskan kebenaran teori big bang.

Teori big bang menyebutkan bahwa dulunya alam semesta merupakan massa besar dan kemudian terpisah oleh sebuah ledakan besar. Konsekuensi dari teori ini, semestinya galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi. Itulah yang kemudian ditemukan oleh Edwin Hubble.

Al Quran berbicara tentang hal ini:

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

“Dan langit itu Kami bangun dengan tangan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar melakukannya” (QS. Adz Dzariyat: 47)

“Kata musi’un dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan memperluas dan ini mengacu pada penciptaan dan perluasan alam semesta,” tulis Zakir Naik menerangkan ayat ini.

“Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time menyebutkan bahwa penemuan fakta ilmiah alam semesta senantiasa berkembang adalah sebuah revolusi intelektual abad ke-20. Al Quran menyebutkan fakta ilmiah ini jauh sebelum manusia belajar membuat sebuah teleskop. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa penemuan fakta astronomi dalam Al Quran bukanlah sesuatu yang mengherankan karena orang Arab dikenal maju dalam bidang astronomi. Pengakuan mereka jika orang Arab unggul dalam astronomi memang benar, tapi Al Quran mengungkapkan fakta ilmiah ini berabad-abad sebelum orang Arab unggul dalam astronomi.”

Masya Allah… teori big bang dan teori alam semesta berkembang merupakan fakta ilmiah yang baru ditemukan pada abad ke-20. Namun Al Quran telah mengungkapkannya berabad-abad sebelumnya. [Muchlisin/Bersamadakwah]

8 KOMENTAR

  1. Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan.
    Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

    Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.

    Maha Benar Allah dengan Segala firman-NYA

  2. Kejadian 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong ; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 1:3 Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. 1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. 1:6 Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” 1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. 1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. 1:9 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering. ” Dan jadilah demikian. 1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik .

  3. teori bigbang.. baru teori.. dalam keilmiahan, ada urutan FAKTA dari yg paling rendah (absurd) ke tinggi (valid) : Asumsi & Premis – Teori – Hipotesis – Tesis & Antitesis – Hukum
    Hawking membangun Teori berdasarkan asumsi dan premis yg terjangkau oleh indra. Padahal IPTEK berkembang terus. Ada hal2 yg diluar indra manusia.. BlackHole misalnya masih diluar indra manusia. Jadi jgn memaksakan Kitab SUci cocok dg IPTEK. Sebelum Columbus dan Amerigo menemukan AMerika, menyatakan bhw Bumi datar seperti lempengan.. Kitab Suci sdh menyatakan bahwa bumi Bulat.. dan ada di alam semesta tanpa penopang.. (kondisi Bumi bulat dan terlepas dlm hampa udara) —
    Ayub 26:7
    Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.

  4. Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Bismillahirrahmanirrahiim,
    Sebenarnya teori-teori Penciptaan Alam Semesta menurut Ilmuwan dan Fisikawan itu benar, jika di bedah secara Ilmiah, tetapi mereka kurang memahami pengetahuan tentang Ke MAHA PENCIPTAAN Allah Swt, yang sudah di ungkapkan Terlebih dahulu dalam Alquran ataupun kitab suci yang Lain. Jika para ilmuwan mengambil dasar kajian dari kitab suci terlebih dahulu dan mengembangkannya kearah scientific dan ilmu pengetahuan maka, mereka akan lebih takjub dan yakin dengan Adanya penciptaan Allah Swt.

  5. Komentar:adu pintar kalian..ingat Tuhan,memberi ilmu itu dengan rendah hati dan mulia,jangan sok kpintaran ,bicara halus makna kasar,sombong,ego,merasa pling benar. petik yg baik jha ok.

  6. اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
    a wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja’alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụn
    Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?

    Jika ayat ini di jelaskan secara sains tidak akan ketemu titik awalnya,karena ayat ini adalah dimensional tetapi setiap tanggapan boleh saja.
    maksud langit pada ayat ini sebenarnya suatu kesatuan dimensional yg tidak bergantung pada waktu yaitu tempat keberadaan seluruh makhluk ciptaan Allah termasuk surganya adam di bumi ,surganya jin(iblis) dan surganya malaikat.

    setelah adam dan iblis menyangkal perintah Allah diturunkanlah mereka berdua pada masing2 dimensi yg berbeda yg bergantung pada waktu tertentu.

    wallahu a’lam

    wassalamualaikumwr.wb,
    ustadz sayyid habib yahya

Komentar ditutup.