Isra Miraj merupakan peristiwa maha dahsyat yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam alami. Sebelumnya, tak ada satu pun manusia yang mengalaminya. Menempuh perjalanan superkilat lalu naik ke langit hingga sidratul muntaha.
Banyak peristiwa yang Rasulullah alami sewaktu isra miraj sejak pemberangkatan hingga kembali. Apa saja peristiwa itu, bagaimana kisahnya dan apa saja hikmah serta ibrahnya? Berikut ini pembahasan lengkapnya.
Daftar Isi
Arti Isra’ Mir’aj
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, isra (اسرى) atau sara (سرى) artinya adalah perjalanan di malam hari. Secara istilah, isra’ adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isra‘: 1)
Mi’raj secara bahasa artinya adalah naik. Secara istilah adalah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha. Dalam Al Qur’an, mi’raj ini terisyaratkan dalam surat An Najm.
وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى . عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى . عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى . إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى . مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى . لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (QS. An-Najm: 13-18)
Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa sidratul muntaha adalah tempat tertinggi di langit yang menjadi batas ujung pengetahuan dan amal aktifitas para makhluk. Tidak seorang makhluk pun mengetahui apa yang ada di belakangnya.
“Tempat ini diserupakan dengan as sidrah yang artinya pohon nabk karena mereka berkumpul di bawah teteduhannya. Di dekat sidratul muntaha ada surga Al Ma’wa yakni tempat tinggal arwah orang-orang mukmin yang bertaqwa,” terang Syaikh Wahbah Az Zuhaili.
Tanggal Terjadinya Isra Miraj
Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah-nya, Ar Rahiqul Makhtum, menjelaskan enam pendapat kapan terjadinya Isra miraj.
1. Peristiwa Isra’ terjadi pada tahun ketika Rasulullah mendapatkan wahyu pertama. Ini merupakan pendapat Ath Thabari.
2. Isra miraj terjadi lima tahun setelah Rasulullah menjadi Nabi. Di antara yang berpendapat seperti ini adalah Imam An Nawawi dan Al Qurthubi.
3. Isra miraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun 10 kenabian. Allamah Al Manshurfuri memilih pendapat ini.
4. Peristiwa ini terjadi 16 bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Ramadhan tahun 12 kenabian.
5. Peristiwa ini terjadi 1 tahun 2 bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Muharram tahun 13 kenabian.
6. Terjadi 1 tahun sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Rabiul Awal tahun 13 kenabian.
Prof. Dr. Muhammad Sameh Said dalam buku Sirah Nabawiyah-nya, Muhammad Sang Yatim, menjelaskan bahwa peristiwa isra miraj terjadi pada malam 27 Rajab, namun para ulama berbeda pendapat mengenai tahunnya.
Sedangkan Prof. Dr. Muhammad Ali Ash Shalabi dalam buku Sirah Nabawiyah-nya menegaskan bahwa isra miraj terjadi satu tahun sebelum hijrah ke Madinah.
Isra Miraj sebagai Tasliyah
Isra miraj merupakan tasliyah (hiburan) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang tengah berduka hingga tahun itu terkenal sebagai amul huzn (tahun duka cita).
Mengapa beliau berduka? Ada beberapa sebab. Pertama, istri beliau Khadijah radhiyallahu ‘anha wafat pada bulan Ramadhan tahun 10 kenabian.
Khadijah adalah istri pertama Rasulullah yang sangat beliau cintai. Sejak Rasulullah mendapat wahyu, Khadijah adalah orang pertama yang mendukung beliau. Ketika kembali dari gua hira’ dalam kondisi demam, Rasulullah minta kepada Khadijah “zammilunii.. zammilinuii..” Selimuti aku… selimuti aku. Lalu Khadijah menyelimuti beliau, menenangkan beliau, memotivasi dan membangkitkan optimisme bahwa yang datang kepada beliau adalah kebaikan.
Khadijah merupakan orang yang pertama beriman dan mendukung dakwah beliau. Saat Rasulullah membutuhkan dana untuk dakwahnya entah memerdekakan budak, membantu fakir miskin atau keperluan lainnya, Khadijah yang mensupport beliau dengan hartanya. Khadijah pula yang memberi beliau keturunan termasuk Fatimah. Khadijah pula yang dengan kedudukan mulianya melindungi Rasulullah.
Maka wafatnya Khadijah merupakan duka tersendiri bagi Rasulullah. Bagaimana mungkin kehilangan pendamping hidup sejati dan pendukung dakwah hakiki bukan sebuah duka?
Tak berselang lama setelah Khadijah wafat, paman beliau Abu Thalib juga wafat. Meskipun tidak mau masuk Islam, Abu Thalib adalah pembela sejati Rasulullah. Beliau yang senantiasa pasang badan saat orang-orang kafir Quraisy menyakiti Rasulullah atau hendak mencelakakannya.
Sepeninggal Khadijah dan Abu Thalib, posisi Rasulullah semakin terjepit. Intimidasi kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Dakwah di Makkah serasa tidak lagi memiliki celah untuk bergerak.
Namun Rasulullah tak mau berdiam diri. Dakwah di Makkah sangat terbatas akibat intimidasi yang kian menjadi, beliau pun berupaya dakwah ke luar Makkah. Beliau pergi ke Thaif dengan harapan masyarakat di sana menerima dakwahnya. Namun apa yang terjadi? Penduduk Thaif justru mengusir Rasulullah dan melempari dengan batu hingga kaki beliau berdarah.
Setelah mengalami amul huzn inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala meng-isra’-kan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Mulai dari perjalanan yang super kilat ke Baitul Maqdis, mengimami para Nabi di sana, lantas naik ke sidratul muntaha, bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mendapat perintah shalat lima waktu. Juga diperlihatkan surga dan neraka. Semua rangkaian peristiwa itu merupakan tasliyah bagi beliau.
Baca juga: Sholawat Nabi
Kisah Lengkap Isra Miraj
Usai shalat isya’ dan beristirahat sejenak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang saat itu berbaring di Masjidil Haram didatangi malaikat Jibril. Dada beliau dibelah.
“Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zamzam kemudian dikembalikan ke tempatnya dan memenuhinya dengan iman dan hikmah,” sabda beliau dalam riwayat Imam Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah.
Setelah itu didatangkanlah buraq yang nantinya menjadi kendaraan beliau sewaktu isra. Buraq satu akar kata dengan barq yang artinya kilat.
“Didatangkan kepadaku Buraq –yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya,” sabda Rasulullah dalam riwayat Imam Muslim dari Anas bin Malik.
Setiba di Masjidil Aqsa, beliau shalat dua rakaat, mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjid Al Aqsa, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu lagi khamar. Rasulullah pun memilih susu. “Sungguh engkau telah memilih kesucian,” kata Jibril dalam lanjutan hadits tersebut.
Mi’raj pun dimulai. Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di langit pertama. Mari kita simak kisah beliau dalam hadits yang panjang, lanjutan dari hadits Shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah di atas.
“Lalu aku dibawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit.
Dia ditanya, “Siapakah ini?”
Ia menjawab, “Jibril.”
Jibril ditanya lagi, “Siapakah yang bersamamu?”
Jibril menjawab, “Muhammad.”
“Apakah dia telah diutus?”
“Dia telah diutus.”
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Adam ‘alaihis salam. Ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit kedua. Maka Jibril minta dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”
“Dia telah diutus kepadaNya.”
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan dua orang sepupuku yaitu Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria ‘alaihimussalam. Maka keduanya menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit ketiga. Maka Jibril minta dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”
“Dia telah diutus kepadaNya.”
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Yusuf yang telah dianugerahi setengah dari ketampanan manusia sejagat. Maka Yusuf menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit keempat. Maka Jibril minta dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”
“Dia telah diutus kepadaNya.”
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Idris ‘alaihissalam. Ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah telah berfirman untuknya, “dan kami telah mengangkatnya ke tempat yang tinggi.”
Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit kelima. Maka Jibril minta dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”
“Dia telah diutus kepadaNya.”
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Harun. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit keenam. Maka Jibril minta dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”
“Dia telah diutus kepadaNya.”
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Musa lalu dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Buraq tersebut naik bersama kami ke langit ketujuh. Maka Jibril minta dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia telah diutus kepadaNya?”
“Dia telah diutus kepadaNya.”
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul makmur. Setiap harinya, 70.000 malaikat masuk ke sana dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Kemudian Buraq tersebut pergi bersamaku ke sidratul muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar. Tatkala perintah Allah memenuhi sidratul muntaha, sidratul muntaha berubah dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Maka Allah memberiku wahyu dan mewajibkan kepadaku sholat 50 kali dalam sehari semalam.
Kemudian aku turun dan bertemu Musa lalu ia bertanya, “Apa yang Rabbmu wajibkan terhadap umatmu?”
Aku menjawab, “Sholat 50 kali.”
Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israel dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka.”
“Aku akan kembali kepada Rabbku.”
Lalu aku memohon, “Ya Rabb, berilah keringanan kepada umatku.” Aku diberi keringanan lima sholat. Lalu aku kembali kepada Musa ‘alaihis salam.
Aku berkata kepadanya, “Allah telah memberikan keringanan lima kali.”
Musa mengatakan, “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabbmu dan minta keringanan.”
Aku terus bolak-balik antara Rabbku dengan Musa hingga Rabbku berfirman, “Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban sholat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap sholat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali sholat sama dengan 50 kali sholat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya maka dicatat untuknya satu kebaikan. Dan jika ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan namun dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan.”
Kemudian aku turun hingga bertemu Musa lalu aku beritahukan kepadanya. Maka ia mengatakan, “Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan lagi.”
Aku menjawab, “Aku telah berulang kali kembali kepada Rabbku hingga aku merasa malu kepadaNya.”
Ibrah dan Hikmah Isra’ Mi’raj
1. Setelah cobaan datang silih berganti, bahkan Rasulullah mengalami tahun duka cita, Allah memberinya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini.
2. Rasulullah memilih susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lalu Jibril memujinya. Ini menguatkan bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian.
3. Shalat Rasulullah bersama para Nabi di Baitul Maqdis menunjukkan kedudukan beliau sebagai pemimpin para Nabi.
4. Sesungguhnya Masjid Al Aqsha memiliki kaitan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsha merupakan tempat isra’ Rasulullah dan kiblat pertama umat Islam. Karenanya umat Islam harus mencintai Masjid Al Aqsha dan mempertahankannya dari segala upaya penjajah Yahudi yang hendak mencaplok dan merobohkannya.
5. Urgensi shalat dan kedudukannya yang agung. Jika perintah lain cukup dengan wahyu melalui Malaikat Jibril, perintah shalat langsung Allah turunkan kepada Rasulullah tanpa perantara Jibril. Shalat ini pula yang menjadi inti tasliyah (hiburan) bagi hambaNya.
6. Rasulullah hendak mencapai fase baru yakni hijrah dan mendirikan negara Islam di Madinah. Maka Allah memurnikan barisan dakwah dengan isra miraj. Orang-orang yang tidak kuat aqidahnya dan mudah goyang keyakinannya, mereka murtad setelah mendengar tentang isra miraj. Adapun yang imannya kuat, mereka justru semakin kuat imannya.
7. Keberanian Rasulullah sangat tinggi dalam berdakwah dengan menyampaikan isra miraj kepada mereka. Meskipun mereka tidak akan percaya bahkan mencemooh dan mengolok-olok, Rasulullah tetap menyampaikan. Beliau bahkan memberikan bukti-bukti empiris kepada kafir Quraisy meskipun mereka justru menuduh beliau sebagai tukang sihir.
Baca: Empat Bukti Isra’ Mi’raj yang Bikin Kafir Quraisy Kelabakan
8. Keimanan umat yang paling sempurna adalah imannya Abu Bakar. Ketika orang-orang kafir Quraisy mengabarkan bahwa Muhammad mengatakan telah isra miraj, beliau langsung mempercayainya. “Jika yang mengatakan Rasulullah, aku percaya,” demikian logika keimanan Abu Bakar sehingga beliau mendapat gelar Ash Shiddiq.
9. Rasulullah menyampaikan bahaya penyakit masyarakat yang beliau lihat. Beliau melihat bagaimana siksa untuk orang yang suka ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan lain-lain.
10. Para sahabat menjadi perhatian terhadap Masjid Al Aqsha yang saat itu berada dalam kekuasaan Romawi. Kelak di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsha bisa dibebaskan.
Demikian pembahasan isra miraj mulai dari pengertian, amul huzn, kisah lengkap hingga hikmah dan ibrahnya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Wah… panjang sekali tulisannya. Tapi kubaca semua kok. Jadi lebih tahu tentang isra miraj.
Yang belum disinggung, Nabi Muhammad isra miraj dengan ruhnya saja atau dengan jasadnya juga? Syukran
Terima kasih. Pendapat yang paling kuat, Rasulullah isra’ mi’raj dengan ruh sekaligus jasad beliau. Demikian pendapat yang dipilih para ulama penulis sirah nabawiyah termasuk Ibnu Katsir rahimahullah.
Rasulullah isra’ mi’raj dengan ” NUR NYA ” MENGUNAKAN KECEPATAN CAHAYA JARAK TEMPUH DR MESJIDIL HARAM KE MESJIDIL AQSHA 0,0049 DETIK. ada kisah Rasulullah di payungi awan, itu bkn awan tapi sinar sang surya tak mampu menembus cahayanya terbias bagaikan awan yg memayungi Rasulullah,
yaaa
mkasih kakaaaa
Wah.. panjang skali tulisannya. Tapi kubaca kok. Asyik. Jadi tahu banyak tentang isra miraj.
Yang belum dibahas, Nabi Muhammad isra miraj dengan ruhnya saja atau dengan jasadnya? Syukran
Kalau isra dari masjidil haram ke masjidil aqsa, buraq kilat kecepatan cahaya bisa singkat. Tapi kalau isra miraj naik langit ketujuh apa bisa kecepatan cahaya dalam semalam?
Mengenai hakikat buraq, kita tidak tahu. Di hadits dijelaskan ia serupa dengan tunggangan. Bisa jadi bentuknya mirip hewan namun hakikatnya hanya Allah yang Maha Mengetahui. Termasuk kecepatannya, mudah saja bagi Allah untuk membuatnya bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Demikian pula di mana langit ketujuh dan sidratul muntaha yang dikunjungi Rasulullah saat isra miraj, apakah berada di alam semesta ini atau berada di dimensi lain, hanya Allah yang Maha Mengetahui. Wallahu a’lam bish shawab.
Nabi Muhammad isra miraj dengan jasadnya atau ruhnya saja?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam isra miraj dengan ruh sekaligus jasad beliau. Hal itu ditegaskan oleh para ulama sirah setelah mengkaji hadits-hadits tentang peristiwa itu. Wallahu a’lam bish shawab.
Assalamualaikum wr.wb
“Usai shalat isya’ dan beristirahat sejenak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang saat itu berbaring di Masjidil Haram didatangi malaikat Jibril. Dada beliau dibelah”
Pada kutipan di atas Rasulullah shalat isya,bukankah perintah shalat baru di terima setelah beliau miraj,sedangkan pada kutipan di atas merupakan kejadian sebelum isra miraj,mohon penjelasan nya pak ustad
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Maksudnya, setelah waktu isya’, artinya di malam hari.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
saya ada tugas mengenai masalah ini, Bisa nda pa ,tulisan bapa ini mau saya jadi salin untuk materi ana dlm buat makalah. ana minta izinnya pa.
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
Silahkan, jangan lupa cantumkan sumbernya sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan tidak dicoret dosen 🙂
Semoga bermanfaat dan semakin banyak yang mengerti tentang isra miraj lebih lengkap
Jalan bersama malaikat itu kecepatannya 50rb thn = sehari (AsSajadah 5). Klau 1/3 hari=16666 tahun. Ini perjalanan menembus terowongan waktu, ke masa silam sampai ktemu Nabi Adam dan masa depan termasuk siksa neraka yg pada masa sekarang belum di “on”kan. (AtTakwir 12). Termasuk kejadian sebelum beliau lahir. Seperti serbuan gajah. Beliau sdh diperlihatkan benda2 terbang yg berbondong2 (toiron ababil). Skuadron pembom ini mungkin didatangkan dari masa sekarang utk menghalau tentara gajah. Klau katanya batu2 yg dilemparkan itu batu dari neraka, Kalau di misalkan bom atom sprti di Hiroshima tentu org Mekah sdh musnah semua termasuk keluarga Rasulullah, apalagi kalau “batu” itu dari neraka? Wallahualam
Bisa jadi bukan terowongan waktu mas, melainkan benar2 keluar dari dimensi ruang dan waktu, tak terikat keduanya.
Sangat menyenangkan menelusuri misteri2 illahi..
Salam
Alhamdulillah sangat bermanfa’at! Syukron!
Bahasa mudah dimengerti, singkat ,jelas!!! 🙂
Innallaha ‘alakullisyainqadir,.sungguh allah maha kuasa atas segala sesuatu,.
peristiwa isra mi’raj hanya dapat di terima dgn iman,meskipun pembuktian kebenaran harus di dukung rasio namun manusia juga tdk boleh lupa bahwa ilmu yg di berikan allah kepadanya sangatlah sedikit,sebab itulah akal tdk akan pernah bisa memecahkan kedahsyatan peristiwa isra mi’raj,.org beriman cukup mengatakan sami’na wa’athana
Wallahu a’lam
Tulisan yang sangat bermanfaat..syukron ustadz.
Bagus Sekali ini. Insya Allah saya mau ceramah di Kedoya tgl 22 Maret 2019. Terima kasih punya bahan ini. Semoga jadi amal bagi penulisnya. AAMIIN.
Nabi Sholat di masjidil Aqso bersama Ruh para Anbiya ,itu tata cara solatnya bgaimna ? Kan perintah solat belum turun dan Nabi belum tau tata caranyaa ,kecuali setelah perintah solat dan Malaikat jibril yang mengjarinya
Sebelum isra’ mi’raj sudah ada sholat tapi bukan sholat fardhu lima waktu.
Terima kasih
Saya minta kebenaran ye
Alhmdulillah ada yg menulis, tapi masih banyak yg terlewat, karena banyak sekali kejadian yg dilihat dan dialami oleh rosulullah pada saat isro’ dan mi’roj belum sempat dituliskan disini.
Sungguh nabi muhammad merupakan panutan bagi semua umat, islam rahmatalillalamin..
Ada yang janggal.. Redaksi diatas.. Usai sholat isya kemudian didatanagi jibril untuk dicuci dg air zamzam kemudian datanglah buroq untuk isra miraj.. Padhala perintah shokat itu pas miraj.. Tpi knapa kok udah shokat isya duluan yaaa..
Assalamualaikum Pak ustadz, kalau kisah yang nabi Muhammad Sallalahu alaihi wassalam di langit melihat surga Dan neraka apakah ketika beliau sallalhu alaihi wassalam juga sedang isra miraj ?
Terimakasih wassalamualaikum
bantu jawab, ini sholat di waktu setelah isya krn dulu oerintah sholat sudah ada tapi belum 5 waktu itu yang saya tau..
assalamualaikum terimakasih atas penjelasannya tetapi masih ganjal soalnya kan perintah sholat itu baru datang pada saat peristiwa isra’ mi’raj tapi kenapa penjelasan diatas “setelah nabi Muhamad SAW sholat isya lalu datanglah buroq”
mohon penjelasannya wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah,
Bagi saya Isra’Mi’Raj Misteri terbesar yang bisa menguak ilmu pengetahuan,
Tentang dimensi2 diatas dimensi ke3,
Termasuk menjadi satu petunjuk yang memperkuat keimanan saya mengenai DUNIA dan AKHIRAT,
Dunia saat ini adalah akhirat dari kehidupan kita sebelumnya!
Salah satu bukti (Menurut saya) dalam Isra’Mi’raj yang menjelaskan hal itu adalah :
Rasulullah melihat manusia2 yang disiksa di neraka, salah satunya dipenggal kepalanya, tersambung lagi, dipenggal lagi, tersambung lagi.
Sedangkan neraka (Menurut saya) bukanlah sebuah Camp Penyiksaan. Melainkan sebuah perjalanan waktu Dunia menuju akhirat, kembali ke dunia, menuju akhirat, berulang terus, disitulah surga dan neraka berlaku.
Jadi jika atas dosa2 sebuah jiwa dia dihukum dengan akan menemui ajal dengan cara dipenggal kepala beberapa kali dalam beberapa siklus dunia akhiratnya, hal itu akan hanya nampak seperti beberapa slide view saja dalam pandangan Rasulullah yang menempuh perjalanan dari masa lampau ke masa depan dalam kecepatan super kilat..
Mohon maaf jika menusik logika pembaca, sekali lagi ini sekedar berbagi pandangan berdasar pengalaman2 spiritual pribadi. Yang pasti bagi saya semuanya inshaAllah meningkatkan keimanan dan kecintaan saya kepada Allah dan Rasulullah.
Laakum diinukum walyadiin
dengan kembali Rasulullah menemui Rabnya, mengenai diringankannya Perintah Sholat wajib yaitu 50 diringankan menjadi 17 dalam 5 waktu, apakah Ini juga berlaku pada Nabi ataukah hanya Ummatnya… kemudian jika berlaku jg pada nabi, mengapa Musa berkata untuk Ummat Nabi. namun jika Berlaku hanya pada Ummat, apakah 23 rakaat sisanya ttap diamalkan Nabi…?
jika ttap diAmalkan Nabi, Nabi mengamalkannya dengan Sholat apa…? mho penjelaannya…
apakah dalam peristiwa tersebut nabi sudah menikah dengan siti aisyah..???
sebelum melakukan isra miraj, rasul telah melakukan sholat 2 rakaat …sedangkan perintah sholat turun setelah rasul melaksanakan isra miraj…mohon penjelasan..terima kasih
Sampai dimana Jibril menemani Rasul? Apa Jibril masih mendampingi Rasul saat Rasul menghadap Allah?
Assalamualaikum sumbernya dari mana saja ya pak?kalo boleh tau,🙏
Alhamdulillah, tulisan diatas sangat mencerahkan dan membuka wawasan kita untuk senantiasa menjadikan renungan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Swr. semoga dengan membaca beberapa referensi yang membicarakan tentang peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Saw, ilmu pengetahuan dan keimanan semakin bertambah. menurut saya yang penting dipahami adalah tujuan dan hakekat ibadaj itu sendiri yang harus diraih, karena satu-satunya perintah Allah Swt. yang tidak bisa diwakili oleh malaikat Jibril untuk menyampaikannya, dan harus Rasulullah Saw yang menerima secara langsung, dan tentu ada misteri dan hikmah besar yang harus kita dapatkan. jika memandang kewajiban shalat dari segi syariatnya saja maka besar kemungkinan kita gagal dalam meraih keutamaannya atau hakekatnya shalat.
pak belum dijelaskan nih setelah isra mi’raj Rasulullah diperlihatkan syurga dan neraka dan yang terjadi setelah isra mi’raj orang-orang pada gak percaya
bismillah assalamualaikum
kapan ada fostingan lagi ?yg bagian peristiwa baiat aqabah?
Komentar ditutup.