Beranda Keluarga Rumah Tangga 5 Sikap Membangkang terhadap Suami yang Tidak Disadari Istri

5 Sikap Membangkang terhadap Suami yang Tidak Disadari Istri

10
ilustrasi (kvltmagz.com)

Islam menghendaki setiap keluarga muslim menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Dalam rangka mencapai tujuan mulia itu, Islam mengatur keluarga dengan tatanan yang sesuai fitrah manusia. Suami menjadi pemimpin dalam keluarga yang harus ditaati oleh istrinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ

“Para lelaki (suami) itu pemimpin bagi para wanita (istri)…” (QS. An Nisa’ : 34)

Begitu besarnya hak seorang suami untuk ditaati istrinya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

“Seandainya boleh aku menyuruh seseorang bersujud kepada orang lain, niscaya aku akan menyuruh seorang wanita bersujud kepada suaminya” (HR. Tirmidzi; shahih)

Demikianlah Islam mengatur; sebagaimana suami dituntut untuk menafkahi dan mengasihi istrinya, istri dituntut untuk mencintai dan mentaati suaminya, tidak boleh membangkang.

Seorang muslimah yang baik tentu memahami tuntunan ini dan tidak akan membangkang pada suaminya. Namun, ada sejumlah sikap membangkang terhadap suami yang seringkali tidak disadari istri dan akhirnya hal itu dilakukan. Kita akan membahas lima di antaranya, berharap semoga sikap ini bisa dihindari.

1. Menolak ‘ajakan’ suami tanpa udzur syar’i

Tidak sedikit istri yang menolak ajakan suaminya untuk berjima’ dengan alasan-alasan yang sebenarnya tidak syar’i. Misalnya ia sebenarnya tidak lelah tapi beralasan lelah, dan itu pun disebabkan oleh aktifitas yang kurang bermanfaat. Misalnya setelah jalan-jalan belanja bersama teman-teman. Belanjanya tidak banyak dan tidak penting, tetapi jalan-jalannya yang lama sehingga akhirnya terasa agak lelah. Sampai di rumah ia langsung istirahat dan tidak menghiraukan ajakan suami.

Jika sekali dalam setahun, mungkin hal itu bisa dimaklumi. Tetapi jika dilakukan berulang-ulang, tentu menjadi sikap membangkang.

Padahal sekali saja seorang istri tidak memenuhi ajakan suaminya tanpa udzur syar’i, ia dilaknat malaikat sampai pagi.

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

“Jika seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjang lantas istri tersebut enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sikap kedua

Pergi tanpa ijin suami

10 KOMENTAR

  1. Kalo istri anda seperti ini, buat lah agar dia menceraikan anda…soale kagak pantes jugak seorang suami menceraikan istri 😀 *mumpun hukum cerai masih HALAL*

  2. Bukankah nafkah untuk istri dan kebutuhan primer keluarga merupakan 2 hal yg berbeda? Kebutuhan pangan, sandang, papan dan kebutuhan primer lainnya memang wajib dipenuhi suami, sedangkan nafkah untuk istri merupakan hal di luar itu semua.

  3. “Telah dilaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta untuk disambung rambutnya, wanita yang mencabut alis dan wanita yang minta dicabut alisnya, wanita yang mentato dan wanita yang minta antuk ditato, tanpa ada penyakit.” (HR. Abu Dawud;
    shahih)

    ”Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR.Muslim)

  4. Sangat bermanfaat. Namun kadang, istri telah semaksimal mungkin untuk membantu dan menuruti semua keinginan suami. Dari istri kerja untuk membantu ekonomi keluarga, istri setia dan menuruti semua larangan suami, tidak pernah foya2. Namun pada kenyataannya sang suami masih kurang atau merasa tidak puas dengan semua usaha dari istri. Sampai akhirnya dia belok ke wanita lain. Harus gimana..

Komentar ditutup.