3. Banyak mengeluh dan kurang bersyukur
Banyak mengeluh atas kondisi keluarga dan kurang bersyukur terhadap pemberian suami merupakan salah satu bentuk sikap membangkang yang seringkali tidak disadari oleh istri. Hanya punya sepeda pancal, mengeluh. Suami mendapatkan rezeki dan bisa beli motor masih juga mengeluh, inginnya punya mobil.
Umumnya, mengeluh dan kurang bersyukur ini diikuti dengan melupakan kebaikan suami. Meskipun suami sudah bersungguh-sungguh memeras keringat dan membanting tulang, mencurahkan waktu serta kasih sayang, kebaikan-kebaikan itu mudah dilupakan begitu saja saat suaminya berbuat kesalahan.
Sikap ini pula yang membuat banyak wanita masuk neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
رَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari itu. Aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Ditanyakan kepada beliau, “Mengapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya lagi, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
sangat bermanfaat
Subhanallah nasehat yang sangat bagus sekali, semoga semua wanita dapat membaca dan mengambil pelajaran….
Sangat berguna u/semua istri di dunia
Kalo istri anda seperti ini, buat lah agar dia menceraikan anda…soale kagak pantes jugak seorang suami menceraikan istri 😀 *mumpun hukum cerai masih HALAL*
Bukankah nafkah untuk istri dan kebutuhan primer keluarga merupakan 2 hal yg berbeda? Kebutuhan pangan, sandang, papan dan kebutuhan primer lainnya memang wajib dipenuhi suami, sedangkan nafkah untuk istri merupakan hal di luar itu semua.
Komentar:
jaremu lak’an… hahahaha #stupidtoughts
Sangat bermanfaat.
“Telah dilaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta untuk disambung rambutnya, wanita yang mencabut alis dan wanita yang minta dicabut alisnya, wanita yang mentato dan wanita yang minta antuk ditato, tanpa ada penyakit.” (HR. Abu Dawud;
shahih)
”Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR.Muslim)
Sangat bermanfaat. Namun kadang, istri telah semaksimal mungkin untuk membantu dan menuruti semua keinginan suami. Dari istri kerja untuk membantu ekonomi keluarga, istri setia dan menuruti semua larangan suami, tidak pernah foya2. Namun pada kenyataannya sang suami masih kurang atau merasa tidak puas dengan semua usaha dari istri. Sampai akhirnya dia belok ke wanita lain. Harus gimana..
Artikel bermanfaat
Komentar ditutup.