Lanjutan dari Amalkan Ruqyah, Jauhi Sihir
Segala urusan itu berada di tangan Allah Ta’ala. Dia menyembuhkan siapa saja yang Dia kehendaki. Dia yang menentukan kematian dan penyakit kepada siapa yang Dia kehendaki.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al–An’am: 17).
Firman Allah Ta’ala,
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ
“Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya.” (QS. Yunus: 107).
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk bersabar, melakuan introspeksi diri, dan melaksanakan hal-hal yang dibolehkan oleh Allah Ta’ala dalam melakukan cara-cara penyembuhan seperti ruqyah dan sebagainya.
Begitu juga, setiap muslim harus berhati-hati dengan hal-hal yang diharamkan Allah Ta’ala seperti sihir dan semua jenisnya.
Setiap muslim harus mempunyai keyakinan yang kuat bahwa Allah semua ketentuan-Nya pasti akan terjadi. Sungguh, tidak ada yang dapat menolak ketentuan Allah sedikit pun, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ
“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Yasin: 82).
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam” (QS. At–Takwir: 29).
Selain itu, masih banyak ayat-ayat yang semakna dengan ini yang menunjukkan bahwa Allah Ta’ala berbuat sesuai dengan kehendak-Nya.
Semoga shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.
Dikutip dari kitab Durus Al-Am karya Syaikh Dr. Abdul Malik Al-Qasim.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]