Beranda Tazkiyah Fadhilah Amalkan Ruqyah, Jauhi Sihir

Amalkan Ruqyah, Jauhi Sihir

0
Ilustrasi (hdw)

Ketika seseorang menderita sakit, baik fisik maupun mental, maka yang paling utama dia lakukan adalah berobat sesuai tuntunan Al-Qur`an dan hadits atau yang dikenal dengan Thibbun Nabawi (pengobatan ala nabi).

Bentuk pengobatannya antara lain seperti ruqyah, habbatussauda` (jintan hitam), bubur talbinah, hijamah (bekam) dan lain sebagainya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلَا يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلَّا خَسَارًا

Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian. (QS. Al-Isra`: 82).

Dari ayat ini dapat dipahami, bahwa pengobatan menggunakan metode yang diajarkan Al-Qur`an adalah cara yang terbaik.

Adapun pengobatan yang dilakukan dengan metode kedokteran modern adalah penunjang bagi Thibbun Nabawi itu sendiri. Pengobatan metode kedokteran modern ini boleh dilakukan selama tidak melanggar rambu-rambu syariat.

Jika seseorang telah melakukan pengobatan dengan cara Thibbun Nabawi dan ditambah dengan pengobatan cara modern, namun tidak mendapatkan hasil yang diharapkan, maka hendaklah dia bersabar atas hal itu.

Barangkali saja Allah Ta’ala menunda penyembuhannya dalam waktu yang lama dan bahkan manusia terkadang bisa meninggal karena penyakit yang dideritanya. Sebab, pengobatan bukan suatu syarat penyembuhan yang pasti.

Oleh karena itu, bukan sebuah alasan jika seseorang tidak sembuh dengan cara ruqyah –misalnya- kemudian berpaling kepada tukang sihir.

Sebab, setiap hamba diperintahkan untuk menggunakan cara-cara yang sesuai dengan syariat dan sesuatu yang boleh hukumnya dalam pengobatan, serta dilarang menggunakan cara yang diharamkan.

Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,

إِنَّ اللهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ، وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً، فَتَدَاوَوْا وَلَا تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ

“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan Dia menjadikan bagi setiap penyakit itu ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah kalian berobat dengan suatu yang diharamkan.” (HR. Abu Dawud).

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَاءَكُمْ فِيْمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ

“Susungguhnya Allah tidak menjadikan penyembuhan kalian itu pada apa-apa yang Dia haramkan atas kalian.” (HR. Al-Baihaqi).

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Berlanjut ke Amalkan Ruqyah, Jauhi Sihir (Bagian 2)