Lanjutan dari Ummu Salamah dan Kesabaran yang Mengangkat Derajatnya (Bagian 3)
Ummu Salamah berkata, setelah Abu Salamah wafat, aku katakan,
“Sejak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyuruhku (mengucapkan sesuatu), Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik daripada Abu Salamah, selain Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata,
“Al-Baghawi telah meriwayatkan dari jalur Sulaiman bin Al-Mughirah, dari Tsabit, dia berkata telah bercerita kepadaku putra Ummu Salamah bahwa Abu Salamah datang kepada Ummu Salamah seraya berkata,
“Aku telah mendengar dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebuah hadits yang lebih aku sukai daripada begini dan begini. Aku mendengar beliau bersabda,
“Tidak seorang pun yang terkena suatu musibah, lalu dia beristirja’ kepada Allah (mengucapkan ‘innalillahi wa inna ilaihi raji’un’), kemudian dia mengucapkan pula, ‘Allahumma ‘indaka ahtasibu mushibati hadzihi. Allahummakhlufni khairan minha’, (Ya Allah, hanya kepada-Mu aku memohon pahala atas musibahku ini.
Ya Allah, berilah aku ganti yang lebih baik daripada musibahku ini), melainkan Allah akan memberinya seperti itu.”
Ummu Salamah berkata tatkala Abu Salamah terkena musibah, hatiku tidak suka kalau aku harus mengucapkan, “Allahummakhlufni khairan minha.”
Selain itu, aku mengatakan pula, “Siapa orangnya yang lebih baik daripada Abu Salamah? Bukankah dia…? Bukankah dia…?” itu benar-benar aku katakan.
Syahdan, tatkala iddah Ummu Salamah telah habis, maka datanglah kepadanya Abu Bakar Radhiyallahu Anhu. Namun, Ummu Salamah menolak pinangannya dengan halus.
Kemudian, datang pula kepadanya Umar bin Al-Khaththab. Dia pun ditolaknya dengan halus.
Setelah itu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengirim seseorang kepada Ummu Salamah untuk meminangnya. Dalam hal ini, Ummu Salamah Radhiyallahu Anha sendiri bercerita, “Tatkala Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meminangku, aku menjawab,
“Aku punya kekurangan yang menyebabkan aku tidak patut menjadi istri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa sesungguhnya aku adalah wanita tua, aku adalah ibu anak-anak yatim, dan sesungguhnya aku adalah wanita yang sangat pencemburu.”
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Ummu Salamah dan Kesabaran yang Mengangkat Derajatnya (Bagian 5)