Salah satu asmaul husna adalah As Sami’. Apa dalil dan artinya, serta bagaimana contoh pengamalan As Sami’ dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.
Daftar Isi
As Sami’ Artinya Maha Mendengar
As Sami’ (السَّمِيعُ) artinya Maha Mendengar. Yakni, Allah Maha Mendengar segala sesuatu, baik yang keras maupun yang pelan, baik yang terang-terangan maupun yang rahasia. Bahkan Dia mendengar bisikan hati yang tidak terucapkan dalam lisan.
Asmaul husna ke-26 ini juga bermakna Allah Maha Mendengar segala doa hamba-Nya, Dia mengabulkan doa yang sungguh-sungguh dan penuh harap kepada-Nya. Dan sering kali ayat Al-Qur’an yang menyebut nama ini adalah ayat tentang doa.
Dalil Asmaul Husna As Sami’
Banyak ayat Al-Qur’an yang menyebut As Sami’. Dalam bentuk ma’rifat, asmaul husna ini ada dalam 19 ayat Al-Qur’an. Dalam bentuk nakirah, ada dalam 21 ayat Al-Qur’an. Dan mayoritasnya berpasangan dengan al alim. Kadang-kadang berpasangan dengan al bashir.
Dalil asmaul husna As Sami’ dalam Al-Qur’an yang berpasangan dengan Al ‘Alim antara lain terdapat pada Surat Yunus ayat 65 dan Surat Yusuf ayat 34.
وَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Yunus: 65)
فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Yusuf: 34)
Sedangkan As Sami’ dalam Al-Qur’an yang berpasangan dengan Al Bashir antara lain terdapat pada Surat Al Isra’ ayat 1.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Isra: 1)
Baca juga: Ayat Kursi
Contoh dan Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari
Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mendengar, baik yang keras maupun yang pelan, baik yang terang-terangan maupun tersembunyi. Bahkan, Dia Maha Mendengar bisikan hati meskipun tidak terucapkan secara lisan. Dia juga Maha Mendengar segala perencanaan dan konspirasi.
فَإِنْ آَمَنُوا بِمِثْلِ مَا آَمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 137)
Asmaul husna ini juga berarti Allah Maha Mendengar dan mengabulkan doa. Karenanya banyak ayat yang menghubungan As Sami’ dengan pengabulan doa. Banyak pula ayat yang mengisahkan para nabi ketika berdoa kepada Allah, mereka menyebut sifat As Sami’ ini. Misalnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127)
Syaikh Musthafa Wahbah dalam Syarah Singkat Asmaul Husna menjelaskan pengabulan doa ini.
“Karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa dalam keadaan membutuhkan … Mahasuci Allah Yang mendengar doa dalam satu kesempatan. Mahasuci Allah yang mengabulkan beberapa doa dalam satu kesempatan.”
Selain mengamalkan asmaul husna ini dengan menyebutnya dalam doa, kita juga mengamalkannya dengan cara menjaga lisan dan perbuatan kita. Sebab Allah Maha Mendengar semuanya.
“Buah dari sifat ini: kau takut, malu, dan gentar bila Allah mendengar darimu ucapan yang membuat-Nya murka. Dengan demikian, kau akan menghindari segala ucapan yang tidak bermanfaat dan tidak melindungimu dari bahaya, baik di dunia maupun di akhirat,” kata Syaikh Izzuddin bin Abdussalam dalam Syajaratul Ma’arif.
Baca juga: Tabel Asmaul Husna
Berakhlak dengan Asmaul Husna As Sami’
Setelah mengetahui makna As Sami’, hendaknya kita kemudian kita mengamalkannya. Syekh Izzuddin bin Abdussalam menjelaskan, berakhlak dengan sifat As Sami’ adalah menjaga pendengaran kita. Mengupayakan hanya pendengaran yang baik yang kita dengarkan.
“Pendengaran terbagi dua,” kata Syaikh Izzuddin bin Abdussalam dalam Syajaratul Ma’arif. “Pertama, pendengaran tak terhindarkan (dharuri), yaitu yang tak disengaja. Kedua, pendengaran yang diupayakan (kasbi), yaitu mendengarkan segala yang Allah wajibkan dan sunnahkan. Seperti mendengarkan bacaan Al-Qur’an, sunnah Rasul-Nya, mendengarkan khutbah, dan sebagainya.
Selain itu, kita juga menjaga ucapan kita. Sebab Allah mendengar segalanya. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam Hadits Arbain 15:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian asmaul husna As Sami’, mulai dari artinya hingga contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana berakhlak dengannya. Semoga bermanfaat, jazakallah khairan untuk yang bersedia membagikannya di media sosial. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]