Beranda Suplemen Ceramah Ramadhan Ceramah Ramadhan Hari ke-25: Ramadhan dan Syukur

Ceramah Ramadhan Hari ke-25: Ramadhan dan Syukur

0
ramadhan dan syukur
ilustrasi (pinterest)

Ramadhan memang identik dengan kesabaran. Ia bahkan memiliki nama syahrush shabr, bulan kesabaran. Namun, Ramadhan juga mengajarkan syukur. Bagaimana tidak, bukankah setelah sekitar 14 jam berpuasa, kita berbuka dengan penuh kesyukuran?!

Lebih dari itu, sejak awal kita telah menyambut Ramadhan dengan syukur. Nikmat besar bertemu bulan penuh ampunan. Nikmat besar mendapat kesempatan beribadah di bulan yang pahala kebaikan dilipatgandakan. Juga nikmat besar, Allah karuniai kesempatan mendapatkan lailatul qadar.

Nikmat iman dan ketaatan ini yang sering kita abaikan. Padahal, ia adalah nikmat terbesar dalam kehidupan. Yang dengannya Allah mencurahkan ridha dan rahmat-Nya.

Syeikh Muhammad Mutawalli asy-Syarawi mengatakan:

اَلْمَالُ هُوَ أَدْنَى دَرَجَاتِ الرِّزْقِ   وَ الْعَافِيَةُ أَعْلَى دَرَجَاتِ الرِّزْقِ وَ صَلَاحُ الأَبْنَاءِ أَفْضَلُ أنْوَاعِ الرِّزْقِ وَ رِضَا رَبِّ العَالَمِينَ فَهُوَ تَمَامُ الرِّزْقِ

Harta adalah rezeki yang derajatnya paling rendah. Kesehatan adalah rezeki yang paling tinggi. Anak yang shalih adalah rezeki yang paling utama. Sedangkan ridha Allah adalah rezeki yang sempurna.

Syukur kembali kepada diri sendiri

Ketika kita bersyukur, sesungguhnya kebaikan dan manfaat syukur itu akan kembali pada diri kita sendiri.

وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ

… Dan barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri .. (QS. Luqman: 12)

Hal pertama yang kita dapatkan ketika bersyukur adalah kebahagiaan. Hadir ketenangan dan kedamaian hati atas pemberian-Nya. Bahkan atas segala yang terjadi. Sebagaimana level syukur tertinggi yang dicontohkan Nabi.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ . وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Dari Aisyah, ia berkata, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hal-hal yang disukainya, beliau mengucapkan, “Segala puji bagi Allah Yang dengan nikmat-Nya seluruh kebaikan menjadi sempurna.” Dan apabila beliau melihat hal-hal yang tidak disukainya, beliau mengucapkan, “Segala puji bagi Allah pada setiap keadaaan.” (HR. Ibnu Majah; shahih)

Sebab ditambahnya nikmat

Allah menjanjikan kepada hamba-Nya yang bersyukur, Dia akan menambah nikmat-Nya. Pertambahan itu bisa secara kuantitas, bisa pula kualitas atau keberkahannya. Bisa pula dua-duanya.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Baca juga: Sujud Syukur

Mendapatkan pahala

Syukur merupakan ibadah yang Allah perintahkan. Ketika seorang hamba bersyukur, Allah akan memberinya kebaikan dan pahala. Sebaliknya, ketika seseorang kufur atas nikmat-Nya, siksa Allah menantinya.

وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

… Dan sungguh orang-orang yang bersyukur akan kami beri ganjaran. (QS. Al Imran: 145)

Ketika menafsirkan ayat ini, Imam Ath Thabari menjelaskan, “Karena bersyukur, Allah memberikan kebaikan yang Dia janjikan di akhirat dan Allah juga melimpahkan rezeki baginya di dunia.”

Syukur mendatangkan ridha Allah

Nikmat yang paling sempurna, sebagaimana Syaikh Asy-Sya’rawi sebutkan di atas, adalah ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang yang bersyukur, ia akan mendapat ridha-Nya.

إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ

Jika kalian ingkar, sesungguhnya Allah Maha Kaya atas kalian dan Allah tidak ridha kepada hamba-Nya yang ingkar. Dan jika kalian bersyukur, Allah ridha kepada kalian… (QS. Az-Zumar: 7)

Selamat dari azab

Orang yang bersyukur, ia akan selamat dari azab. Terutama adalah azab berupa siksa neraka.

مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآَمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا

Tidaklah Allah akan mengazab kalian, jika kalian bersyukur dan beriman. Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nisa: 147)

Dan tentu kita semua mengerti, ketika seseorang selamat dari neraka, tempat kembalinya adalah surga. Maka, syukur yang telah dilatih saat Ramadhan ini marilah kita jaga. Menjadi karakter yang selalu menghiasi hari-hari kita. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Untuk ceramah atau kultum Ramadhan lainnya, silakan baca:
Ceramah Ramadhan 2024