Beranda Dasar Islam Hadits Hadits Arbain Nawawi 2: Islam, Iman, Ihsan

Hadits Arbain Nawawi 2: Islam, Iman, Ihsan

1
islam iman ihsan
ilustrasi (pinterest)

Hadits Arbain Nawawi ke-2 merupakan hadits terpanjang dalam Arbain Nawawi. Hadits ini mengajarkan tentang rukun Islam, rukun iman, ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat.

Arbain Nawawi (الأربعين النووية) adalah kitab Imam An Nawawi rahimahullah yang menghimpun hadits-hadits pilihan. Jumlahnya hanya 42 hadits, tetapi mengandung pokok-pokok ajaran Islam. Terkhusus hadits kedua ini, sampai-sampai para ulama menyebutnya sebagai ummu as-sunnah.

Arbain Nawawi 2 dan Terjemah

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللّٰهِ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِى عَنِ الإِسْلاَمِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللّٰهِ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلاً. قَالَ صَدَقْتَ. قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِيمَانِ. قَالَ « أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ ». قَالَ صَدَقْتَ. قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِحْسَانِ. قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللّٰهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ ». قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ السَّاعَةِ. قَالَ « مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ ». قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ « أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِى الْبُنْيَانِ ». قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِى « يَا عُمَرُ أَتَدْرِى مَنِ السَّائِلُ ». قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ

Dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata, “Suatu hari, kami duduk dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya hitam legam. Tak terlihat tanda-tanda bekas perjalanan jauh, dan tak seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia duduk di depan Nabi, lututnya ia tempelkan ke lutut beliau, dan kedua tangannya diletakkan di paha beliau, lalu berkata, ‘Hai Muhammad! Beritahu aku tentang Islam.’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Islam itu engkau bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu.’

Laki-laki itu berkata, ‘Benar.’ Kami heran kepadanya; ia bertanya, tapi setelah itu membenarkan jawaban Nabi?!

Ia bertanya lagi, ‘Beritahu aku tentang Iman.’ Nabi menjawab, ‘Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir, dan takdir yang baik maupun yang buruk.’ Ia berkata, ‘Benar.’

Dia bertanya lagi, ‘Beritahu aku tentang Ihsan.’ Nabi menjawab, ‘Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.’

Laki-laki itu berkata lagi, ‘Beritahu aku kapan terjadinya Kiamat.’ Nabi menjawab, ‘Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.’ Dia pun bertanya lagi, ‘Beritahu aku tanda-tandanya!’ Nabi menjawab, ‘Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, orang yang bertelanjang kaki dan tidak memakai baju dan penggembala kambing saling berlomba mendirikan bangunan megah.’

Kemudian laki-laki itu pergi. Aku diam beberapa waktu. Setelah itu, Nabi bertanya kepadaku, ‘Hai Umar, tahukah kamu siapa yang bertanya tadi?’ Aku menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Dia itu Jibril, datang untuk mengajarkan Islam kepada kalian.’” (HR. Muslim)

hadits arbain nawawi 2

Baca juga: Arbain Nawawi ke-11

Penjelasan Hadits Arbain Nawawi 2

Hadits ke-2 Arbain Nawawi ini merupakan hadits shahih riwayat Imam Muslim. Sebagaimana hadits pertama, hadits ke-2 ini juga dari Amirul Mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Imam Nawawi tidak menyebut nama dan gelar lengkap beliau karena sudah tercantum dalam hadits pertama.

Hadits Arbain Nawawi 2 ini memiliki kedudukan yang sangat penting. Sebab, hadits terpanjang dalam Arbain Nawawi ini menjelaskan tentang Islam, iman, dan ihsan. Ia juga menjelaskan tanda-tanda hari kiamat. Para ulama menyebutnya sebagai ummus sunnah (induk hadits) sebagaimana penjelasan Ibnu Daqiq Al-Id.

“Hadits ini sangat penting, meliputi semua amal perbuatan, yang dhahir dan yang batin. Bahkan, seluruh ilmu syariat mengacu padanya. Seakan hadits ini adalah Ummus-Sunnah (induk hadits) sebagaimana Surat Al-Fatihah disebut Ummul-Qur’an karena ia mencakup seluruh nilai yang ada di dalam Al-Qur’an,” kata Ibnu Daqiq Al-Id.

Dalam hadits ini, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyerupai seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Orang-orang tidak mengenal laki-laki itu. Anehnya, juga tidak terdapat tanda-tanda bekas perjalanan. Misalnya debu yang menempel di pakaian, wajah dan fisik yang lelah, rambut yang tidak rapi, dan sebagainya. Seakan-akan laki-laki ini muncul secara tiba-tiba.

Laki-laki yang tidak lain adalah Jibril ini kemudian bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang islam, iman, dan ihsan. Ia juga bertanya tentang hari kiamat dan tanda-tandanya. Rasulullah mengetahui bahwa laki-laki itu adalah Jibril yang datang untuk mengajari umat dengan cara bertanya kepada Rasulullah. Jawaban Rasulullah menjadi pengajaran bagi para sahabat dan generasi setelahnya mengenai rukun Islam, rukun iman, ihsan, dan hal-hal lainnya.

Baca juga: Arbain Nawawi ke-12

Kandungan Hadits dan Pelajaran Penting

Seperti penjelasan Ibnu Daqiq Al-Id di atas, hadits ini memiliki kedudukan yang sangat penting. Bahkan merupakan ummus-sunnah karena mengajarkan hal-hal yang sangat pokok dan mendasar. Nah, berikut ini poin-poin utama kandungan hadits Arbain Nawawi ke-2:

1. Adab menghadiri majelis ilmu

Kandungan pertama hadits ke-2 Arbain Nawawi adalah adab majelis ilmu. Jibril mencontohkan bagaimana beliau menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan pakaian putih bersih dan kondisi rapi.

Dari hadits ini, kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa di antara adab menghadiri majelis ilmu adalah berusaha memakai pakaian yang baik dan menjaga penampilan. Ini juga berlaku saat kita pergi ke masjid.

Berikutnya, bersikap sopan dan menjaga adab saat bertemu ulama karena malaikat saja sopan saat bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baca juga: Arbain Nawawi ke-15

2. Rukun Islam

Rukun Islam ada lima sebagaimana jawaban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat Jibril bertanya tentang Islam. Kelima rukun Islam itu adalah:

  1. Membaca dua kalimat syahadat
  2. Mendirikan shalat
  3. Menunaikan zakat
  4. Puasa Ramadhan
  5. Haji ke Baitullah bagi yang mampu

Baca juga: Arbain Nawawi ke-16

3. Rukun Iman

Hadits ke-2 Arbain Nawawi ini juga menjelaskan tentang rukun iman. Bahwa rukun iman ada enam sebagaimana jawaban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat Jibril bertanya tentang iman. Keenam rukun iman itu adalah:

  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
  3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
  4. Iman kepada Rasul-rasul Allah
  5. Iman kepada Hari Kiamat
  6. Iman kepada Qadla dan Qadar

Baca juga: Arbain Nawawi ke-21

4. Ihsan

Hadits ke-2 Arbain Nawawi ini juga menjelaskan tentang ihsan. Yakni sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَنْ تَعْبُدَ اللّٰهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.

Jadi, ihsan adalah khusyu’ beribadah kepada Allah dengan menghadirkan rasa sedang menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beribadah seakan-akan melihat Allah. Minimal, merasa bahwa Allah memperhatikan ibadahnya.

Baca juga: Arbain Nawawi ke-22

5. Tidak ada yang tahu kapan kiamat tiba

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak tahu kapan persisnya kiamat tiba. Apalagi manusia lainnya. Maka, jika ada yang mengaku tahu hari kiamat, ia berdusta. Atau jika ada yang meramal tahun berapa kiamat datang, ia juga berdusta.

Telah banyak berbagai ramalan tahun berapa kiamat datang. Ada yang meramal kiamat tahun 2000, ada yang meramal kiamat tahun 2012, ada yang meramal kiamat tahun 2023. Semuanya tidak terbukti.

Baca juga: Arbain Nawawi ke-23

6. Tanda hari kiamat

Hadits Arbain Nawawi 2 ini juga menerangkan dua di antara hari kiamat. Yang pertama adalah:

أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا

Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya,

Ada tiga makna hadits ini. Pertama, laki-laki berhubungan dengan budaknya lalu budak itu melahirkan anak. Lalu, anak itu menjadi tuan bagi ibunya yang tetap menjadi budak.

Kedua, orang kaya menjual budak yang telah melahirkan anak darinya. Lalu, anak itu membelinya. Jadilah anak tersebut tuan bagi ibunya.

Ketiga, orang-orang sudah tak lagi berbakti kepada ibunya. Tidak menghormati ibunya. Tidak memuliakan ibunya. Anak laksana menjadi tuan bagi ibunya sendiri.

Lebih jelasnya, silakan baca: Makna Tanda Kiamat “Budak Wanita Melahirkan Tuannya”

Tanda kiamat kedua adalah:

وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِى الْبُنْيَانِ

Dan orang yang bertelanjang kaki dan tidak memakai baju dan penggembala kambing saling berlomba mendirikan bangunan megah.’

Maknanya adalah orang-orang Arab. Dulunya banyak dari mereka yang menggembala kambing tanpa alas kaki, kini mereka berlomba membangun gedung-gedung pencakar langit.

Untuk lebih jelasnya, silakan baca: Makna Tanda Kiamat “Orang Tak Beralas Kaki Berlomba Tinggikan Bangunan”

Semoga penjelasan singkat hadits Arbain Nawawi 2 ini bermanfaat. Semoga Allah menjadikan kita menepati rukun Islam, rukun iman, dan menjadi hamba yang ihsan. Wallahu ‘alam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

< Hadits sebelumnyaHadits berikutnya >
Arbain Nawawi 1Arbain Nawawi 3

BARU 1 KOMENTAR

  1. Terimakasih penjelasannya. Ditunggu konten hadits arbain nawawi berikutnya. hadits nomor 3 dan seterusnya.

Komentar ditutup.