Salah satu asmaul husna adalah Al Adl. Apa dalil dan artinya, serta bagaimana contoh dan cara meneladani Al Adl dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.
Daftar Isi
Al Adl Artinya Maha Adil
Al Adl (الْعَدْلُ) artinya Maha Adil. Yakni, Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat adil dalam berbuat sesuatu dan mengambil keputusan.
Asmaul husna ke-29 ini memiliki dua makna pokok. Pertama, Allah hanya melakukan hal yang pantas dan layak Dia lakukan. Kedua, Allah menghukumi dengan kebenaran dan tidak menzalimi hamba-Nya.
Syekh Mushtafa Wahbah dalam Asma’ul Husna lil Athfal menjelaskan, Allah memberi hamba-Nya sebagian dari kandungan nama Al Adl ini. Yakni ketika menciptakan, menyempurnakan, dan membentuk manusia dengan sebaik-baik bentuk. Kemudian memerintahkan hamba-Nya untuk merenungi penciptaan dirinya serta penciptaan langit dan bumi agar mereka mengetahui bahwa Allah menciptakannya dengan kebenaran dan keadilan.
Syekh Ali Jum’ah dalam Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjelaskan, Al Adl artinya Dzat yang memiliki keadilan, Dzat yang tidak melakukan sesuatu kecuali yang patas dan layak Ia lakukan.
Baca juga: Al Alim Artinya
Dalil Asmaul Husna Al Adl
Dalam Al-Qur’an, kita tidak menjumpai secara langsung ayat berbentuk “Allah Maha Adil.” Namun, kita dapati banyak ayat yang menegaskan bahwa Allah tidak akan berbuat zalim kepada hamba-Nya.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَكِنَّ النَّاسَ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus: 44)
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا وَلِيُوَفِّيَهُمْ أَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan. (QS. Al-Ahqaf: 19)
Dalil Al Adl lainnya, menurut Syekh Ali Jum’ah adalah perintah Allah untuk berbuat adil. Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kalian) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu,sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. An-Nisa: 58)
Baca juga: Al Malik Artinya
Contoh dan Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari
Allah Maha Adil, selalu adil dalam berbuat sesuatu dan tidak pernah menzalimi hamba-Nya. Dia selalu adil dalam memutuskan hukum.
Lalu bagaimana kita mengamalkan asmaul husna Al Adl dalam kehidupan sehari-hari?
- Memperbanyak amal shalih dan berbuat baik karena Allah Maha Adil dalam memberikan balasan. Amal baik sebesar dzarrah pun akan Dia berikan balasan.
- Menjauhi dosa, kemaksiatan, dan kejahatan karena Allah Maha Adil dalam menjatuhkan hukuman.
- Berusaha berbuat adil dan tidak menzalimi orang lain.
- Ketika mendapatkan amanah sebagai pemimpin, berusaha berbuat adil dan tidak pilih kasih.
- Ketika memutuskan sesuatu, memutuskan dengan keadilan dan tidak berat sebelah hanya karena faktor kedekatan atau lainnya.
Baca juga: Tabel Asmaul Husna
Berakhlak dengan Asmaul Husna Al Adl
Setelah mengetahui makna Al Adl, hendaknya kita kemudian mengamalkannya. Antara lain dengan lima contoh pengamalan Al Adl di atas. Juga berakhlak dengan asmaul husna Al Adl.
Syekh Izzuddin bin Abdussalam dalam Syajaratul Ma’arif menjelaskan, berakhlak dengan sifat Al Adl adalah dengan bersikap adil dalam setiap menetapkan suatu perkara. Bagi orang yang memiliki kekuasaan, bersikap adil dalam menetapkan hukum tanpa membedakan kaya dan miskin, kuat dan lemah, kerabat atau bukan.
Berakhlak dengan Al-Adl juga membuat kita takut menzalimi orang lain. Dan ketika dizalimi, kita punya harapan terbebas dari kezaliman orang lain dengan keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]