Surat Ali Imran Ayat 4 dan Artinya
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِاٰيَاتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَاللّٰهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ
sebelum (Al-Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
Surat Ali Imran Ayat 4 Arti Perkata
dari | مِنْ |
sebelumnya | قَبْلُ |
petunjuk | هُدًى |
untuk manusia | لِلنَّاسِ |
dan Dia menurunkan | وَأَنْزَلَ |
pembeda | الْفُرْقَانَ |
sesungguhnya | إِنَّ |
orang-orang yang | الَّذِينَ |
mereka kafir | كَفَرُوا |
terhadap ayat-ayat | بِآَيَاتِ |
Allah | اللَّهِ |
bagi mereka | لَهُمْ |
azab | عَذَابٌ |
keras | شَدِيدٌ |
dan Allah | وَاللَّهُ |
Maha Perkasa | عَزِيزٌ |
Pemilik balasan | ذُو انْتِقَامٍ |
Tafsir Surat Ali Imran Ayat 4
Berikut ini tafsir Surat Ali Imran ayat 4 dari Tafsir Al-Muyassar karya Syekh ‘Aidh Al-Qarni. Lalu Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Kemudian Tafsir Al-Wajiz karya Syekh Wahbah Az-Zuhaili dan ringkasan Tafsir Ibnu Katsir.
Tafsir Al-Muyassar
Dia menurunkan kitab-kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah, antara petunjuk dan kesesatan. Orang-orang yang mengingkari ayat-ayat yang jelas ini kafir terhadap Rabb mereka dan melawan rasul-rasul-Nya. Balasan bagi mereka adalah siksa yang berat dan kekal di Neraka Jahanam.
Allah akan memusnahkan orang yang memusuhi-Nya dan menimpakan bencana terhadap orang yang durhaka kepada-Nya dengan keperkasaan-Nya yang tanpa batas. Dia akan menyiksa orang yang melanggar perintah-Nya dengan siksa yang berat dan pedih. Tidak ada yang menyiksa seberat siksaan-Nya.
Tafsir Jalalain
(Sebelumnya) artinya sebelum diturunkannya Al-Qur’an (menjadi petunjuk) hal dengan makna menunjukkan dari kesesatan (bagi manusia) bagi orang-orang yang mengikuti kedua kitab itu. Pada Taurat dan Injil ‘menurunkan’ dipakai kata-kata ‘anzala’, sedangkan pada Al-Qur’an dengan ‘nazzala’ yang berarti secara berulang-ulang, berbeda dengan Taurat dan Injil yang diturunkan sekaligus.
(dan diturunkan-Nya pula Al-Furqan) artinya kitab yang memisahkan antara yang hak dan yang batil dan disebutkannya secara keseluruhan. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah) misalnya pada Al-Qur’an dan lainnya (bagi mereka disediakan siksa yang berat dan Allah Maha Tangguh) menguasai segala urusan sehingga tak suatu pun yang dapat menghalangi-Nya untuk menunaikan janji dan ancaman-Nya. (dan mempunyai balasan siksa) artinya hukuman berat terhadap orang yang durhaka, yang tak dapat dilakukan oleh siapa pun.
Tafsir Al-Wajiz
Dia menurunkan Al-Furqan yaitu kitab pemisah antara yang haq dengan yang bathil, yaitu Al-Qur’an, kitab-kitab dan shuhuf-shuhuf lainnya. Ini adalah penyebutan sesuatu yang umum untuk menyebut beberapa bagiannya.
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an dan kitab lainnya yang menunjukkan kepada keesaan dan kesucian-Nya dari sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya, bagi mereka itu azab yang dahsyat pada hari kiamat. Allah itu Maha Kuat lagi Maha Kuasa atas perintah-Nya. Dia akan menghukum orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya dan menentang para rasul-Nya yang mulia. Intiqam adalah hukuman akibat dosa yang telah lalu.
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Sebelum menurunkan Al-Qur’an, Allah telah menurunkan Taurat dan Injil. Hudan lin nas (هدى للناس) maksudnya, sebagai petunjuk buat mereka di zamannya masing-masing.
Al-Furqan (الفرقان) yaitu yang membedakan antara hidayah dan kesesatan, antara yang hal dengan batil, antara jalan yang lurus dan jalan yang menyimpang. Allah menerangkan dan menjelaskannya serta memberikan petunjuk melalui hujah, keterangan, dali, dan bukti-bukti yang jelas.
Menurut Qatadah dan Ar-Rabi’ bin Anas, Al-Furqan adalah Al-Qur’an. Ibnu Jarir juga berpendapat demikian.
Kafaru bi ayatillah (كفروا بأيات الله) yakni ingkar dan ragu terhadap ayat-ayat Allah serta menentangnya dengan kebatilan. Bagi mereka siksa yang berat yakni di akhirat kelak.
‘Azizun (عزيز) yakni Zat Yang Maha Perkasa lagi Maha Besar kekuasannya. Ia merupakan salah satu asmaul husna. Dzuntiqaam (ذوانتقام) maksudnya Allah mempunyai balasan terhadap orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya serta menentang para nabi dan rasul-Nya.
< Sebelumnya | Surat | Berikutnya > |
Ali Imran ayat 3 | Ali Imran | Ali Imran ayat 5 |