I’tidal adalah berdiri setelah ruku’ sebelum sujud. Ia merupakan salah satu rukun shalat. Agar lebih sempurna, ada sunnahnya yakni membaca bacaan atau doa i’tidal.
Sholat adalah ibadah yang kaifiyah atau tata caranya bersifat tauqifi. Yakni, telah ada ketetapannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdasarkan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik gerakan maupun bacaannya. Termasuk bacaan i’tidal.
Memahami bacaan sholat membuat sholat kita lebih khusyu’. Karenanya, kita perlu mengetahui bacaan yang Rasulullah ajarkan dan bagaimana artinya. Dan untuk kita ketahui, bacaan sholat khususnya i’tidal yang Rasulullah ajarkan bukan hanya satu. Ini penting agar kita tidak menyalahkan saudara kita yang bacaannya tidak sama dengan kita. Asalkan bersumber dari hadits shahih, tidak ada yang salah.
Sebelum menguraikan bacaan doa i’tidal, perlu kita ketahui bahwa ketika bangkit dari ruku’, Rasulullah tidak membaca takbir (Allahu akbar) seperti gerakan lainnya, tetapi beliau membaca:
سَمِعَ اللّٰهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
(Sami’alloohu liman hamidah)
Artinya:
Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika menjadi makmum, kita tidak perlu membaca “sami’allahu liman hamidah” ini. Namun, langsung membaca doa i’tidal setelahnya. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti… jika imam mengucapkan sami’allaahu liman hamidah, maka ucapkanlah Robbanaa walakal hamdu…” (HR. Muslim)
Setelah tegak berdiri, kemudian beliau membaca bacaan doa i’tidal. Bagaimana bacaan atau doanya? Kita bisa memilih salah satu dari 10 bacaan atau doa di bawah ini:
Daftar Isi
Bacaan I’tidal #1
Bacaan ini paling shahih karena Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih masing-masing. Pendek dan mudah kita hafal.
Berikut ini tulisan Arab, Latin, dan artinya:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
(Robbanaa walakal hamdu)
Artinya:
Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji.
Bacaan I’tidal #2
Hampir sama dengan bacaan pertama. Juga merupakan riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim. Ia juga pendek dan mudah kita hafal. Bahkan, lebih pendek dari bacaan pertama karena tidak ada kata wa (dan).
Berikut ini tulisan Arab, Latin, dan artinya:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
(Robbanaa lakal hamdu)
Artinya:
Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji.
Baca juga: Bacaan Ruku’
Bacaan I’tidal #3
Bacaan ketiga sama dengan bacaan pertama, tetapi ada tambahan Allaahumma di depannya. Bersumber dari hadits Shahih riwayat Imam Bukhari. Sehingga, tulisan Arab, Latin, dan artinya menjadi begini:
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
(Alloohumma Robbanaa walakal hamdu)
Artinya:
Wahai Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji.
Baca juga: Doa Ruku’
Bacaan I’tidal #4
Sama dengan bacaan kedua, tetapi ada tambahan Allaahumma di depannya. Bacaan ini juga merupakan riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim. Sehingga, tulisan Arab, Latin, dan artinya menjadi begini:
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
(Alloohumma Robbanaa lakal hamdu)
Artinya:
Wahai Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji.
Doa I’tidal #5
Bacaan doa ini bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Muslim:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
(Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du)
Artinya:
Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu.
Doa I’tidal #6
Bacaan doa ini hampir sama dengan bacaan sebelumnya. Namun, ada tambahan “Allaahumma” di bagian awal. Bacaan doa ini juga bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Muslim:
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
(Alloohumma Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du)
Artinya:
Wahai Allah Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu.
Baca juga: Doa Setelah Sholat
Doa I’tidal #7
Bacaan doa ini lebih panjang daripada sebelumnya. Juga bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Muslim:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
(Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du ahlats tsanaa’i wal majdi. Ahaqqu maa qoolal ‘abdu wa kullunaa la ‘abdun. Alloohumma laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd)
Artinya:
Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Engkau yang layak menerima sanjungan dan kemuliaan. Engkaulah yang berhak atas apa yang diucapkan oleh hamba-Mu. Dan kami semua adalah hamba-Mu. Ya Allah, tiada yang bisa menghalangi apa saja yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Dan kemuliaan seseorang tidaklah menghalangi tindakan-Mu.
Baca juga: Doa Iftitah
Doa I’tidal #8
Bacaan doa ini mirip dengan bacaan sebelumnya. Namun, ada tambahan “Allaahumma” di bagian awal. Sedangkan di tengahnya, tidak ada “ahaqqu maa qaala…”
Bacaan ini juga bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Muslim:
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
(Alloohumma Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du ahlats tsanaa’i wal majdi. Laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd)
Artinya:
Wahai Allah Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Engkau yang layak menerima sanjungan dan kemuliaan. Tiada yang bisa menghalangi apa saja yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Dan kemuliaan seseorang tidaklah menghalangi tindakan-Mu.
Baca juga: Doa Qunut
Bacaan I’tidal #9
Bacaan i’tidal kesembilan ini riwayat An Nasa’i dan Abu Dawud. Sesekali Rasulullah membacanya dalam qiyamul lail atau sholat tahajud:
لِرَبِّيَ الْحَمْدُ لِرَبِّيَ الْحَمْدُ
(Lirobbiyal hamdu, lirobbiyal hamdu)
Artinya:
Segala puji hanyalah bagi Tuhanku, Segala puji hanyalah bagi Tuhanku.
Baca juga: Doa Sujud
Bacaan I’tidal #10
Bacaan i’tidal ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
(Robbanaa walakal hamdu hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih)
Artinya:
Ya Tuhan kami, segala puji hanyalah bagi-Mu, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik, dan penuh berkah.
Demikian 10 bacaan doa i’tidal beserta artinya. Semoga semakin menambah kekhusyu’an sholat kita. Wallaahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Maraji’:
- Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq
- Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Syekh Wahbah Az-Zuhaili
- Fiqih Empat Madzhab karya Syekh Abdurrahman Al-Juzairi
- Fiqih Manhaji Madzhab Syafi’i karya Syekh Mushthafa Al-Bugho
- Sifat Sholat Nabi karya Syekh Nashiruddin Al-Albani