Beranda Tazkiyah Dzikir Basmalah: Tulisan Arab, Arti, Tafsir, Keutamaan

Basmalah: Tulisan Arab, Arti, Tafsir, Keutamaan

0
basmalah

Islam mengajarkan umatnya untuk memulai segala perkara kebaikan dengan membaca basmalah. Jika tidak membacanya, kebaikan tersebut bisa terputus. Selain itu, banyak keutamaan lain ucapan ini.

Apa itu basmalah, apa artinya, dan bagaimana tafsirnya sehingga memiliki kedudukan penting dan keutamaan luar biasa? Lalu apa saja keutamaan-keutamaan yang luar biasa itu?

Pengertian Basmalah

Basmalah adalah penyebutan nama Allah baik secara singkat yakni bismillah maupun secara lengkap yakni bismillaahirrahmaanirrahiim. Ucapan ini termasuk kalimat thayyibah. Bahkan, ia adalah kalimat thayyibah yang paling sering kaum muslimin ucapkan. Sebab Islam mengajarkan membaca basmalah setiap memulai segala aktivitas kebaikan.

Tulisan Arab dan Arti Basmalah

Berikut ini tulisan Arab dan artinya dalam bentuk pendek:

بِسْمِ اللهِ

(Bismillaah)

Artinya:
Dengan (menyebut) nama Allah

Sedangkan dalam versi lengkap, tulisan Arab dan artinya adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

(Bismillaahirrohmaanirrohiim)

Artinya:
Dengan (menyebut) nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Baca juga: Barakallah

Keutamaan Basmalah

Kalimat thayyibah ini memiliki banyak keutamaan. Berikut ini sebagian keutamaan basmalah berdasaran Al-Qur’an dan hadits:

1. Membuka kebaikan dan keberkahan

Sunnah membaca basmalah dalam mengawali amal shalih. Memulai aktivitas kebaikan tanpa menyebut nama Allah membuat kebaikan tersebut berkurang keberkahannya. Bahkan, bisa terputus dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لاَ يَبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَرُ

Setiap perkara penting yang tidak diawali dengan bismillah, maka perbuatan tersebut akan terputus (dari rahmat Allah). (HR. As-Suyuti dalam Al-Jami’ As-Shaghir dan Ar-Rahawy dalam Al-Arba’in)

Imam Nawawi dan Ibnu Hajar Al-Asqalani menilai hadits tersebut hasan. Ada juga ulama yang menilainya shahih seperti Ibnu Daqiq Al-‘Id. Banyak hadits lain yang senada dengan hadits tersebut sebagaimana Ibnu Katsir cantumkan dalam Tafsirnya.

2. Pemula berbagai bentuk ibadah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan untuk membaca basmalah sebelum berwudhu.

لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى عَلَيْه

Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah Ta’ala. (HR. Abu Daud; shahih)

Sebagian ulama menyimpulkan, membaca basmalah bukan hanya untuk wudhu tetapi juga untuk mengawali berbagai bentuk ibadah seperti mandi dan tayamum. Tanpanya, ibadah tersebut menjadi tidak sempurna.

3. Pembukaan Al-Qur’an

Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka Al-Qur’an dengan basmalah. Ia menjadi ayat pertama dari Surat Al-Fatihah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan (menyebut) nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Fatihah: 1)

Setiap surat dalam Al-Qur’an juga dibuka dengan basmalah kecuali Surat At-Taubah. Ini menunjukkan keagungan dan keutamaan basmalah.

4. Perlindungan dari setan

Membaca basmalah sebelum makan membuat orang terlindungi dari setan sehingga setan tidak ikut makan bersamanya.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi; shahih)

Demikian pula saat suami istri berhubungan. Memulainya dengan menyebut nama Allah membuat keduanya terlindungi dari campur tangan setan. Pun saat seseorang membaca nama Allah ketika masuk rumah, setan tidak bisa menginap di rumah tersebut.

لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: بِاسْمِ اللهِ  اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

Jika salah seorang dari kalian ketika ingin menggauli istrinya membaca doa: ‘Dengan (menyebut) nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang engkau karuniakan kepada kami, maka apabila Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Penghalang pandangan jin

Mengucapkan bismillah membuat jin tidak bisa melihat aurat seseorang. Karenanya ketika mau berganti pakaian atau masuk kamar kecil, Rasulullah mengajarkan membaca bismillah.

سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ: إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الخَلَاءَ، أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللهِ  

Penghalang antara mata jin dengan aurat bani Adam, apabila kalian masuk kamar kecil, ucapkanlah bismillah. (HR. Tirmidzi; shahih)

6. Syarat halalnya sembelihan

Menyebut nama Allah saat menyembelih merupakan syarat halalnya sembelihan tersebut. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ

Janganlah kalian makan (hewan) yang tidak disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya. Itu sesuatu yang fasik (tidak halal). (QS. Al-An’am: 121).

Baca juga: Jazakallah

Tafsir singkat bismillah

Seperti kita singgung di atas, kalimat thayyibah ini merupakan ayat pertama dari Surat Al-Fatihah. Yakni:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan (menyebut) nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Fatihah: 1)

Setiap orang hendaknya selalu berkata, “Aku memulai (segala sesuatu) dengan menyebut nama-Allah.” Karena, sesungguhnya nama-nama Allah merupakan nama-nama paling agung dan mulia yang menunjukkan kesempurnaan uluhiyyah-Nya.

Menyebut nama Allah dalam memulai segala sesuatu juga berarti mengingat Allah dan memohon pertolongan-Nya. Sekaligus mengingatkan kita agar segala perbuatan hanya kita tujukan kepada Allah. Kita memohon ridha-Nya serta memohon keberkahan-Nya.

Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih) artinya adalah Dzat yang keluasan rahmat-Nya meliputi seluruh makhluk. Sedangkan ar-Rahim (Yang Maha Penyayang) artinya bahwa Dia menyayangi para kekasih-Nya yang terdiri dari para nabi dan orang-orang beriman.

Dua nama ini merupakan asmaul husna yang paling utama. Sekaligus menggambarkan apa yang sebenarnya tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

SILAHKAN BERI TANGGAPAN mohon perhatikan kesopanan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.