Salah satu dai yang bisa dijadikan teladan dan rujukan dalam menyampaikan materi dakwah secara bijak dan tegas adalah Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham. Laki-laki kelahiran Banjarmasin yang merupakan pendiri sekaligus pemimpin Majlis Zikir az-Zikra ini merupakan sosok yang istiqamah memilih jalan dakwah. Dalam banyak kesempatan beliau menyampaikan bahwa dakwah merupakan sebaik-baik pekerjaan sebagaimana disebutkan oleh Allah Ta’ala di dalam al-Qur’an al-Karim.
Di dalam berdakwah, laki-laki yang kini menetap di Sentul Bogor Jawa Barat ini terkenal dengan hikmah, keberanian, dan ketegasannya. Salah satu yang menarik perhatian ialah tentang cara beliau dalam mendakwahi para perokok.
Bukan kiat semata, apa yang beliau tempuh telah diganjar oleh Allah Ta’ala berupa berhentinya para perokok. Bahkan, sang ayah kandung yang kini sudah wafat pun menjadi ‘korban’ dari kebijaksanaan sang dai. Sang ayah wafat setelah berhenti merokok.
Teladan
Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham memilih jalannya sebagai dai dengan tidak merokok. Beliau amat tegas. Sebab merokok tidak membawa manfaat apa pun dari segi apa pun. Teladan inilah yang menjadi rahasia ampuh sehingga dakwah beliau tentang rokok banyak didengar oleh kaum Muslimin.
Sangat Halus
Ketika masih nyantri, ada beberapa kiyai beliau yang masih merokok. Dasar cerdas, Arifin muda sering berkata polos kepada para kiyainya tatkala bersalaman. Kata beliau sebagaimana disampaikan dalam banyak kesempatan, “Tangan Kiyai bau rokok.”
Terus seperti itu hingga beberapa kiyai mulai mengurangi rokok dan benar-benar berhenti melakukan kebiasaan yang tidak bagus untuk kesehatan tersebut. Kalimat halus ini juga beliau sampaikan kepada almarhum ayahnya atau objek dakwah lain yang lebih tua secara usia hingga mereka benar-benar berhenti merokok. Atas Kehendak Allah Ta’ala.
Tegas
Satu di antara atsar dzikir yang sering disampaikan oleh Kiyai Haji Muhammad Arifin Iham adalah meninggalkan hal-hal yang sia-sia dan membatasi diri dari perkara mubah karena berpeluang terjerumus dalam tindakan dosa dan maksiat berkelanjutan.
Dalam banyak kesempatan tausyiah atau dzikir akbar, Kiyai Haji Arifin sering menyampaikan, “Alhamdulillah, setelah dzikir banyak berubah. Yang tadinya merokok sekarang tidak merokok.” Dalam menyampaikan kalimat tersebut, biasanya beliau berhenti, lalu disambut senyum sebagian hadirin.
Tatkala kalimat ini disampaikan di tengah munajat dzikir, banyak jamaah yang menangis dan mengamini. Kebanyakan jamaah yang masih merokok benar-benar berharap agar kebiasaan buruknya berhenti total.
Ya Allah, berikanlah kekuatan kepada kaum Muslimin untuk meninggalkan perbuatan yang sia-sia. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Bersamadakwah]