Beranda Tazkiyah Doa Doa I’tidal: Pendek dan Panjang Lengkap dengan Artinya

Doa I’tidal: Pendek dan Panjang Lengkap dengan Artinya

0
doa itidal

Setiap gerakan atau posisi dalam shalat selalu ada bacaan dzikir atau doanya. Demikian pula dengan i’tidal. Nah, berikut ini doa i’tidal dari hadits-hadits shahih.

I’tidal (الاعتدال) berasal dari kata i’tadala-ya’tadilu-i’tidalan yang artinya seimbang, tegak, berdiri. Secara istilah, i’tidal adalah berdiri tegak setelah ruku’ dan sebelum sujud dalam shalat. Ia merupakan salah satu rukun shalat.

Wajib tuma’ninah (diam sesaat) saat berdiri i’tidal dalam kondisi tegak. Nah, doa i’tidal dibaca saat berdiri tegak ini. Sedangkan saat mengangkat punggung dari ruku’ menjadi berdiri tegak tidak mengucapkan takbir melainkan mengucapkan:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

(Sami’alloohu liman hamidah)

Artinya:
Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bacaan atau doa apa saja yang Rasulullah contohkan dan ajarkan setelah membaca sami’allahu liman hamidah? Jika selama ini kita mengenal satu bacaan saja, ternyata ada beberapa bacaan doa dalam hadits-hadits shahih.

Doa I’tidal Pendek (Muhammadiyah)

Yang pertama adalah doa i’tidal pendek. Bahkan paling pendek di antara doa-doa lainnya. Di Indonesia, banyak yang menyebutnya sebagai doa i’tidal Muhammadiyah. Berikut ini tulisan Arab, tulisan Latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia.

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

(Robbanaa walakal hamdu)

Artinya:
Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji.

Keterangan:
Doa ini bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim. Jika menjadi makmum, cukup membaca yang terakhir ini tanpa mengulangi “sami’allahu liman hamidah.” Sebagaimana sabda Rasulullah, “Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti… jika imam mengucapkan sami’allaahu liman hamidah, maka ucapkanlah Robbanaa walakal hamdu…” (HR. Muslim)

Baca juga: Doa Iftitah

Doa I’tidal Panjang (NU)

Bacaan kedua ini merupakan doa i’tidal yang lebih panjang dari yang pertama di atas. Di Indonesia, banyak yang menyebutnya sebagai doa i’tidal NU. Berikut ini tulisan Arab, tulisan Latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia.

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ

(Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du)

Artinya:
Wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu.

Keterangan:
Doa ini bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Muslim.

Doa I’tidal Lebih Panjang

Ada doa yang lebih panjang daripada doa kedu tersebut. Yakni doa i’tidal yang juga bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Muslim sebagai berikut:

اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

(Allohumma robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du, ahlats tsanaa’i wal majdi laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd)

Artinya:
Wahai Allah Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Engkau yang layak menerima sanjungan dan kemuliaan. Engkaulah yang berhak atas apa yang diucapkan oleh hamba-Mu. Kamis semua adalah hamba-Mu. Tiada yang bisa menghalangi apa saja yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Kemuliaan seseorang tidaklah menghalangi tindakan-Mu.

Baca juga: Doa Qunut

Bacaan I’tidal yang Mengundang 30 Malaikat

Jika tiga bacaan i’tidal di atas langsung merupakan contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bacaan i’tidal keempat ini awalnya dari salah seorang sahabat Nabi. Namun, karena mendapat persetujuan dari Rasulullah, ia menjadi hadits taqriri yang boleh kita amalkan dalam shalat. Berikut ini tulisan Arab, tulisan Latin, dan artinya:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

(Robbanaa walakal hamdu hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih)

Artinya:
Ya Tuhan kami, segala puji hanyalah bagimu, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah.

Keterangan:
Bacaan ini bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim. Awalnya, bacaan ini dibaca oleh salah seorang sahabat saat i’tidal. Selesai shalat, Rasulullah mensabdakan bahwa bacaan ini mengundang 30 malaikat untuk berebut mencatat.

Nah, minimal ada empat doa i’tidal dari hadits-hadits shahih. Mana pun yang kita amalkan, semuanya baik. Entah itu yang pendek, yang panjang, maupun yang lebih panjang. Untuk doa sholat lainnya, silakan baca di artikel Bacaan Sholat. []