Beranda Kisah-Sejarah Kisah Sahabat Ja’far bin Abi Thalib, Wajah dan Akhlaknya Menyerupai Nabi (Bagian 5)

Ja’far bin Abi Thalib, Wajah dan Akhlaknya Menyerupai Nabi (Bagian 5)

0
Ilustrasi (historyanswers)

Lanjutan dari Ja’far bin Abi Thalib, Wajah dan Akhlaknya Menyerupai Nabi (Bagian 4)

Sungguh, negeri Habasyah telah mengenal Ja’far bin Abi Thalib sebagai sosok yang penyabar, ahli ibadah, da’i, guru, dan sekaligus pembicara yang ulung.

Tanah Mu’tah mengenalnya sebagai seorang mujahid yang tulus, pemberani dan teguh, dan seorang syahid yang besar.

Tubuhnya menerima banyak luka, namun ia tetap tegar dan tetap mencari syahid atau kemenangan. Dan ia pun memperoleh apa yang diinginkannya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memberinya gelar yang tidak pernah ia kenal selama hidupnya di dunia, yaitu Ja’far Ath-Thayyar (Ja’far yang terbang) dan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa Allah mengganti kedua tangannya dengan dua sayap yang dapat ia gunakan untuk terbang kemana pun yang ia suka di dalam surga.

Diriwayatkan dalam Ash-Shahih dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma bahwa apabila ia memberi salam kepada Abdullah bin Ja’far, ia mengatakan,

“As-Salamu ‘alaika (keselamatan atasmu) wahai putra dari orang yang memiliki dua sayap.” (HR. Al-Bukhari).

Inilah Ja’far bin Abi Thalib, sang muhajir yang digelari thayyar (orang yang terbang), di mana Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata kepadanya,

أَشْبَهْتَ خَلْقِيْ وَخُلُقِيْ

“Engkau mirip denganku dalam wajah dan akhlakku.” (HR. Al-Bukhari)

Semoga Allah meridhai Ja’far sang mujahid yang tulus, sang syahid, sosok yang sangat dermawan, dan orang yang paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik dalam raut wajah maupun dalam akhlaknya.

Di sini kita telah membahas sedikit dari kedudukan Ja’far bin Abi Thalib, semoga Allah merahmatinya, meridhainya, dan menjadikannya ridha.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, mencintai semua keluarganya yang beriman (ahlul bait), para istri beliau yang merupakan ibu bagi orang-orang beriman (ummul mukminin).

Sungguh, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Dan ahlul baitku, aku ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku, aku ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku, aku ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku.” (HR. Muslim).

Disarikan dari kitab Uzhama’ min Ahlil Bait karya Sayyid Hasan Al-Husaini.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]