“Menghabiskan waktu untuk belajar dan menuntut ilmu lebih aku sukai daripada ibadah sunnah.” Demikian kata Imam Syafi’i rahimahullah.
Kata-kata ini adalah motivasi untuk banyak belajar, banyak menuntut ilmu, banyak membaca. Jangan jadikan alasan untuk tidak sholat tahajud, tidak sholat dhuha, tidak tilawah, dan sebagainya.
“Saya sedang sibuk membaca,” alasannya. Padahal membaca buku hanya sebentar, yang banyak lama WA dan media sosial 😀
Ketahuilah, ibadah sunnah Imam Syafi’i itu luar biasa. Beliau membagi malamnya menjadi tiga bagian. Sepertiga untuk menulis, sepertiga untuk shalat malam dan sepertiga untuk tidur.
Al Karabisi mengatakan, “Aku bermalam bersama Asy-Syafi’i selama 80 malam. Ia shalat malam sekitar sepertiga malam. Tiap rakaatnya ia membaca puluhan hingga 100 ayat. Setiap kali membaca ayat rahmat, ia selalu memohon rahmat kepada Allah untuk dirinya dan kaum muslimin. Dan setiap kali membaca ayat adzab, ia selalu memohon perlindungan Allah untuk dirinya dan kaum muslimin. Khauf dan raja’ secara keseluruhan seakan disatukan untuknya.”
***
“Kami tidak mencetak buku, kami mencetak kader.” Demikian kata Hasan Al Banna rahimahullah. Menunjukkan aktifitas utamanya adalah tarbiyah. Membina manusia hingga menjadi kader dakwah. Dan memang demikian banyak tokoh pergerakan dan ulama yang tercetak berkat sentuhan tarbiyahnya.
Tapi jangan jadikan kata-kata ini untuk tidak menulis. Di tengah kesibukannya yang sangat padat, Hasan Al Banna menulis risalah demi risalah hingga menjadi Majmu’atur Rasail yang kemudian dikaji jutaan orang di dunia.
Ia menyusun Al Ma’tsurat yang kemudian menjadi bacaan dzikir puluhan juta orang. Ia menulis Memoar yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Ceramah-ceramahnya pada Hadits Tsulatsa dibukukan oleh Ahmad Isa Asyur menjadi buku best seller.
***
Ambil nasehat para ulama untuk memperbaiki diri kita. Membuat kita bertumbuh dan semakin dekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan jadikan kata-kata ulama sebagai alasan.
اللهم اجعل القرآن الكريم حجةً لنا لا علينا
Ya Allah, jadikanlah Al Qur’an sebagai hujjah bagi kami. Bukan hujjah atas kami. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]